20 - Melepas Pergi

54 16 28
                                    

Now playing | A story never told - Sondia (ost extraordinary you)

(Menurut aku lagunya cocok untuk part ini meski bukan tentang patah hati karena cowok 😁)

"Pada kenyataannya, orang yang sering memberi nasehat itu tak lebih bahagia dari yang mendengar nasehat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Pada kenyataannya, orang yang sering memberi nasehat itu tak lebih bahagia dari yang mendengar nasehat. Mereka hanya mencoba untuk tetap bermanfaat bagi orang lain disaat dirinya juga dalam masalah."

🌸🌸🌸


Brum ... Brum ... Brum ...

Sorak sorai, suara deru mesin motor dan asap dari knalpot membuat jalanan itu dipenuhi kebisingan. Sangat memekakkan telinga. Mereka bahkan harus berteriak, meski hanya berbicara dengan teman disampinginya.

"Gue yakin lo pasti menang!" Bastian berseru di samping Ghandi yang duduk atas motornya. Cowok itu sangat antuasias saat sang Raja jalanan setuju untuk ikut balapan.

Ghandi hanya berdeham sebagai balasan. Cowok itu tidak mengatakan apa-apa sampai seseorang datang, lalu menepuk pundaknya. Dia menatap datar cowok yang masih meletakkan tangannya di bahunya itu.

"Yakin banget bakalan menang," kata cowok itu dengan mengeluarkan seringainya.

Dengan kasar, Ghandi menepis tangan cowok itu dan memberikan tatapan tak suka. Sayangnya cowok itu tidak peduli, dia masih saja tersenyum, meremehkan Ghandi.

"Heh! Yang udah kalah dua kali siapa?!" sentak Bastian yang masih berdiri di samping kiri Ghandi. Sedangkan cowok itu berdiri di sebelah kanannya.

"Udah curang, kalah lagi lo," lanjut Bastian lagi.

"Lo jangan nyari masalah ya?" Cowok tadi itu tersulut emosi, terlihat dari tangannya yang sudah tergepal.

"Ravin, lo yang nyari masalah duluan." Ghandi mendorong tubuh cowok bernama Ravin itu ke belakang. Dia tidak ingin membuat keributan meski memang sedang bising.

"Bos! Ngapain lo di sono! Sini buru!" seruan dari seberang membuat Ravin berhenti. Namun, sebelum pergi dia sempat-sempatnya mengancam Bastian dan Ghandi.

"Yang lain mana?" tanya Ghandi yang tidak memedulikan Ravin.

"Dalam perjalanan. Mereka telat karna nunggu cewek-cewek dulu. Cewek emang ribet," keluh Bastian.

Tak lama berselang, seorang gadis dengan pakaian pendek berdiri di antara Ghandi dan Ravin yang kebetulan cowok itu sudah siap. Di tangan gadis tadi terdapat bendera yang menandakan jika dia akan memberi aba-aba.

"Kalahin Ravin, Ghan. Buat dia malu," ucap Bastian pada Ghandi dengan menepuk pundak sahabatnya itu.

Ghandi masih diam, sedangkan Ravin sudah mestarter motornya sejak tadi sampai membuat para penonton berlari ke pinggir jalanan, siap menonton pertandingan.

Jungkir Balik Dunia Diandra [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang