Terbangun di dunia aneh

661 35 1
                                    

Ketsueki, seorang pendekar pedang yang hebat yang telah membunuh ratusan- jiwa tanpa rasa bersalah. Yang mati tiba-tiba karena suatu kecelakaan saat, ia menemukan pedang hitam panjang di gudang rumahnya yang lama terabaikan.

Saat ia memegang pedang hitam panjang itu, tidak terjadi apa-apa, namun, setelah ia membuka pedang hitam itu dari sarungnya, pedang yang memiliki bilah hitam mengkilap.

Tetapi, tiba-tiba kilapan itu menjadi sinar besar yang melahapnya, sinar itu berangsur-angaur menghilang dan menyisakan.....Tubuh Ketsueki tanpa nyawa didalam.



Di ruang putih yang terdapat sekumpulan bola api berwarna-warni sedang mengambang diatas daratan. Mereka bergerak, berjalan dan berbicara dengan bola api lainnya.

Dibelakang saja, terdapat bola api berwarna hitam baru muncul dan diam, tanpa bergerak.

'Ini dimana ?!' pikir bola api hitam itu yang tampak bingung. Tiba-tiba sebuah retakan muncul dilangit-langit, retakan itu semakin membesar dan membesar, sampai langit putih tidak diganti oleh langit hitam karena retakan itu.

Lalu, muncul seorang wanita cantik dengan sayap putit besar dipunggungnya, wanita itu berdiri di depan semua bola api warna-warni yang jumlahnya hampir jutaan.

Namun, anehnya wanita itu tampak besar sekali dan bersinar dengan silauan yang terang.

'Apa itu ?' pikir bola api hitam itu yang terkejut melihat wanita besar dengan sayap dipunggungnya.

Retakan mulai pulih dan tertutup lagi, ruang tampak gaduh dan berisik akan keterkejutan dari bola api lainnya.

Sedangkan, wanita itu terdiam cukup lama dan hanya melihat bola-bola kecil yang sedang mengambajg sebelum berbicara.

"Semuanya, para jiwa, maafkan kami, karena kesalahan kalian semuanya mati karena kesalahan dari 'Sistem' kami, kerusakaannya disebabkan oleh para jiwa jahat, sekali lagi maaf" jelas, wanita itu sampai menangis yang membuat para bola api yang ingin marah namun diurangkan niatnya.

"Jadi...kenapa kita semua ada disini ?" tanya salah satu bola api yang tampak penasaran, sedangkan bola api juga penasaran.

"Jadi, kenapa kalian ada disini, karena kami membutuhkan bantuan kalian untuk membasmi para jiwa jahat itu. Ini permintaan dari Tuhan, tolong diterima" jawab wanita itu.

"Tuhan !!?" teriak para bola api itu dengan terkejut, lalu siapa wanita ini ?

"Ya benar, Tuhan." jawab wanita itu yang lagi mengejutkan para bola api kecil itu dengan wajah memohon "Tolong jelaskan!".

".......Oh!? Maafkan saya, yang kurang sopan, saya hanya seorang Dewi, Tuhan adalah orang yang membuat alam semesta ini, jadi apa kalian menerima permintaan tadi ?" tanya Dewi itu dengan wajah senang yang cerah. Atas penyataan Dewi tadi, apa harus diterima atau ditolak.

"Dewi, apa kita boleh menolak permintaan itu ?" tanya salah satu bola api kecil dan dijawab dengan senyuman lebar dan wajah yang menggelap.

"Tidak!" jawab Dewi itu, sedangkan paa bola api kecil dengan susah payah menelan ludahnya sendiri,.....itu menakutkan.

"Dewi, jika kami menerimanya, apa ada sebuah hadiah untuk kami ?"

"Ada"

"Baiklah, kami menerima, tapi kami tidak punya kemampuan super ataupun kekuatan lainnya"

"Tenang saja..." jawab Dewi, yang tiba-tiba sebuah layar trasparan dengan banyak tulisan dan gambar dipampang disana.

"Kalian bisa memilih dari situ, batas waktunya 30 menit, jadi tolong cepat dan pilih sebanyak-banyaknya !!!!" para bola api bergegas memilih dan menekan tulisan/gambar dilayar transparan itu.

Tunggu, mereka kan tidak punya tangan? Bagaikana menekannya? Jawaban: menabrakan diri sendiri ke layar.



