Tugas terpisah

112 18 0
                                    

Mereka pun pergi saat pagi harinya, Tamayo-san dan Yushiro pergi dari rumah itu karena sudah rusak.

"Selatan tenggara! Selatan tenggara! Selatan tenggara! Lokasi selanjutnya adalah seletan tenggara!!" teriak Gagak milik Tanjirou, itu cukup berisik disetiap jalan.

Lalu, Kasugaigarasu Raito terbang kearah Raito dan hinggap dipundaknya.

"Kembalilah ke Asakusa, Prefektur Tokyo. Ada iblis yang bersembunyi disebuah rumah" ucap gagak itu yang terbang kembali.

"...sepertinya kita tidak akan bersama lagi, Tanjirou. Aku pergi dulu, sampai jumpa, dan jangan mati!" teriak Raito yang berlari ke arah Asakusa. Tanjirou hanya melambaikan tangan keraha Raito.

"Sampai jumpa lagi, jangan mati ya, Raito?!!" teriak Tanjirou. Namun, Raito sudah terlalu jauh untuk mendengarkan teriak itu.

"Kakak, seperti iblis yang akan dilawan Tanjirou sangat kuat..." ucap Ketsueki dari dalam kotak.

"Ya, semoga saja dia akan-akan baik-baik, lagi pula dia juga bertemu pemburu iblis lain" balas Raito yang menambah kecepatan lari.



Kota Asakusa, Prefektur Tokyo. Raito berlari selama kurang lebih 3 jam untuk sampai di Asakusa. Saat ini Raito sedang bermantau rumh yang memiliki bau iblis paling banyak.

"Hey, Ketsueki, apa benar disini?" tanya Raito sambil berjalan dijalanan yang ramai sekali, pasti tidak akan percaya.

"Baunya semakin tajam....kakak belok ke kiri" ucap Ketsueki, lalu Raito langsung berbelok ke kiri yang ternyata sebuah jalanan yang cukup sepi.

"Kakak, tutupi seragammu dengan mantel..." ucap Ketsueki, Raito terlihat bingung.

"Kenapa?" tanya Raito yang terlihat penasaran.

"Begitu banyak bau busuk disini, termasuk bau darah manusia....sepertinya bukan hanya satu, ada empat iblis disana" jawab Ketsueki, Raito hanya melakukannya dan menutupi seragamnya, dan berjalan santai.

"Kakak...masuk ke kedai makanan itu...baunya begitu menusuk"

Raito masuk kekedai makanan dan bersikap seakan-akan dia akan membeli makanan kecil, dan sesekali melirik kearah penjual.

"Penjual-san, bolehkan aku bertanya sesuatu?" tanya Raito dengan ramah dan tersenyum agar tidak dicurigai.

"Tentu saja boleh" jawab Penjual itu yang tidak curiga sama sekali.

"Kakak, tanyakan tentang Kibutsuji" ucap Ketsueki.

"Apa anda kenal dengan...Kibutsuji Muzan?" tanya Raito sambil menyodor pedangnya kearah leher penjul itu yang langsung terkejut dan keringat.

"A-aku ti-dak tahu.." ucap penjual itu terbata, dia tidak akan memberitahunya.

"Ha~...apa Kibutsuji tidak ingin diketahui? Benar-benar pengecut!" ucap Raito yang membuat penjual itu marah sekaligus panik.

"Dia dengan berani mempertaruhkan bawahannya hanya untuk melindunginya, apa dia sangat lemah? Apa iblis pertama, begitu lemah?" tanya Raito membuat marah penjual itu.

"Kibutsuji-sama tid-..." ucap penjuak itu yang langsung menutup mulutnya sendiri, dia mengucap nama Kibutsuji Muzan. Raito tersenyum akan itu.

"Kena kau" ucap Raito, tiba-tiba tiga tangan besar muncul ditubuh penjual itu dan menghancurkan tubuhnya dan kepalanya.

"Masih ada lagi, mereka ada didalam, berhati-hatilah.." ucap Ketsueki didalam kotak, Raito berjalan dan membuka mantelnya dan memperlihatkan seragamnya.

New World + New LifeWhere stories live. Discover now