Chapter 41 | Ada apa?

3.1K 139 0
                                    

~How Long~

Charlie Puth

.

.

.

'Kenapa Xavion masih membahas yang sudah kandas?'

________________

Dengan wajah terkejut, Valeska membiarkan Xavion menarik tangannya menuju mobil Mercy berwarna putih milik pria itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dengan wajah terkejut, Valeska membiarkan Xavion menarik tangannya menuju mobil Mercy berwarna putih milik pria itu. Valeska sempat menolak, namun Xavion terus memaksanya untuk ikut. Sudah beberapa tahun lamanya, Valeska tidak lagi berurusan dengan Xavion. Semenjak kejadian bodoh yang ia lakukan, Valeska lebih memilih meninggalkan Xavion. Tapi sekarang Valeska terseret kembali oleh pria itu.

Xavion mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Tidak terlalu kencang dan tidak terlalu pelan. Ucapan Dover beberapa hari lalu membuat Xavion kesal. Xavion bisa membuktikan kepada Dover, kalau ia bisa menghancurkan Sean dengan mudah.

Dengan Valeska lah, Xavion akan membuat Sean hancur.

Hancur sehancur hancurnya!

"Kau mau membawaku ke mana?!" tanya Valeska heran.

"Sean. Aku ingin membicarakan Sean denganmu." Perkataan Xavion membuat Valeska geram. Cukup. Cukup yang dahulu terjadi. Biarlah Sean bersama hidupnya dan ia bersama hidupnya. Kenapa Xavion masih membahas yang sudah kandas?

"Turunkan aku! Sean adalah angin lalu!"

"Kau yakin? Bukankah dulu kau san—"

"Aku tahu! Tapi kau menghancurkan dengan sekejap."

Xavion langsung menginjak rem mobilnya secara mendadak. Wajahnya langsung menatap Valeska dalam. "Ya! Aku akui kalau aku salah. Saat itu aku mabuk. Aku hanyut padamu." Dengan perlahan, Xavion menjalankan kembali mobilnya.

"Tapi saat itu kau juga berjalan ke arahku. Kau memanggil diriku sayang. Dahulu dan sekarang, kau masih bertingkah sangat ragu, Valeska. Kau tidak memiliki pendirian. Ucapanmu tidak ada yang kau yakini!" lanjut Xavion.

"Itu kesalahan terbesar yang pernah aku lakukan." Tatapan mata Valeska lurus ke depan. Matanya menatap sayu jalanan yang ada di hadapannya. "Tapi setelah kejadian itu, aku malah menginginkan mu." Ucapan Xavion sukses membuat Valeska menoleh pada pria itu. "Turunkan aku! Kau hanya membuatku tambah menyesal!" bentak Valeska.

"Benar bukan? Kau masih men—"

"Cukup Xavion! Memang dari dulu kau tidak pernah mempengaruhiku dalam hal positive. Kau selalu menyeretku dalam hal negative!" Perkataan Valeska membuat Xavion tertawa lepas. "Turunkan aku!" bentakan Valeska, sukses membuat Xavion menghentikan mobilnya. Langsung saja Valeska turun dari mobil sialan milik Xavion.

Arco Iris | TAMATWhere stories live. Discover now