30 menit sudah berlalu dengan cepat, terlihat jelas para bola api mulai berjatuhan karena kelelahan tapi itu sebanding dengan pilihan mereka nantinya.

"Selamat, kalian berhasil. Sekarang kalian akan menjadi Shinigami (Dewa Kematian) yang bertugas untuk membasmi para jiwa jahat, kami para Dewa-Dewi sungguh berterimaksih, sampai jumpa lagi" ucap Dewi yang mengepakkan sayap putih besarnya, bulu-bulu putih bercorak emas berjatuhan dan mengenai para bola api.

Bola api pun mulai memudar, namun sebelum hilang sepenuhnya, Dewi memberitahu: "Kemungkinan besar, kalian akan terlahir kembali menjadi bayi, dan kalian tidak akan ada didunia kalian dulu, karena dunia kalian dulu tidak terpengeruh, dan kemungkinan lagi kalian akan bersama atau sendiri, tetap bertahan hidup sampai akhir"

Lalu semuanya gelap, bahkan tak ada satupun penerangan, namun ada satu sebuah bola api berwarna putih muncul lalu muncul yang lain sampai memenuhi kegelapan itu.

Dari gelap sampai terang benerang, namun ada satu bola api berwarna hitam sempurna yang terbang tak beraturan seperti bingung.

Tiba-tiba sebuah retakan kecil muncul dan mulai membesar dan....pecah!

Menampilkan sebuah gurun luas dengan langit malam dan bulan putih besar, pohon-pohon layu dan bebatuan besar yang berserakan.

'Ini ada dimana?!' pikir seorang...bayi!

Sebuah keranjang ayaman kayu, yang isinya seorang bayi yang berusia sekitar 4 bulan dengan tubuh kurus, mata merah sayu dengan rambut putih bersih...tunggu! Mata merah sayu! Bayi itu membuka mata dengan lemah.

"Ua...aa" bayi itu bicara dengan imutnya, namun berbeda dengan ekpresi wajah bayi itu tampak dingin seperti es yang masjh beku ditengah gurun pasir disiang hari dengan terik matahari yang panas.

'Apa aku terlahir kembali dengan tubuh bayi?' pikir bayi itu yang ternyata, Ketsueki. Dia mencoba duduk dan berhasil, selanjutnya dia mencoba berdiri dan berjalan, dan berhasil karena berpegangan dengan dinding keranjang.

Dia keluar dari keranjang dan berjalan-jalan, walaupun sering jatuh, namun seiring waktu dia berhasil berjalan lancar dan berbicara lanjar.

Sungguh ajaib, seorang bayi berusia 4 bulan itu berjalan dan berbicara dengan lanjar, dia tiba-tiba ingat akan tugasnya yang diberikan oleh Tuhan, dia mencoba mencari senjatanya, tetapi tidak ditemukan.

"Kemana senjataku, saat diruangan putih, aku sudah memilih, tapi di-"

Ding!

[Hallo, Tuan rumah. Saya 'Sistem' yang akan membimbing anda sebagai Shinigami, dan tentang persenjataan anda, akan dikirim kalau anda sudah mampu untuk menggunakannya]

Tiba-tiba sebuah layar hitam dengan tulisan putih muncul dan hampir membuat Ketsueki terkejut dan kembali tenang.

"Jadi...apa yang harusku lakukan?" tanya Ketsueki yang memikirkan kedepan.

Ding!

[Ini saran: anda bisa melakukan pelatihan untuk tubuh dan kekuatan jiwa anda]

"Benar juga! Kenapa aku tidak berpikir sepsrti itu?" ucap Ketsueki dengan senang dan siap melakukan pelatihan tubuh sederhana karena tubuhnya yang masih lunak.

Ding!

[Dimohon untuk tidak melakukan hal-hal berbahaya dan jangan terlalu memaksakkan tubuh anda]

Dia pun berlatih dengan keras, walaupun sering diperingatkan oleh 'Sistem' berulang kali, karena terlalu memaksakkan diri, tapi itu satu-satunya cara untuk menjadi kuat.

Sedangkan, untuk kekuatan jiwa atau spiritual, Ketsueki bermeditasi dan mereyap energi dari alam sekitarnya yaitu gurun yang luas dan langit malam yang tidak pernah ada siang hari.

Bersambung...

































New World + New LifeWhere stories live. Discover now