Bertemu dengan Kibutsuji Muzan

129 18 0
                                    

"Tidak bisa! Tidak bisa! Tidak bis-

Sing!

Pedang Ketsueki memenggal kepala iblis itu.

"Tidak berguna, tidak ada jawaban" ucap Ketsueki melihat iblis didepannya berubah menjadi abu.

Lalu Kasugaigarasu milik Raito dan Tanjirou berbicara.
,
"Tuan Raito, lokasi selanjutnya di Asakusa, Prefektur Tokyo. Ada rumor iblis bersembunyi sana" ucap Gagak itu dengam tenang, sedangkan punya Tanjirou berteriak lalu mematuk-matuk kepal Tanjirou.

2 hari kemudian, Asakusa.

Raito dan Tanjiro tampak kelelahan, dan mereka singgah didepan gerobak mie, saat sedang meminum air, Tanjirou tiba-tiba berlari kearah tengah kota.

"Apa yang terjadi?" tanya Raito yang kebingungan. Lalu Ketsueki keluar dari kotak dan menatap Raito dengan mata iblisnya dan urat nadi yang menampakan dirinya serta taring tajam yang berada dideretan giginya.

"Kibutsuji Muzan...berada disini, baunya sama dengan yang ada dirumah" ucap Ketsueki membuat Raito tiba-tiba serius dan menghilang bersama dengan Ketsueki.

Di atas atap rumah, Raito dan Ketsueki muncul dengan muka serius sambil melihat Tanjirou yang diam didepan Kibutsuji Muzan.

Sebuah tanduk muncul didahi Ketsueki dengan panjang, pandangannya semakin tajam saat melihat pria bertopi, berambut hitam keriting dan menggendong seorang anak perempuan.

Entah kenapa Ketsueki ingin sekali membunuh Kibutsuji Muzan dengan sadis, kukunya telah tumbuh panjang dengan otot yang terlihat jelas.

"Wajah itu....akan ku ingat, Kibutsuji Muzan" ucap pelan Ketsueki yang hilang kembali dengan Raito, mereka muncul kembali didepan gerobak, dan berlaku normal, seolah-olah yidak ada yang terjadi baru saja.

Tak lama kemudian, Tanjirou datang dan memakan mienya, dan mengajak Raito dan Ketsueki ikut denganya.

Saat diperjalanan, mereka bertemu dengan seorang anak laki-laki. Raito dapat mencium baunya, anak itu adalah iblis, dia bisa mencium dari jarak dekat jika jarak jauh dia tidak akan bisa mencium bau.

Anak itu yang mengatakan sesuatu yang membuat Tanjirou marah-marah sampai di sebuah rumah besar, lalu mereka masuk dan mendapati seorang wanita yang duduk disampai tempat tidur pasien dan terbaring wanita lain, wajahnya terlihat pucat.

Lalu mereka berbicara. Raito meletakkan kotak yang ada dipunggungnya ke lantai rumah.

"Ketsueki...keluarlah, disini ada banyak iblis yang baik" ucap Raito yang terdengar oleh anak laki-laki itu yang langsung menatap tajam Raito.

Ketsueki pun keluar dari kotak dan berdiri, ukurannya sedada Raito, itu ukuran normal.

"Aku belum memperkenalkan diri, namaku Tamayo dan anak ini Yushiro, semoga kalian akrab" ucap Tamayo-san.

'Bagaimana caranya kami akrab kalau, si Yushiro susah untuk berteman?" pikir Raito, lalu mereka memasuki sebuah ruangan sederhana dan duduk untuk berbicara.

"Mungkin ini membuat tak senang, kali membeli darah dari transfusi darah dari orang yang tak punya uang. Tentu saja kami membutuhkan sejumlah darah, tanpa menimpulkan masalah ke orang-orang" jelas Tamayo-san dan membuat Tanjirou perpikir.

"Yishiro luar biasa sekali karena hanya membutuhkan sedikit darah untuk bertahan. Akulah yang mengubahnya menjadi iblis" lanjut Tamayo-san yang membuat Tanjirou terkejut.

"Eh?! Jadi kamu ya?! Tapi eh?!.." teriak Tanjirou yanb tidak jelas.

"Benar, selain Kabutsuji, tidak ada yang bisa menambah jumlah iblis. Ini merupakan fakta, tapi 200 tahun yang lalu, orang yang bisa berubah menjadi iblis yaitu, Yushiro" jawab Tamayo-san.

New World + New LifeWhere stories live. Discover now