21 - Jatuh sakit

51 14 2
                                    

Tok tok tok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tok tok tok

"Permisi."

"Iya, sebentar." Setelah suara dari dalam rumah menginterupsi, terdengar kunci yang diputar dibalik pintu.

"Diandra?"

Dena begitu terkejut melihat Diandra yang dipapah oleh Ghandi, gadis itu tampak pucat dengan rambut yang sudah berantakan.

"Ya ampun sayang, Bunda sama yang lain sangat khawatir sama kamu." Wanita itu meraih putrinya lalu memeluk dengan erat. Diandra kembali menangis, tersedu-sedu dalam pelukan sang Bunda.

"Maaf ... Maaf ...." Hanya satu kata itu yang berulang kali diucapkan Diandra. Dia sungguh menyesal karena membuat orang tuanya sedih.

"Enggak apa-apa sayang, enggak apa-apa."

Dena beralih menatap Ghandi yang masih berdiri. "Kamu temannya Diandra?" tanyanya sedikit ragu. Bagaimana tidak, putrinya dibawa pulang dalam keadaaan mengenaskan oleh seorang pemuda.

"Iya, Tante, saya Ghandi teman sekolahnya Diandra," sahut cowok itu dengan sopan.

"Kamu tunggu di sini sebentar ya, saya mau antarkan Diandra ke kamar dulu sekalian menelpon ayah dan kakaknya," pesan Dena yang hanya diangguki oleh Ghandi.

Cowok itu mengekor, masuk dalam rumah Diandra. Lalu tak lupa Dena menyuruhnya untuk duduk di sofa pada ruang tamu.

Berselang 20 menit, suara deru mobil dan motor terdengar di luar. Setelah itu masuk seorang pria paruh baya dengan anak gadisnya dengan tergesa-gesa.

"Kamu siapa?" tanya Haris saat mendapati seorang pemuda di dalam rumahnya. Tadi, Dena memang tidak memberitahukan kehadiran Ghandi saat di telepon.

"Dia Ghandi, Yah," sahut Dena yang turun dari lantai dua. Dia berjalan menghampiri mereka.

"Diandra mana? Dia baik-baik aja?" tanya Haris yang sangat khawatir.

"Dia baik-baik aja," kata Dena menenangkan suaminya, lalu netranya beralih pada putri sulungnya, "Hani, kamu temenin Diandra ya? Bunda sama Ayah mau bicara sama Ghandi."

"Iya, Bun." Hani berlari kecil menuju lantai dua dengan menaiki tangga.

Sementara itu Dena menarik suaminya untuk duduk di sofa bersama Ghandi. Dia rasa perlu berbicara dengan teman putri bungsunya itu.

"Mas, ini Ghandi, teman sekolah Diandra yang bawa dia pulang tadi," ungkap Dena yang sudah duduk di dekat suaminya, sedangkan Ghandi duduk di sofa single.

"Malam, Om. Saya Ghandi," sapanya dengan ramah.

"Kamu yang bawa Diandra pulang? Apa dia dari tadi bersama kamu?" Haris menatap Ghandi penuh tuntutan. Sejak tadi siang dia khawatir kerena putri bungsunya tidak pulang. Mereka sudah mencari kemana-mana, tetapi tidak ditemukan.

Jungkir Balik Dunia Diandra [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang