Menjadi Pilar

209 23 2
                                    

Lalu semua pilar berlutut, dan Raito ditarik kebawah.

"Selamat pagi semuanya, apa langit biru disana?" tanya Oyakata-sama.

"Anggota kita berkumpul untuk 'Pertemuan Pilar', enam bulan sekali, sangat menyenangkan" lanjut Oyakata-sama.

"Kami sangat senang bisa hadir didepan anda, Oyakata-sama, kami harap anda selalu bahagia" ucap Senemi yang mendadak berubah menjadi sopan sampai membuat Raito terkejut.

"Terimakasih banyak Senemi" jawab Oyakata-sama, dengan dibantu oleh anaknya, dia duduk.

"Izinkan saya berbicara, seorang pemburu iblis bernama Raito membawa iblis bersamanya, bisakah anda menjelaskan ini?" tanya Senemi dengam sopan.

"Begiti ya. Maafkan aku, telah mengejutkan kalian semuanya. Aku sudah memberi persetujuan untuk masalah Raito dan Ketsueki, jadi aku ingin kalian semua menerima mereka berdua" jawab Oyakata-sama yang langsung mendapatkan penolakan dari para pilar.

"...meskipun Oyakata-sama berharap kami menerimanya, saya enggan untuk menyetujuinya" ucap Gyoumei.

"Saya juga dengan elok menentang ini, saya tidak akan pernah menerima pemburu iblis membawa iblis bersamanya" ucap Uzui.

"Saya akan mematuhi kehendak anda, Oyakata-sama" ucap Mitsuri Kanjori, Pilar Cinta.

(Author: Maafkan saya, saya tidak akan menulis semua perkataan, serta surat dari Urokodaki yang terlalu panjang, jadi terlebih dahulu, kalian harus membaca Manganya atau Animenya, saya menggunakan Manganya)

"'Jikalah Ketsueki menyerang manusia, Raito, begitu pula dengan----Urokodaki Sankonji dan Tomioka Giyuu akan membunuhnya sebagai permintaan maaf'"

Semuanya tampak diam,

"Apa yang harus aku lakukan jika mereka bunuh diri, jika mereka ingin mati, mereka bisa mati dan membusuk sendiri, tidak ada jaminan disurat itu" ucap Senemi yang sudah mulai marah.

"Shinazugawa benar! Jika dia membunuh dan memakan seseorang, tidak ada yang bisa dikembalikan lagi!! Orang yang dibunuh tidak akan hidup kembali!!" timpal Rengoku.

"Itu benar sekali, mereka tidak bisa menjamim atau membuktikan bahwa Ketsueki menyerang orang lain, tapi kau juga tidak bisa membuktikan kalau dia akan menyerang orang lain " ucap Oyakata-sama yang membuat Senemi terkejut.

"Kebenaranya adalah telah hidup hidup tanpa memakan orang selama 2 tahun dan karenanya, dua orang mempertaruhkan hidupnya untuk Ketsueki, dan untuk membantah hal ini, penentang harus melakukan sesuatu yang melebihi di surat ini" lanjut Oyakata-sama.

"Selain itu, Raito dan Ketsueki juga pernah bertemu dengan Kibutsuji Muzan" lanjut Oyakata-sama, dan langsung saja Para Pilar menayakan itu.

"Seperti apa penampilannya? Kemampuannya dia----

Semua pertanyaan terlempar dari mulut Para Pilar. Raito hanya menjawab "Iya".

Lalu Oyakata-sama berkata:

"Aku tidak ingin kehilangan jejak dari Kabutsuji, dan ini mungkin berlaku juga untuk Ketsueki, aku yakin sesuatu yang tak terduga telah terjadi kepada Kibutsuji, kalian paham?" tanya Oyakata-sama.

"Saya tidak paham, Oyakata-sama, kita bisa membiarkan manusianya hidup, tapi tidak untuk iblisnya. Saya tidak menyutujuinya" teriak Senemi dengan melukai tangannya dengan pedangnya sendiri.

"Oyakata-sama...!! Saya akan menunjukkan kepada anda, kebusukan dari makhluk yang kami sebut iblis!" teriak Senemi.

"Senemi...." ucap Oyakata-sama.

"Hey iblis!! Waktunya makan! Tancapkan gigimu ke tangan ini!" teriak Senemi sambil mengarahkan darahnya dan meneteskan darah keatas kotak Ketsueki.

"Shinazugawa, kau tidak bisa melakukannya dibawah sinar matahari, iblisnya tidak akan keluar kecuali kau ke tempat yang terhindar oleh sinar matahari" ucap Obaina Iguro, Pilar Ular.

"Oyakata-sama, maafkan ketidak sopanan saya" ucap Senemi melompat ketempat yang terhindar oleh sinar matahari dengan kotak Ketsueki.

Senemi mengambil senjatanya.

"Ketsueki, Hentikan!" teriak Raito, dia tidak tahu apa yang akan terjadi kepada Ketsueki nantinya. Dia ingin lepas namun mereka menahannya.

Senemi menusuk-nusukkan pedangnya kekotak Ketsueki.

"Keluarlah iblis! Ini darah kesukaanmu!" teriak Senemi dengan kasar membuka pintu sampai terlepas. Ketsueki perlahan berdiri, dengan luka disekujur tubuhnya dan dia berkeringat.

Senemi mengangkat tangannya yang berdarah dan mengarahkannya ke Ketsueki.

"Ketsueki!! Jangan terpengaruh!!" teriak Raito yang tidak bisa membantu.

Ketsueki hanya menghela nafas, dan lukanya mulai sembuh. Ketsueki hanya diam dan diam.

....

"Kenapa kau tidak menancapkan gigimu ke tangan ini?!" teriak Senemi yang tidak mengerti.

"Ya terserah aku..." jawab Ketsueki, yang membuat semua orang terkejut.

"Dia bisa berpikir?!"

"Apa dia tidak ingin darah itu?"

"Tidak usah menahan diri!" ucap Senemi yang hampir meledak.

"Aku tidak menahan diri, kau coba saja keiblis lain saja, aku tidak tertarik..." jawab Ketsueki mengalihkan pandanganya ke luar.

"Apa yang terjadi?" tanya Oyakata-sama.

"Iblis itu menolak meminum darah" jawab anak peremluan berambut putih disamping kanan Oyakata-sama.

"Meskipus Shinazugawa-sama melukai dirinya tiga kali, dan menyodorkan tangannga kehadapan Ketsueki, Ketsueki tetap berdiam diri, dan tenang, dan tidak menggigitnya" lanjut anak perempuan putih itu.

"Dan itulah bukti bahwa Ketsueki tidak menyerang manusia" ucap Oyakata-sama, dan mengejutkan Senemi dan Raito.

"Raito, apa kau ingin menjadi salah satu dari 'Pilar'?" tanya Oyakata-sama mengejutkan 'Pilar' lain.

"T-Tapi Oyakata-sama, saya tidak membunuh 50 iblis ataupun membunuh salah satu dari 12 iblis bulan" jawab Raito ragu.

"Tidak perlu berbohong, Raito" balas Oyataka-sama.

"Ukh...baiklah saya akan menerimanya" ucap Raito sambil melihat Ketsueki yang diam saja yang berarti dia tidak peduli.

"Baiklah, apa ada yang keberatan?" tanya Oyakata-sama, semuanya diam.

"Tidak ada keberatan" lanjut Oyakata-sama.










































You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 28, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

New World + New LifeWhere stories live. Discover now