Chapter 46 - Life-threatening illness

3K 375 27
                                    

- POV Orang Ketiga -





Yong Cheng berbaring di sofa, setengah sadar dengan sebotol anggur di tangannya. Rumah itu sunyi senyap. 

Yuan tinggal bersama Zhuo Cheng. Pelayan pun  segera pergi begitu dia selesai dengan pekerjaannya.

Yong Cheng mengambil ponselnya dan membuka galeri, menggulirnya perlahan, membelai layar yang menunjukkan wajah Xiao Zhan menggunakan ibu jarinya.

*click*

Suara pintu depan dibuka membuat Yong Cheng mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang datang, dia disambut dengan seorang wanita yang mengerutkan kening.

"*menghela napas* minum lagi?" Cici bertanya.

Dia dengan hati-hati mengambil botol dan kaleng yang berserakan di lantai dan meletakkannya di atas meja kopi, lalu dia duduk di samping Yong Cheng.

"Cheng-ah .... bisakah kau berhenti? Sampai kapan kau akan bertingkah seperti ini?"

Tidak ada jawaban.

Cici mencoba meraih botol di tangan Yong Cheng, tapi yang terakhir mencengkeramnya lebih erat.

"Cukup. Kau sudah terlalu mabuk. Tidak baik juga untuk kesehatanmu."

Yong Cheng menarik botol itu dan meneguknya lalu dia melempar botol kosong itu. "Lalu kenapa? Tidak ada seorang pun yang akan peduli jika aku sakit. Semua orang meninggalkanku. Dia meninggalkanku, sahabatku meninggalkanku ... anakku  meninggalkan ku ...."

"Aku masih di sini, bukan? Kau masih menjadikanku sebagai temanmu. Kau bisa menceritakan semuanya padaku. Tolong jangan menyerah pada hidupmu begitu saja." Sekali lagi, dia mengambil botol di lantai. Untung ada karpet jadi tidak pecah.

"Aku tidak tahu kenapa kau masih di sini Cici. Aku pikir lebih baik kau pun meninggalkanku ... sama seperti orang-orang itu. Masyarakat mengutuk dan mengumpat ku di media sosial. Di rumah ... *menghela napas* mungkin ini karma untukku."

"Lalu .. kenapa kau tidak memperbaiki hubunganmu yang rusak dengan Yibo dan Yuan? Perlahan dan mungkin semuanya akan kembali seperti sebelumnya jika kau mulai dengan mengakui kesalahanmu dan meminta maaf."

Yong Cheng terkekeh. "Tapi beberapa bagian dari diriku tidak bisa melakukan itu. Ini pun hanya egoku sendiri. Aku tidak tahu kenapa, tapi aku tidak bisa mengatakan ... maaf pada Yibo. Aku tahu aku seharusnya tidak melakukannya.  Aku merasa seperti ini tapi ... aku benci melihat mereka bahagia. Mungkin karena aku masih. tidak bisa melepaskan."

Cici memperhatikan pria yang pernah menjadi CEO yang perkasa dan dihormati, dikenal di seluruh dunia, yang saat ini tengah berbaring di sofa, berduka seolah dunia sudah kiamat.

"Kalau begitu ... kau harus mencoba melepaskan. Cobalah untuk move on. Mengubur dirimu di tempat kerja, membuat dirimu sibuk. Sama seperti dulu, ketika kau pertama kali memulai perusahaan. Baru kemudian kau bisa perlahan-lahan berhenti memikirkannya."

"Kau pikir mudah melakukan hal seperti itu?! Kau ingin melupakan, lalu kau akan lupa. Kau pikir hatiku dan pikiranku seperti hard disk atau kartu memori?! Kau tidak mau ini, hapus. Kau tidak ini, hapus. Jika semudah itu, lalu mengapa menurutmu ... urghh!" Yong Cheng menekan pelipisnya.

“Hei ... hei ... kau baik-baik saja?” Cici cemas saat Yong Cheng menutup matanya dengan erat dan membungkukkan tubuhnya sembari menekan kedua sisi kepalanya.

"Aku ... baik-baik saja ... ughh!"

Cici berdiri dan menuju ke dapur dan mengambilkan dia segelas air hangat. "Ini. Ambil pil itu." Dia mengedarkan parasetamol yang selalu dia bawa.

I'll Steal You From Dad (Terjemahan) (√)Where stories live. Discover now