My Little Chef [YiZhan]

My Little Chef - 5

Mari kita nulisnya event dikit aja biar menghayati bacanya ye gak

😌💅

*
*
*

Sepanjang perjalanan dari pulang dari laguna, YiBo dan Xiao Zhan diselimuti oleh kecanggungan yang mencekam. Ciuman pertama mereka membuat keduanya tak berani mengajak bicara satu sama lain. Mengobrol saja tidak, apalagi memandang wajah masing-masing. Xiao Zhan hanya berdiam diri di bangku penumpang, sedangkan YiBo hanya fokus menyetir vespa kembali ke vila mereka.

Hari sudah malam begitu mereka tiba di vila. Keduanya membagi tugas dalam diam tanpa banyak bertukar sapa. Saat Xiao Zhan memasak, YiBo akan mandi. Lalu selagi Xiao Zhan yang mandi, giliran YiBo yang membersihkan dapur dan kotak bekal makan siang mereka.

Tantangan terbesar mereka dimulai saat keduanya harus berhadapan dengan satu sama lain di meja makan. Hidangan lezat terbentang menggiurkan di atas meja, namun tak satupun di antara mereka bergerak untuk mengambilnya.

"Uhm ... Xiao Zhan, kau tidak makan?"

"Kau dulu."

"Sama-sama kalau begitu."

"Umn," Xiao Zhan mengangguk.

Dua pria yang berbeda tanah kelahiran itu memiliki banyak perbedaan. Sebagai orang China, YiBo selalu menggunakan sumpit saat makan. Di sisi lain, sebagai orang yang besar di Thailand, Xiao Zhan menggunakan sendok. Tapi begitu mengambil lauk, keduanya sepemikiran dan memutuskan mengambil sayur daei mangkuk sama. Sumpit dan sendok mereka bertabrakan, dan mereka otomatis tersipu malu memandang satu sama lain.

"Umm, Xiao Zhan," panggil YiBo memberanikan diri.

"Ya?"

"Menurutmu ... bagaimana ciumanku tadi?"

Mendengar itu, seketika sendok dalm genggaman Xiao Zhan terjatuh. Matanya terbelalak sebelum menunduk menyembunyikan rona di wajahnya. "A ... soal itu ..."

GILA SAJA PAKAI DITANYA!

Itu adalah CIUMAN TERBAIK XIAO ZHAN SEUMUR HIDUPNYA!!

Meskipun awalnya kikuk, tapi sore tadi YiBo memaksa keduanya untuk memperdalam ciuman. Tangan berotot sang aktor yang menarik kuat lehernya membuat Xiao Zhan lemah dan menyerahkan dirinya tanpa perlawanan. Bibir penuh YiBo yang melumat bibirnya sungguh ... SUNGGUH SANGAT LEMBUT hingga tak ada pilihan lain selain juga ikut mengulumnya.

Mengingat-ingatnya lagi saja membuat sesuatu dalam diri Xiao Zhan bereaksi. Fakta bahwa pria yang menciumnya kini ada di hadapannya sedang memandangnya penuh harapan membuat sesuatu di bawah sana juga bereaksi.