10 - Terbit

71 20 18
                                    

Akhirnya, hari yang mereka tunggu telah tiba

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Akhirnya, hari yang mereka tunggu telah tiba. Hari dimana pihak penerbit mengumumkan bahwa karya Diandra telah masuk masa pre order. Itu tandanya, karya Diandra sudah siap dipesan oleh semua penggemarnya.

"Bad couple udah terbit woi!"

"Njir! Jadi cerita ini yang dikasih bocoran kemarin di Youtube-nya Putri?"

"Dompet gue nangis liat ini."

Berbagai celetukan memenuhi atmosfir SMA Rajawali. Sebagian mereka yang memang menyukai karya Diandra, tentu sangat antusias menyambut hari ini.

Berita itu juga terdengar sampai ke telinga anak-anak Adgar, tentu saja karena kehebohan Melanie yang menjadi salah satu penggemarnya.

"Duh, masih kurang 20 rebu nih. Tambahin dong."

"Dih, lo yang mau beli juga," sahut Bella sewot. Gadis itu tidak habis pikir dengan pikiran Melanie.

"Pelit," cibir Melanie. Karena dia tidak bisa lagi memalak teman-teman ceweknya, gadis itu beralih pada yang cowok.

"Abang Ghandi! lo enggak mau kasih gue donasi nih? mayan, Bang, dapet pahala," celetuk gadis bermata sipit itu dengan menunjukkan ekspresi wajah minta dikasihani.

Ghandi mendengus, cowok itu main asal ambil uang dari saku Bastian dan menyerahkannya. "Semoga berkah," katanya dengan enteng. Tidak tahu saja bagaimana mencak-mencaknya Bastian sekarang.

"Mel! balikin woi! Itu buat isi bensin!" teriak Bastian tidak terima uangnya dibawa kabur. Sayangnya Melanie sudah terlanjur pergi dari markas.

"Njir, punya bos enggak ada akhlak," umpat Bastian kesal.

Mendengar itu, Ghandi langsung menjitak kepala Bastian yang kebetulan duduk di sampingnya. "Yang sopan sama majikan," tegur cowok itu dengan nada ejekan.

"Lagian si sipit ngapain sih, beli buka Diandra? entar tuh cewek juga bakalan kasih sendiri. Tinggal dibaik-baikin dikit," celetukan Andi langsung disambut tawa meledek oleh anggota Adgar lain, kecuali Ghandi.

"Heran gue sama si Diandra, mau-maunya dibegoin," tambah Chandra, cowok bertubuh paling kekar diantara mereka.

"Terlalu naif," sambung yang lainnya lagi. Meskipun mereka bersikap baik pada Diandra, hal itu tak membuat mereka menilai semua yang ada pada diri gadis itu baik juga. Ada beberapa cela yang mereka lihat dari sisi berlawan.

Mereka semua terkesiap saat Ghandi tiba-tiba berdiri. Bahkan membuat Bastian yang duduk di sebelahnya, terjengkang ke samping karena ulah cowok itu yang bergerak mendadak.

"Kenapa lo Ghan?" tanya Candra, bingung. Tidak ada angin tidak ada hujan, wajah ketuanya itu berubah suram.

"Sumpek gue di sini. Kalian ghibah mulu kayak cewek," ujar Ghandi dengan sarkas. Lalu, cowok itu mengambil tasnya dan pergi meninggalkan markas.

Jungkir Balik Dunia Diandra [TAMAT]Where stories live. Discover now