•°Friendzone;01°•

867 30 0
                                    

•°LavenderWriters Project°•

•° Friendzone © Kelompok 5°•

•°Part 01 By: elsa_chewyadubu11099

•°Senin, 16 November 2020°•

.
.
.

💜Happy reading💜

Hari senin adalah hari yang bisa dibilang tidak disukai atau dibenci oleh sebagian siswa dan siswi SMA Permata Indah, Hari ini semua siswa sedang berbaris untuk mengikuti upacara. Dari awal sampai akhir semuanya berjalan lancar dan tertib.

"Bangun kesiangan lagi?" tanya pria berpostur tubuh tinggi, kulit putih, senyum manis dan rambut ikal. Membuat setiap pasang mata yang melihatnya selalu terpesona kepada Jevano Ravindra Zavallo atau yang lebih akrab disapa Jevan.

"Semalem gue ngejar tugas sampe begadang, lupa gue kalau kita ada Pr," jawab teman dekatnya, atau panggil saja Arya Axelion Dirgantara, laki laki dengan postur tubuh sama tinggi, kulit yang tidak terlalu gelap, hitam manis lebih tepat disematkan kepada laki-laki yang sering dipanggil Arya.

"Tumben lo lupa?" tanya Jevan lagi ketika mereka sedang mengambil tas Arya yang berada dipinggir koridor, karena temannya iti datang tepat ketika 2 menit lagi gerbang akan ditutup.

"Pacaran mulu dia," celetuk laki-laki yang baru datang, Darrel Angkasa Putra, satu lagi laki-laki yang termasuk populer disekolah mereka. Bisa dibilang Darrel paling tampan diantara mereka, tiga sekawan yang selalu bersama.

"Kemarin gue nemenin Starla dari pagi sampai sekitar jam 9 malem di rumah, neneknya lagi sakit. Nyokap bokapnya pergi kerumah neneknya, gue gak tega biarin dia sendirian dirumah. Jadi, yaudah gue ajak aja dia jalan-jalan," jawab Arya sambil meneguk minuman yang ada genggamnya. Starla Gabriella Anastasya gadis yang sudah menemani Arya 2 tahun kurang lebih.

"Tapi jangan sampe lupa tugas juga kali,"  kata Jevan malas, kebiasaan laki-laki ini adalah menjadi salah satu murid paling rajin dikelas mereka.

"Namanya juga sayang, Jev," kata Darrel sambil merangkul jahil pundal Jevan. "Ya, gak Ar?" Lanjutnya lagi bertanya pada Arya.

"Tau, Lo juga Jev tar kalau lo punya cewek lo bakal tau deh rasanya," balas Arya.

"Males gue, pengen fokus sama sekolah dulu, takutnya  kalau gitu udah deh ambyar, gue lagi ngejar beasiswa buat kuliah," kata Jevan acuh. Sebenarnya dibalik sifatnya yang sangat humble, dan terkesan softboy tersimpan trauma yang dia sangat takuti.

"Lo udah kaya? Masih ngejar beasiswa?" tanya Darrel sembari geleng-gelengkan kepala. Sementara yang ditanya hanya mengedikan bahu tidak peduli.

"Udahlah, ke kelas aja yo," ajak Arya menutup obrolan mereka, Arya tau ada hal lain yang tidak ingin dibahas oleh Jevan sendiri.

****

"Ya!" Panggil gadis dengan rambut panjang sepunggung, agak tinggi, kulit putih, mata simetris, wajah yang cantik, menghampiri Arya yang sedang berlatih basket bersama teman-temannya di lapangan.

"Kamu udah pulang?" tanya Arya saat sampai dihadapan Starla. Ya benar, gadis yang tadi memanggil Arya adalah Starla gadis dengan senyum manis yang selalu membuat Arya jatuh hati, kekasihnya.

"Capek ya?" Bukannya menjawab pertanyaan Arya, Starla malah balik bertanya dan mengusap kening Arya yang penuh dengan peluh karena usai latihan basket.

05;Friendzone✔Where stories live. Discover now