PART 110

5 2 0
                                    

Sampai dimobil Arka,mereka bertiga langsung masuk kedalam mobil. Seperti berangkat tadi,Rega,Rasya, juga Risma duduk di kursi belakang mobil Arka karena Arka dan Gia duduk didepan.

"Kalian nih lama banget sih?Kita nunggu udah lama tauk.Capek tauk." omel Gia.

"Maaf deh." jawab Rasya.

"Ya udah,sekarang udah lengkap kan? Kita langsung ke villa." ucap Arka.

"Oke." jawab mereka semua.

Arka melajukan mobilnya perlahan menuju villa. Diperjalanan suasana terasa sangat hening karena mereka tak ada yang membuka suara. Sampai di villa,mereka semua langsung turun dari mobil Arka.

"Huaaa... capek." rengek Risma.

"Istirahat gih." suruh Rasya.

"Ya udah,Risma masuk dulu ya kakak-kakak." pamit Risma sambil melambaikan tangan pada mereka semua dan masuk terlebih dahulu ke dalam villa untuk menuju kamarnya.

"Iya dek." jawab Gia yang mewakili semuanya.

Kemudian disusul Arka dan Gia yang masuk kedalam villa.

"Ga,Sya... gue masuk dulu." pamit Arka.

"Ikut sayang." rengek Gia.

"Ayo..." ajak Arka.

"Manja banget haha." goda Rasya pada Gia.

"Biarin dong haha." jawab Gia.

Mereka berdua langsung masuk kedalam villa,sementara Rasya juga akan masuk kedalam. Ia melangkah beberapa langkah tapi dihentikan karena panggilan dari Rega.

"Rasya..." panggil Rega yang menghentikan langkah Rasya.

Rasya membalikkan badannya dan menghadap kearah Rega meskipun jaraknya agak terlalu jauh.

"Iya?Kenapa Ga?" tanya Rasya.

Rega mendekat ke Rasya.

"Jalan yuk." ajak Rega.

"Tapi ini kan udah masuk waktu shollat dhuhur.Kita shollat dulu ya." ucap Rasya sambil melihat jam tangannya.

"Oh iya... ayo deh,tapi bener ya abis shollat kita jalan." ucap Rega.

"Emang jalan kemana?" tanya Rasya.

"Ya cari angin Sya haha." jawab Rega diakhiri tawanya.

"Tapi kamu kan belum makan,emang nggak laper?" tanya Rasya lagi.

"Nggak kok." jawab Rega dengan percaya diri.

Tiba-tiba perut Rega berbunyi yang berarti merasa sangat lapar. Ia menahan malu karena perutnya tak bisa diajak bekerjasama. Rasya yang mendengar suara perut Rega yang berbunyi pun tersenyum sambil memandang wajah Rega yang menahan malu itu.

"Perut kok nggak bisa banget sih diajak bekerja sama." batin Rega dengan kesal.

"Tuh kan laper.Abis shollat kita makan trus istirahat aja." ucap Rasya.

"Tapikan,aku pengen jalan Sya.Besok udah pulang ke Jakarta loh kita." ucap Rega dengan menampilkan wajah sedihnya.

"Loh,nggak perlu sedih dong.Ntar kita jalan deh tapi sore aja." ucap Rasya sambil tersenyum.

"Malam gimana?" tawar Rega.

"Ya udah oke malam." jawab Rasya.

"Oke." lanjut Rega sambil menampilkan gigi ratanya.

"Tumben manja,tapi aku suka." batin Rasya sambil tersenyum.

"Ya udah ayo kita shollat." ajak Rasya.

Harta Tahta RasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang