Chapter 75 | Will You Merry Me?

6K 204 1
                                    

~Marry Your Daughter~

Brian McKnight

.

.

.

'Kejahatan tidak akan pernah bisa mengalahkan kebaikan. Yang baik akan selalu berada satu langkah di depan dari yang jahat.'
_________________

Satu bulan kemudian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Satu bulan kemudian....

Sean dan Auristela berjalan memasuki sebuah pemakaman. Buket bunga dan bunga tabur turut Auristela bawa di tangannya. Sudah satu bulan berlalu, namun luka karena kehilangan sosok ayah masih membekas pekat di batinnya. Sean dan Auristela berjongkok di samping gundukan tanah dengan nisan. Rerumputan hijau menyelimuti gundukan tanah tersebut. Auristela mengelus batu nisan Dover pelan. Auristela merindukan sosok Dover.

"Hai Daddy! Aku datang lagi. Apa kabarmu? Apa tuhan memperlakukanmu dengan baik? Apa tuhan menyiksamu? Aku harap tidak! Aku harap kau beristirahat dengan tenang di surga! Mommy sangat terluka atas semua ini! Tapi aku bangga padanya karena dia mempercayai perkataanmu! Dia lebih tegar dari pada diriku!"

Sean memberikan selembar tisu pada Auristela. Tangannya merangkul bahu Auristela, berusaha menenangkan dan menegarkan wanitanya. "Semuanya telah selesai Dad! Pengkhianat sudah tidak ada lagi! Oh ya, apa kau sedang bersama Bella? Bagaimana keadaannya? Titipkan salamku untuknya ya!"

Auristela jadi mengingat hari pembalasan dan reaksi Angela saat tahu Dover telah tiada. Otaknya mengulang kembai potongan-potongan kejadian saat ia kembalinya ke Amerika.

 Otaknya mengulang kembai potongan-potongan kejadian saat ia kembalinya ke Amerika

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Angela keluar dari rumah dengan wajah terkejut. Matanya melotot saat melihat ada sebuah peti. Seketika waktu terasa terhenti. Ini yang ditakutinya. Ini yang menjadi ketakutan terbesarnya! Kehilangan orang yang ia sayangi.

"Mommy...." Angela segera memeluk erat tubuh Auristela. Matanya ia pejamkan agar tidak menangis. "Daddy.... A-aku tidak bisa membawanya pulang dengan selamat. Seha-"

Arco Iris | TAMATWhere stories live. Discover now