18 - Menjadi kacau

58 16 28
                                    

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Gemericik air yang berasal dari air mancur mini dalam kolam ikan, terasa sangat menenangkan

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Gemericik air yang berasal dari air mancur mini dalam kolam ikan, terasa sangat menenangkan. Apalagi di tambah dengan hembusan angin yang menggerakkan helaian bunga dari pohon Tabebuya yang sedang mekar.

Diandra jarang sekali menikmati pemandangan seperti ini meski berada di pekarangan rumahnya. Biasanya, dia sibuk berada di kamar. Berkutat dengan puluhan kata yang akan merangkai kalimat.

Sesekali gadis itu memasukkan tangannya ke kolam, dan bermain air karena posisi yang berada di pinggir. Melihat ikan-ikan yang berlarian menjauhinya membuat pikiran Diandra sedikit lebih tenang. Bisa dikatakan juga refreshing dengan menghirup udara segar banyak-banyak.

"Di, kamu di belakang?"

Gadis dengan cepat menoleh, lantas menemukan sang Bunda yang sedang mencarinya.

"Kenapa, Bun?"

"Kamu di sini ternyata." Dena datang menghampiri, "ada Bian di depan," katanya memberitahu.

"Ada apa?" tanyanya sambil berdiri, terlihat buru-buru.

"Mungkin ada berita baru, temuin gih. Di sana juga ada Ayah."

Tanpa menyahut, gadis itu berjalan masuk dalam rumah. Sementara Dena memilih untuk ke dapur hendak membuatkan minuman.

Sesampainya di ruang tamu, sudah ada Bian, Haris dan juga Hani. Dari wajahnya terlihat jika mereka telah berbicara sebelum Diandra datang.
Gadis itu memilih duduk di samping Hani, yang kebetulan kosong.

"Dian, apa kabar?" tanya Bian dengan ramah, seperti biasanya.

"Baik Kak, kakak gimana? Apa ... pekerjaan kakak masih terancam?"

Senyum tadi yang terukir tipis di wajah Bian sirna begitu saja, lalu lelaki itu menghela napas pendek. "Saya belum tau pasti," sahutnya disertai senyum getir.

"Lalu, apa penulis itu tidak bisa dihubungi?" tanya Haris menyela.

"Seperti yang saya bilang tadi, Pak. Saraswati sedang berada di luar negeri. Saya sudah menghubunginya lewat media sosial, tapi belum ada balasan," jelas Bian mengulangi.

Jungkir Balik Dunia Diandra [TAMAT]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt