Taman Roh

94 13 0
                                    

Keesokkan harinya...

Hari ini Raito, Ketsueki dan ketiga roh itu pergi ke taman dekat dengan rumah sakit, 8,5 km.

Sekarang ini jam 09:00, taman masih berkabut walauphn sudah tipis sekarang.

"Kabutnya sudah tipis, ayo pergi!" ucap Raito dengan semangat, sedangkan Ketsueki bisa tidur kapan saja, karena mengantuk.

"Oh ya! Jangan lupa, jam dua belas kita berkumpul lagi disini, sampai jumpa lagi!" teriak Raito yang mulai tertelan kabut.

"Sampai jumpa" ucap Ketsueki pelan, walaupun pelan dia kan masih bisa membalasnya.

Setelah menelusuri taman, dan kabut juga mulai menghilang, cahaya matahari sudah menyinari taman, dan taman juga sudah dipenuhi oleh orang-orang, yang paling banyak adalah perawat, pasien, dan keluarga pasien karena dekat dengan Rumah sakit.



Teng! Teng! Teng!

Jam menara dinding berbunyi sangat keras dan sekarang sudah jam dua belas tepat!

Saat ini dua anak duduk dipinggir air mancur, satu berambut putih dan mata merah yang memiliki pandangan malas, dan satunya lebih tinggi, memiliki rambut biru langit dan mata cokelat gelap.

"Jadi kalian menemukannya?" tanya Raito, mereka menjawabnya dengan gelengan kepala.

"Begitu ya...taman ketiga pasti ada, ayo pergi cepat sebelum malam" ajak Raito, mereka pun menuju kereta dan menaikinya.

Tidak butuh waktu lama, mereka sampai, dan bergegas pergi. Diperjalan ke taman mereka memiliki banyak masalah yang menghadang.

Pertama, seorang nenek yang membawa tas yang terlihat berat, Raito yang memiliki jiwa baik, segera menolongnya dan itu juga menyeret Ketsueki agar menolong nenek itu.

Kedua, seorang anak kecil yang seumuran Ketsueki tersesat, dan mereka membantu ke kanyor polisi agar cepat menemui orang tuanya kembali.

Dan sebagainya.

"Akhirnya kita sampai juga..." ucap Ketsueki dengan lemah sekali, begitu juga Raito mereka semua terengah-engah, karena lelah setelah membantu orang-orang bermasalah.

"Kita beristirahat dulu..." ucap lagi Ketsueki yang duduk dikursi kayu, dan Raito mengikutinya.

30 menit untuk beristirahat itu cukup dan mereka mencarinya.

Saat ini mereka sedang berkumpul, ketiga roh tampak berpikir, dan salah satu dari mereka berlari sendiri masuk kehutan lebat, bukan taman.

"Apa dia mengingat sesuatu?" tanya Ketsueki.

"Entahlah...kita ikuti saja dia" jawab Raito. Lalu mereka mengikutinya namun saat memasuki hutan itu, sebuah gelombang tekanan menekan mereka, mereka tertunduk kecuali Ketsueki dan Raito yanb masih tetap berdiri santai seakan-akan tidak terjadi apa-apa.

"Siapa kalian?!!"

Terdengar suara berat bertanya sambil berteriak.

"Hollow?!" ucap Raito keras, dia terkejut, tapi-

"Dia roh penjaga, Kak. Bukan Hollow" jawab Ketsueki yang merasakan tekanannya yang berbeda dari Hollow.

"Benar sekali, aku roh penjaga hutan ini, dan terimakasih, karana telah membawa pulang ketiga roh tadi" ucap Roh penjaga itu yang berubah menjadi ramah.

"Oh!...tidak masalah" jawab Raito dengan ramah juga.

"Dan ini dimana?" tanya Ketsueki yang merasa dirinya dan Kakaknya bukan ada didunia nyata namun seperti dunia roh.

New World + New LifeHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin