PART 32 ✨

9.6K 474 13
                                    

Sesampainya di rumah Vera, Devan langsung masuk kamar Vera .

"Vera Lo gak papa ?" Tanya Devan khawatir

"Devan, dada gue sesek " lirih Vera

"Sekarang kita ke rumah sakit " titah Devan menggendong Vera ala bridal style .

.
.

"Gimana dok keadaan temen saya ?" Tanya Devan ke sang dokter

"Keadaan mbak Vera sudah stabil, sudah boleh langsung pulang , dan ini resepnya, silahkan di tebus " ucap sang dokter.

",Baik dok terimakasih, "

"Sama sama, saya permisi "

.
.

"Makasih ya Dev, udah mau bantuin gue " ucap Vera tersenyum

"Iya," ucap Devan akan pergi tapi tangannya di cekal Vera .

" Lo bisa temenin gue gak?" Tanya Vera memohon

"Gue, astaga vio, gue tinggalin dia di mall" gumam Devan panik

"Gue duluan ver " sahut Devan berlari ke luar kamar Vera.

✨✨

Jam menunjukkan pukul dua belas malam .

Dan mall sudah tutup sejak tadi .

"Astaga kenapa gue tolol banget sih " gumam Devan mengacak rambutnya frustasi .

Ia membuka hp nya , banyak spam dari vio, bahkan berpuluh puluh panggilan tak terangkat

Buru buru ia menghubungi vio, tetapi nomornya tak aktif.

Ia menghubungi vino .

"Hallo Vin"

"Apa?"

"Vio di rumah ?"

"Iya, adek gue dirumah, kenapa ? Bukannya tadi pergi sama Lo "

"Yaudah "

Tut.

✨✨

Pagi hari 🌞

Tok..tok..tok

"Vio, ada pangeran kamu di bawah " teriak vino dari luar kamar vio

Ceklek

"Paan sih, pagi pagi udah teriak teriak " kesal vio keluar kamar sudah rapih .

"Hehehe, tuh ada Devan "

"Hm" jawab vio lalu meninggalkan abangnya .
.
.

"Kamu duluan aja " ucap vio dengan muka datarnya

"Gak , kita bareng " jawab Devan mendekati vio , ia menyentuh tangan vio, tapi di tepis oleh pemiliknya

"Bunda , ayah , vio duluan " ucap vio mencium telapak tangan mereka lalu keluar rumah .

"Sayang tunggu " teriak Devan tapi tak vio respon .

Devan mengejar vio, dan memeluk vio dari belakang .

"Maaf, aku bisa jelasin semuanya " bisik Devan di telinga vio .

"Ck, ga ada yang perlu di jelasin " ucap vio berusaha melepaskan pelukan Devan ., Tetapi Devan justru mengeratkan nya .

"Dengerin aku dulu baby"

"Oke , jelasin semuanya " ucap vio dingin

"Kemarin, aku ninggalin kamu di resto , aku di telvon vera--"

"Terus , kamu jalan jalan sama dia dan ninggalin aku ?"

"Bukan gitu, Vera telvon aku, asma dia kambuh, jadi aku segera bawa dia ke rumah sakit sayang , tolong ngertiin aku "

"Terus kamu pikirin ga perasaan aku gimana ? "

"Say--"

"Dengan gampang nya kamu tinggal aku , tanpa memberi kabar "

"Maaf sayang aku terlalu khawatir sama Vera "

"Kabari aku ga sampai 1 menit Dev, aku cariin kamu kemana mana ga ketemu, taunya kamu tinggalin aku , kalau siang aku masih bisa terima , tapi ini malem Dev, ga ada taksi yang lewat , dan kamu tau ? Aku jalan kaki , untungnya ada bara yang anterin aku pulang "

",Kamu pulang sama bara ?"

"Iya kenapa, mau marah ? Silahkan " ucap vio lalu pergi

"Sayang tunggu "  ucap Devan mencekal tangan vio

"APA LAGI DEVAN !"

"maafin aku, aku janji gak akan ulangi lagi "ucap Devan sendu

"Kanapa sih kamu hiks hiks kenapa hiks "

"Shttt, maafin aku ya " ucap Devan mendekap tubuh mungil vio .

"Kamu jahat Devan hiks hiks  " gumam vio memukul mukul dada Devan

"Maaf sayang " lirih Devan mengecup puncak kepala vio .

Hiks hiks

"Jangan nagis yah " ucap Devan melonggarkan pelukannya lalu menghapus air mata vio lembut .

Ini kelemahan vio, ia tak bisa marah dengan Devan , sebesar apapun kesalahannya .

Vio menubruk dada bidang Devan, dan memeluknya erat .

Seukir senyuman tercetak di wajah tampan Devan , ini yang Devan suka dari vio, sebesar apapun kesalahannya , ia akan memaafkan Devan, dan tak bisa marah dengan Devan , pengertian

"Maaf ya "

Vio menganggukan kepalanya

"Jangan ulangi lagi Dev "

"Aku janji gak akan ulangi kesalahan aku lagi sayang "

Vio melepaskan pelukannya  .

"Devan, udah jam setengah lapan , " gumam vio melihat jam di pergelangan tangannya

"Kita telat Beby " jawab Devan terkekeh .

"Gimana dong ?"

"Bolos sekali kali "

"Tap--"

"Udah ayo" ajak Devan menarik tangan vio

"Mau kemana Dev?"

"Ke suatu tempat " ucap Devan memakai helm full face nya

"Ayo naik" ajak Devan naik di motor sport nya

Vio naik di motor Devan, lalu memeluk pinggang Devan erat

Motor Devan mulai berjalan membelah jalanan padat ibu kota .

______________________________________

Sabtu, 09 Mei 2020
Pukul 16.13 WIB

Jangan lupa vote dan comennya ya guys 🖤

See you next chapter 😘

Luv 💓

VIOLETTA[END✓]Where stories live. Discover now