ENDING✨

8.8K 386 5
                                    

"AYAH" teriak seorang anak kecil yang tengah mencari ayahnya  sembari menuruni tangga rumahnya .

"Ayah disini" teriak devan dari ruang tengah .

Buru buru cesa menghampiri ayahnya yang tengah berkutat dengan laptop nya .
Ia duduk di samping ayahnya lalu tersenyum manis.

"Cesa cudah mandi ayah" seru Cesa semangat .

"Pinter anak ayah" ucap Devan tanpa mengalihkan pandangannya dari laptopnya .

"Huum, ayo ayah beli belbie"

"Bentar ya sayang, ayah masih ada kerjaan"

"Ish, cekalang , Cesa dah siap"

"Bentar, ayah masih sibuk"

Cesa mengerucutkan bibirnya.
"Kan tadi ayah dah janji sama Cesa mau beliin belbie"

"Iya, Cesa sabar dulu dong, entar ayah beliin."

"Tapi Cesa mau main belbie cekalang!"

"Barbie Cesa kan banyak, Cesa main yang lama dulu ya"

"Ndamau, Mau yang balu"

Devan menghela nafas kasarnya, " iya , entar ayah beliin yang baru, tapi bentar tunggu kerjaan ayah selesai"

"Cekalang ayah" seru Cesa menarik tangan ayahnya .

"Ck, Cesa bisa sabar ga sih! Ayah lagi ada kerjaan, nanti pasti ayah beliin Barbie nya" seru Devan dengan nada yang agak meninggi

Mata bulat Cesa sudah berkaca-kaca.

"Cesa kan cuma mau belbie ayah, ayah Janan bentak Cesa dong" gumam Cesa dengan suara parau nya.

"Kenapa ini?" Tanya vio yang tiba tiba datang. Ia terkejut melihat anaknya yang sudah mengeluarkan air mata .

"Loh, sayang kenapa nangis hm?"

"Cesa hiks cuma mau beli belbie, tapi ayahna bentak Cesa"

"Aku cuma minta cesa sabar, aku masih ada kerjaan" sahut Devan .

"Ini hari libur kan, kamu kerja?"

"Tadi putra kirim aku email, suruh ngecek".

"Ya kamu harusnya bisa bagi waktu dong mas,"

"Ya ini kan aku---"

"Kamu harus nya bisa bagi waktu, antara keluarga sama kerjaan"

"Demi kerjaan kamu sampe bikin Cesa nangis gini, penting kerjaan kamu ya?"

"Aku cuma suruh Cesa sabar, bentar aja"

"Ya namanya anak kecil, kamu harus ngerti dong mas,"

Devan menghela nafas kasarnya .

Cesa tiba-tiba lari ke kamarnya ,.

"Kamu sih" seru vio lalu menyusul putrinya .
.
.

"Hiks hiks" tangis Cesa tengkurap di atas kasurnya.

"Ayah jahat cama Cesa, ayah dah nda cayang Agi cama Cesa hiks"

"Sayang" panggil vio mengelus rambut putrinya .

Cesa mendongak lalu memeluk vio erat." Bunda hiks"

"Shttttt, jangan nangis ya, anak bunda gaboleh cengeng" ucap vio menenangkan anaknya .

"Ayah jahat hiks, ayah nda Caya Agi Ama Cesa hiks"

"Cesa gaboleh ngomong gitu, ayah sayang ko sama Cesa "

VIOLETTA[END✓]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt