Chapter 68 | Terbongkar

3.5K 150 1
                                    

~Someone You Loved~

Lewis Capaldi

.

.

.

'Kau harus punya rahasia yang terus kau jaga hingga mati.'
________________

Lebih dari dua jam, mata hijau itu terus menatap wajah manis Auristela yang sedang tertidur nyenyak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lebih dari dua jam, mata hijau itu terus menatap wajah manis Auristela yang sedang tertidur nyenyak. Bukan tatapan tajam yang diberikan Sean, namun tatapan nanar berbinar yang Sean beri. Sean sendiri tidak tahu harus berbuat apa. Tuhan seperti menakdirkannya hanya untuk menderita. Tuhan seperti tidak rela kalau dirinya bahagia untuk waktu yang lama. Maka dari itu tuhan merebut kebahagiannya kembali.

Dua jam sebelumnya Sean mendapatkan telepon dari Carla. Ngomong-ngomong tentang Carla, semuanya sudah kembali normal. Anggota inti sudah kembali Sean percaya. Sean masih memberi Carla kepercayaan setelah kejadian beberapa bulan yang lalu. Sean paham dengan apa yang Carla maksud.

Dua jam yang lalu, Carla mengatakan sesuatu kepadanya lewat saluran telepon. Carla memberi tahu Sean kalau data-data yang sempat pernah wanita itu kasih padanya adalah data palsu. Carla langsung mengirimkan data yang asli kepadanya. Sean sendiri tidak percaya dengan data yang baru diberitakan Carla. Data yang menyatakan kalau Dover adalah pemimpin DSG, orang yang selama ini Sean cari. Kenapa harus Dover? Kenapa harus ayah dari wanita yang ia cintai?    

 Kenapa harus Dover? Kenapa harus ayah dari wanita yang ia cintai?    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sean...." Lamunan Sean buyar. Rasa marah berkobar dalam dirinya saat melihat wajah polos Auristela yang sedang tersenyum kepadanya. Kenapa dirinya bisa sebodoh ini? Auristela bukan wanita biasa. Auristela sudah terlatih. Wanita itu tidaklah lemah!

"Sudah berapa lama kau memandangiku hmm?" Auristela mendekatkan tubuhnya untuk memeluk Sean. Hari-hari berlalu begitu cepat. Auristela melaluinya dengan penuh kebahagian bersama Sean. "Dua jam lebih mungkin," jawab Sean dingin.

"Auristela, bolehkah aku bertanya?" tanya Sean.

"Tentu saja!"

Sambil mengelus elus rambut halus milik Auristela, Sean mulai bertanya, "Baiklah, kau harus menjawab setiap petanyaanku dengan jujur! Apa kau merahasiakan sesuatu dariku? Apa kau punya rahasia yang tidak bisa kau beitahu padaku? Jawab Auristela. Jawablah dengan jujur! Tidak ada rahasia di antara kita."

Arco Iris | TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang