페이지 28

927 167 20
                                        

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

.

.

Saat ini Haechan dan Jisung sedang duduk berdua di taman belakang sekolah sambil menikmati bekal buatan Chenle –lebih tepatnya Haechan lah yang memakan bekal yang Jisung bawa– di bawah pohon rindang.

"Wah, apa ini? Kalian berpacaran?"

Tiba-tiba sebuah suara berat menginterupsi Haechan, sedangkan Jisung masih sibuk dengan gadgetnya. Bukan karena Jisung tidak peduli, tapi karena hanya Haechan lah yang dapat mendengar pertanyaan itu.

Setelah Haechan celingak-celinguk mencari sumber suara, akhirnya ia bertatapan dengan dua orang yang berada tidak jauh dari Haechan dan Jisung.

"Oh? Kamu tidak takut melihat kami?" Tanya Jeno saat melihat reaksi Haechan. Sedikit kecewa karena sepertinya ia tidak mendapatkan hiburan dari Haechan hari ini.

"Tentu saja. Aku sudah tahu kalian siapa, jadi kalian sudah tidak menakutkan lagi di mataku." Jawab Haechan penuh percaya diri.

"Kamu bicara dengan siapa, Haechan?" Tanya Jisung yang terkejut mendengar Haechan tiba-tiba berbicara sendiri.

Dia bahkan tidak melihat ke arah Jisung saat berbicara sehingga Jisung mengikuti arah pandang Haechan, namun tidak menemukan siapapun.

Jangan bilang...

"Apakah itu arwah Chenle?" Tanya Jisung memastikan.

"Ya, benar." Jawab Haechan tanpa mengalihkan pandangannya dari dua sosok tak kasat mata di depannya.

"Benarkah kamu tidak takut dengan kami lagi?" Tanya Chenle dengan mata berbinar. Chenle merasa seperti mendapatkan sedikit harapan saat melihat Haechan menganggukkan kepala sebagai jawaban 'iya'.

"Jadi, bolehkah aku mendekatimu?" Tanya Chenle lagi.

"Tentu."

Chenle dan Jeno pun berjalan mendekati Haechan dan Jisung.

"Di mana mereka, Haechan? Kamu menjawab untuk pertanyaan apa?" Tanya Jisung kebingungan, namun ia penasaran. Ini pertama kalinya ia mengalami hal-hal berbau mistis secara langsung.

"Chenle bertanya apakah dia boleh mendekatiku, dan aku jawab tentu. Jadi mereka berdua ada di depan kita sekarang, duduk di rerumputan." Jelas Haechan sambil menunjuk mereka berdua untuk menunjukannya pada Jisung.

"Oh, benarkah? Hallo." Sapa Jisung dengan sedikit menunduk hormat ke arah yang ditunjuk Haechan.

Chenle tertegun melihat Jisung. Perasaannya menghangat ketika mendengar Jisung menyapanya. Tanpa sadar ia tersenyum malu hingga kedua pipinya berubah sedikit merah.

"Loh, ada apa dengan wajahmu? Kenapa kamu tiba-tiba jadi malu?" Tanya Haechan saat melihat perubahan wajah Chenle pasca disapa Jisung.

Jisung menoleh ke arah Haechan bingung, lalu kembali melihat ke arah yang tadi ditunjuk Haechan. Ternyata pandangannya mengarah ke arah Chenle, mengakibatkan timbulnya debaran yang menyenangkan di dada Chenle.

Back To First Love || 잼런 • 지천 [✓]Where stories live. Discover now