Chapter 39 - First Time (18+)

5.1K 480 96
                                    

-POV Yibo -





Begitu sampai di apartemen-ku, aku berbaring di sofa sebentar. Aku menutupi mataku dari cahaya terang menggunakan lenganku. Menghela napas. Hari ini adalah hari yang melelahkan. Bukan secara fisik tapi mental. Sudah berminggu-minggu sejak ayah ku mencoba mencuri pekerjaan milikku. Satu demi satu pekerjaan itu jatuh ke tangan artis yang berada di A'La Mode.

P'Que meminta diriku untuk mengonfrontasi ayah ku, tapi aku menolak.

Aku tidak ingin bertemu dia sama sekali. Seperti anak yang tidak tahu berterima kasih tapi .... aku tidak peduli. Dia tidak pantas aku hormati jika dia tidak bisa menghormati hidup dan privasi milikku.

Setelah beberapa menit, aku dengan malas berjalan menuju kamarku untuk mandi.

Setelah berendam dengan baik, aku memakai celana pendek dan kemeja longgar. Lalu, aku pergi ke ruang tamu, merosot kembali pada sofa dan menyalakan televisi.

Aku merasa tidak semangat dan energi yang aku miliki sudah meninggalkan tubuhku.

Aku ingin bertemu dengannya ... kumohon cepatlah datang ....

Setengah jam kemudian, sekitar jam 7 malam, aku mendengar seseorang membuka kunci pintu.

Aku tiba-tiba bangkit dari sofa dan berlari menuju pintu depan.

"Yibo ... aku data ..."

Sebelum dia selesai mengatakannya, aku menerkamnya.

Aku memeluknya erat dan mengubur kepalaku di lehernya. Aromanya sangat menenangkan.

Aku merasa terisi.

Dia membalas pelukan dan dengan lembut menepuk punggungku. "Hei.. ada apa? Kamu baik-baik saja? Apa ada yang terjadi?" Dia sangat peka. Dia bisa dengan mudah mendeteksi perubahan mood.

Sulit untuk merahasiakannya.

Semua hal yang ayah lakukan padaku, belum ku beritahukan padanya. Aku tidak ingin membuatnya merasa lebih canggung daripada sebelumnya setiap kali dia harus bertemu ayahku di kantor.

Aku juga tidak ingin menambah beban lagi.

Aku menggelengkan kepalaku tapi tetap tidak melepaskan kepalaku dari lehernya.

Kami berdiri di pintu masuk sebentar sebelum dia memutuskan pelukannya.  Dia membawa wajahku ke telapak tangannya dan menatapku dengan senyumnya yang indah. "Apa kamu sudah makan malam?" 

Aku menggelengkan kepalaku.

"Biarkan aku mandi terlebih dulu. Jika begitu, aku akan memasakkan sesuatu untukmu, oke?"

Aku mengangguk.

Dia berjalan melewatiku tapi kemudian aku menariknya kembali ke pelukanku.  Dia tersentak saat aku melakukan itu.

"Yibo ... lepaskan aku. Ini hanya sebentar. Aku akan kembali."

Aku menyandarkan kepalaku di bahunya lalu memiringkannya untuk melihat wajahnya lebih jelas.

Aku hanya merasa enggan untuk melepaskannya. Tapi setelah dibujuk, akhirnya aku mengendurkan tanganku.

Aku melihat sosoknya yang menghilang hingga pintu dibanting sampai tertutup.

Aku kembali ke sofa dan berbaring di atasnya ... lagi.

Aku merasa seperti koala atau mungkin kungkang. Terlalu lelah untuk bergerak.

Aku tidak sadar saat aku tertidur.

Aku dibangunkan oleh bau harum yang datang dari dapur.

Aku masih merasa lesu, tapi aku berusaha untuk pergi ke kamar mandi dan mencuci muka.

I'll Steal You From Dad (Terjemahan) (√)Where stories live. Discover now