💜LavenderWriters Peoject Season 05.
||Kelompok 05||
#Tema; Mencintai dalam diam.
Ketua : Arya
Wakil : Dina
•
•
•
"Ketika sebuah rasa tak mampu tuk memilikinya. Dan demi mendapatkanmu kulakukan apapun namun ternyata hati ini yang salah, maka dari it...
"Ini mba, mas, silahkan dinikmati," ucap waiters yang baru saja datang, Waiters itu pun menaruh makanan yang sudah dipesan oleh Arya dan Starla dimeja mereka berdua.
"Terimakasih, Mba."
Selepas kepergian Waiters, keduanya menyantap makanan.
"Aku emang manja, ya?"
Muncul deh overthinkingnya
"Aku enggak peduli, mau kamu manja atau apapun, yang terpenting kamu itu wanita paling berharga buat aku." Arya tersenyum menatap Starla.
Diam-diam Starla mengulum senyumnya, Arya selalu berhasil membuatnya menjadi sebahagia ini.
Mungkin, untuk sebagian orang, sikap Arya ini salah. Karena selalu mengutamakan Starla dan rela bertengkar dengan sahabatnya hanya karena membela Starla, tapi percayalah Arya hanya tak mau gadisnya disakiti, ia hanya ingin menjaga. Apakah salah?
Terimakasih, Arya, batin Starla.
"Kamu mau sampai kapan senyum-senyum gitu?" goda Arya
"E--a--nu, udah ah yuk pulang," ujar Starla gugup
Arya mengacak-acak Rambut Starla gemas, "Yuk."
Arya berniat langsung mengantar Starla pulang.
"Peluk dong," ujar Arya menggoda saat mereka sudah naik diatas motor.
"Apaansi, udah cepet!"
"Yaudah, jangan salahin aku kalo kamu jatuh," ujar Arya jahil
Tak menunggu lama Arya melajukan motornya dengan kecepatan diatas rata-rata, yang membuat Starla repleks memeluknya.
"ARYAAAA! KAMU GILA YA?! AKU GAK MAU MATI KONYOL!" teriak Starla.
Arya tersenyum senang, keduanya sama-sama bahagia hari ini menikmati jalan raya Jakarta yang dipenuhi lalu lalang kendaraan.
*
"Lo ngapain si La nyamperin Arya," tanya Jevan pada Lara.
Selepas mengungkapkan kekesalannya pada Arya, Lara kembali ke rumah Jevan untuk melihat kondisi pria itu.
"Gue cuma gak habis pikir aja, Jev. Bisa-bisanya dia mukul lo yang notabenenya adalah sahabat dia cuma buat bela pacarnya," dumel Lara.
Jika dipikir-pikir benar juga apa kata Lara, secinta itu Arya ke Starla? Sudahlah, cinta memang taakan pernah bisa pake logika.
"Namanya juga orang lagi jatuh cinta, La. Lo gak bakal bisa mikir pake logika, harus pake hati hahaha," ujar Jevan tertawa.
"Kayak lo punya hati aja," celetuk Starla
"Kan hati gue di lo," goda Jevan
Kurang ajar Jevan
Jantung lara berdegup kencang, hatinya berdesir
"Gak boleh! Pokoknya gue gak boleh baper!" batin Lara.
"Apaansi, ambil P3k sono, biar gue obatin luka lo. Soalnya jelek banget muka lo kalo bonyok gitu," celetuk lara
"Sebentar." Jevan memasuki rumahnya mencari kotak p3k yang diminta Lara.
Tak lama kemudian laki-laki itu membawa kotak berisikan peralatan untuk mengobati lukanya.
"Nih"
Tangan Lara mulai mencari-cari kapas dan Betadine yang diperlukannya, lalu mulai telaten mengobati luka Jevan.
"Aduhhh aduhhh! Sakit banget La," ringis Jevan
"Udah anjir! Sakit banget awsss,"
Lara tak menggubris ringisan Jevan, " Lo baru diobatin gini aja udah kayak mau dipotong!"
"Sakit banget gila," protes Jevan
Lara merapihkan obat yang ia pakai ke kotak milik Jevan.
"Jev, gue pulang dulu ya," pamit Starla, karena tujuannya kesini hanya untuk mengobati luka Jevan dan sekarang tugasnya sudah selesai.
"Gue anterin ya?" tawar Jevan
"Gausah, gue bisa naek ojol,"
"Ini udah malem, Lara." Jevan tidak menerima penolakan ia tetap akan mengantarkan Lara karena tidak mau hal tidak diinginkan terjadi pada Lara apalagi jika itu disebabkan oleh dirinya.
Keduanya pergi dari pekarangan rumah Jevan, menuju rumah Lara yang letaknya tak terlalu jauh.
Setelah 15 menit menempuh perjalanan akhirnya mereka sampai didepan rumah mewah milik Lara.