Repudiating a Good Wife Is Out of the Question (贤妻不能休)

Chapter 98

Qin sang Aktor

Ny. Besar Kedua adalah wanita yang baik, nama Lord Besar Kedua adalah Xiao Yulin, dia bekerja di Kementerian Ritus dan dia suka menonton opera dan minum anggur.

Lord Besar Kedua dan Ny. Besar Kedua sedang menunggu Cao Mo dan Xiao Yi secara langsung di dekat gerbang ketika mereka tiba, Xiao Yi meminta para pelayan untuk bersembunyi di tempat lain, dia dan Cao Mo berjalan ke gerbang bergandengan tangan untuk menunjukkan rasa hormat.

Inilah cara berbeda untuk menunjukkan rasa hormat, Ny. Besar Keempat kurang kaya dibandingkan dengan cabang lain, mereka mengundang Cao Mo dan Xiao Yi untuk mengesankan orang lain, sedangkan Cabang Kedua tidak membutuhkannya, jadi Xiao Yi mengambil pendekatan berbeda dalam menunjukkan rasa tidak hormat.

Lord Besar Kedua sangat senang melihat Cao Mo, dia meraih lengan baju Cao Mo dan berkata: "Mo, kamu pikir kamu telah melakukan pertunjukan yang bagus di Aula Aroma Pir, kan? Haha, aku telah mengatur pertunjukan yang bagus di rumah juga, aku tidak percaya kamu bisa mengalahkanku dalam mengapresiasi dan melatih opera!"

Xiao Yi mengerutkan kening saat melihat cara Lord Besar Kedua menangkap Cao Mo, tapi dia tahu Paman Kedua ini hanya terobsesi dengan opera, dia telah bekerja keras untuk merekrut aktor baru untuk mengesankan Cao Mo, jadi dia memutuskan untuk melepaskan Lord Besar Kedua ini pergi.

Cao Mo mengangguk sambil tersenyum lebar dan bersama-sama mereka berjalan ke halaman.

Cao Mo melihat tanaman bonsai yang dia berikan pada Ny. Besar Kedua saat dia berjalan masuk: "Nenek, aku akan memberimu yang lebih besar jika aku tahu kamu meletakkannya di halaman, yang ini agak terlalu kecil."

“Belum terlambat, kamu selalu bisa mengirimiku lebih banyak. Haha, aku punya teman yang iri padaku, kau tahu, mendapatkan hadiah yang begitu bagus darimu, Mo-ku, sepertinya mereka akan semakin iri!” Ny. Besar Kedua tertawa.

Rumah Ny. Besar Kedua jauh lebih megah daripada Ny. Besar Keempat, setidaknya ada dua puluh kamar lagi di manor ini, dan semuanya tampak begitu berkilau, bahkan taman mereka tampak lebih hijau.

Ny. Besar Kedua memimpin pasangan muda ke teater di rumah, Cao Mo dan Ny. Besar Kedua duduk di lantai dua seperti terakhir kali sementara Cao Mo dan Lord Besar Kedua duduk di lantai pertama.

Tak lama kemudian terdengar suara gong dan dr saat mereka duduk, Cao Mo berseri-seri sambil tersenyum: “Nenek, aku sudah bekerja sangat keras selama musim perayaan ini, syukurlah kamu mengundangku ke sini hari ini, akhirnya aku bisa santai.”

“Haha, monyet berbicara yang manis!” Ny. Besar Kedua terhibur.

Cao Mo mengambil sebuah leechee dari piring dan berseru: “Ya ampun, kamu punya leechee di sini! Luar biasa!”

"Makan, Mo yang banyak, makanlah sebanyak yang kamu suka. Aku mendengarkamu pergi ke Ny. Besar Keempat dengan enam belas pelayan?" Ny. Besar Kedua ingin tahu apa yang terjadi di Gang Hongfeng.

Cao Mo tersenyum dan mengubah topik pembicaraan: “Aku telah bertemu dengan adik perempuanku hari ini, mereka berempat, gadis-gadis yang berperilaku baik, menghujaniku dengan hadiah, dan aku telah memberi mereka manual membuat sabun untuk mereka sebagai imbalan. Semoga bisa membantu mereka untuk memiliki pernikahan yang baik.”

"Mo, kamu sangat murah hati! Apakah kamu tahu berapa banyak orang yang bersedia membayarmu untuk memilikinya?" Ny. Besar Kedua  terkejut.

“Nenek, aku tahu kamu mengkhawatirkanku, hanya saja aku terlalu malas, aku butuh bantuan jika aku ingin punya bisnis.”

Ny. Besar Kedua menghela napas: "Seharusnya aku mengatakan ini padamu sebelumnya."

"Ada apa, nenek? Apa yang harus aku lakukan?" Cao Mo bertanya.

"Aku memiliki sepupu yang tidak melakukannya dengan baik, aku berpikir untuk memperkenalkannya kepadamu dan jika semuanya berjalan dengan baik, aku ingin melihatnya bekerja untukmu, tetapi aku terlambat. Kamu sudah memberikan manual kepada para gadis, sepertinya itu akan menjadi mahar mereka." Ny. Besar Kedua mengerutkan kening.

“Nenek ~ mereka wanita dan mereka akan menikah, tapi mereka tetap keluarga kita apa pun yang terjadi.  Bagaimana kalau ini, nenek, minta sepupumu untuk menanam bunga dan tanaman, kebetulan aku perlu membeli dalam jumlah besar, kenapa tidak meminta sepupumu untuk melakukannya jika dia tidak keberatan." Cao Mo menghibur Ny. Besar Kedua.

"Beguitu! Kamu ingin mengekstrak rasa dan aroma untuk produkmu, pintar sekali! Kamu bisa menjual rasa dan aromanya kepada keempat gadis itu, mereka bisa menghasilkan sabun yang lebih harum, haha, kamu memang monyet yang pintar.”  Nyonya Besar Kedua tertawa.

“Nenek ~ Aku hanya berpikir kita semua adalah keluarga, ayo simpan barang-barang di dalam keluarga, kenapa tidak?” Cao Mo tertawa malu-malu.

Lord Besar Kedua sekarang berjalan ke arah mereka dengan seorang aktor muda mengikutinya: "Mo, ini Qin, dia memberikan penampilan terbaik di Worshiping Moon, dia ingin bertemu dan menyapa karena aku telah berbicara banyak tentang tipu muslihat barumu, hehehe."

Qin menyapa Cao Mo dengan anggun, dia sudah memakai riasan, setiap gerakan yang dilakukan Qin sangat anggun dan itu membuat Cao Mo terengah-engah, entah bagaimana Qin mengingatkannya pada aktor terkenal dari abad ke-21.

Mata Cao Mo terpaku pada Qin sampai Ny. Besar Kedua mendorongnya dengan lembut.

"Menawan!" Cao Mo berseru.

"Siapa yang kamu bicarakan?" Xiao Yi sekarang berjalan ke arah mereka.

Sebenarnya Cao Mo hanya rindu rumah melihat Qin ini, dia telah dirahasiakan dari semua orang, termasuk suaminya.

Cao Mo tersenyum pada Xiao Yi: “Yi, aku telah mencampurkan Qin dengan orang lain, bodohnya aku.”

Dengan itu Cao Mo menyerahkan tas parfum kepada Qin dan berkata: "Senang bertemu denganmu, terimalah ini, dan mari kita lebih sering berjalan-jalan, bisakah aku merias wajahmu kapan-kapan?"

“Mo, kamu bercanda kan? Sejak kapan kamu tahu cara merias wajah?” Xiao Yi tampak serius.

Qin membungkuk kepada mereka: "Sungguh berkah bahwa aku dapat melihatmu hari ini, Ny. Muda, aku tidak berani memintamu untuk merias wajahku." Dengan itu Qin berkata: "Maaf, aku harus bersiap-siap untuk pertunjukan."

"Tunggu! Kembali!" Cao Mo berseru.

Mata Qin berbinar mendengarnya.