11 - Bakso special

64 19 22
                                    

Bad Couple karya Diandra Amira, sudah dipesan hampir 7 ribu eksemplar dalam masa pre order

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bad Couple karya Diandra Amira, sudah dipesan hampir 7 ribu eksemplar dalam masa pre order.

Informasi yang tertera pada akun Instagram milik penerbit yang menangani naskah Diandra, membuat para penggemar memekik. Pihak penerbit juga tidak menyangka jika pesanannya bisa membludak seperti itu. Mereka sedikit kewalahan pada saat menangani proses percetakan. Begitu juga dengan Diandra yang akan memberikan tanda tangannya pada halaman pertama.

Gadis itu terpaksa begadang meski hanya diberikan waktu sampai jam sebelas malam. Sejak awal, Haris memang mengizinkan Diandra untuk melanjutkan hobi-nya. Namun, dengan syarat tidak akan menyepelekan tugas sekolah dan juga kesehatan.

Diandra sendiri sampai saat ini masih belum percaya jika ceritanya sangat diminati. Padahal, pihak penerbit hanya memberikan sedikit bocoran. Mereka juga tidak memperbolehkan Diandra untuk mempublikasikannya di aplikasi manapun.

"Bau-baunya ada makanan gratis nih," celetuk Karin yang baru saja duduk di meja kantin, bersama teman sekelasnya yang lain. Tentu saja atas ajakan Diandra.

"Tau aja lo, Rin," sahut Diandra disertai kekehan kecil. Mendengar itu, teman-temannya langsung memekik heboh dan memburu stand-stand makanan di sana.

Diandra hanya tersenyum tipis, lalu secara tidak sengaja netranya menangkap anak-anak Adgar yang duduk di pojokan—tempat khusus untuk mereka. Bukan hanya yang cowok, tetapi yang cewek juga ada. Gadis itu berpamitan pada teman sekelasnya dan berlari kecil menuju meja anak Adgar.

"Dian!" pekik Melanie saat gadis itu sampai di sana.

"Kalian udah makan belum?"

"Baru mau mesen," sahut Hanin. Gadis itu memang dalam posisi berdiri, sepertinya hendak memesan makanan.

"Pesen aja. Hari ini gue yang traktir."

"Beneran?" ulang Melanie dengan mata yang berbinar.

"Iya. Gue serius, pesen aja."

Keempat gadis itu memekik heboh dan langsung gasrak-gusruk. Namun, perkataan Virza membuat semuanya bungkam.

"Gue masih mampu beli makanan sendiri," ujar gadis itu dengan dingin.

Diandra kembali merasa tidak enak saat melihat sikap dingin Virza terhadapnya. Meskipun begitu, dia tetap memaksakan senyumannya.

"Gue tau. Tapi ini cuma syukuran kecil-kecilan, kok," sanggah Diandra, berusaha menjelaskan.

Virza berdiri dengan kasar dari tempatnya. "Kalo mau bantu temen buat konten, idenya yang cerdas dikit," katanya dengan sarkas. Lalu, gadis itu melirik sekilas ke arah meja teman sekelasnya Diandra sebelum pergi.

Diandra yang tahu kemana pandangan Virza, ikut meliriknya. Di sana, Putri memang sedang membuat Vlog bersama yang lain. Diandra ingin menjelaskan bahwa dia mentraktir teman-temannya bukan untuk sensasi, tetapi memang tulus hati. Sayang, Virza sudah lebih dulu pergi dari kantin.

Jungkir Balik Dunia Diandra [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang