•°Friendzone ; 06°•

126 7 0
                                    

•°LavenderWriters Project°•

•°Friendzone © Kelompok 5°•

•°Part 06 By: aryasena0987 °•

•°Sabtu, 21 November 2020°•



💜Happy Reading💜

Pagi hari telah tiba. Akan tetapi, Jevan belum bangun dari tidurnya, mungkin lelaki itu kecapekan karena tadi malam habis mengantarkan Arya ke cafe dan pulang larut. Untung saja, hari ini adalah hari minggu jadi bebas mau bangun sampai jam berapa.

Tiba-tiba bunyi ponselnya berdering, Jevan pun terkejut dan langsung mengambil ponselnya, mengangkat panggilan yang ternyata itu adalah Arya.

"Woy! Pagi-pagi main telepon aja! Gue masih ngantuk nih," sentak Jevan sebal.

"Kebo lu sekarang, ye. Tuh liat, udah jam 9, berarti udah siang bukan masih pagi lagi." Arya menjawabnya tak kalah kesal.

Mendengkar kata Arya, mata Jevan langsung mencari letak jam dindingnya. Dan benar saja!

Dia kebo.

"Eh, iya. Bener kata lo, Ar," ucap Jevan yang merasa tidak bersalah.

Mendengkus, Arya kembali menyahut di ponselnya. "Ikut gue, Van, jalan jalan sama Starla. Tenang, ntar gue bayarin," ucap Arya memberikan tawaran, agar sang teman tergiur mau menemaninya.

Mendengar kata menemani lagi, Jevan mendengkus. Akan tetapi, menolak pun tak enak hati. Lagi-lagi dia harus menjadi orang ketiga saat kedua orang sibuk berpacaran.

Seperti setan saja!

"Iya, gue mau mandi dulu. Entar gue kerumah lo," ujar Jevan yang agak kesal dengan kelakuan sahabatnya.

"Oke. Ditunggu lu jangan lama lama hahahahaha," balas Arya sambil tertawa.

Jevan pun mematikan teleponnya sepihak, karena rasa kesal kian menggerogoti dirinya.

Ayolah, dia takut jatuh cinta kesekian kalinya.

Apalagi kini, adalah kekasih sang sahabat sendiri.

Memasuki kamar mandi, setelah tadi tangannya merampas handuk di pintu.

Sekitar 10 menit Jevan pun selesai, keluar dari kamar mandi dan langsung membuka lemari untuk berganti.

Memakai kaus hitam berlapis jaket, dengan perpaduan celana levis hitam. Tanpa berlama, ia pun bergegas keluar.

"Mager gue awalnya," gumamnya.

Tangannya bergerak memasangkan helm di kepalanya, memundurkan motor dan menjalankannya dengan lamban.

30 menit, sampai lah Jevan di rumah Arya yang serba minimalist. Pekarangan yang di penuhi tumbuh-tumbuhan, dan gerbang besi.

"WOY, AR!"

Arya menuruni tangga, air mukanya keki. "Salam kek, berasa gue di grebeg rentenir." gerutunya seraya bersungut-sungut.

"Lama." Jevan menyahut malas.

"Yaudah lah, terserah lo. Ayo taman!"

Starla datang. Ia tersenyum ke arah Jevan, dan mengamitkan tangannya di lengan Arya. "Baru datang, Jev?"

"Iya," jawab Jevan singkat.

"Yaudah, yuk, ke taman." Starla mengajak.

Ketiganya pun berjalan, Jevan mengekori keduanya bak anak ayam. Dan akhirnya mereka pun sampai.

05;Friendzone✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang