VIOLETTA[END✓]

PART 34✨

Sudah tiga hari ini vio mengurung dirinya di kamar , ia  makan hanya sehari sekali, itu pun di paksa .
Kebetulan 2 hari ini tanggal merah.

Drtt..drttt..drttt
Dering ponsel vio

My boo🖤

"Halo"

"Halo sayang , aku otw rumah kamu"

"Mau Ngapain?"

"Aku mau ngomong sama ayah kamu"

"Jangan Dev, ayah Masih marah, entar kalau kamu ke rumah malah jadi makin rumit "

"Aku ga peduli,"

"Tapi dev--"

Tutt....
Sambungan terputus.

Vio menghembuskan nafas kasarnya

"Dasar keras kepala"

Tok..tok...tok

"Masuk aja, pintunya ga di kunci " ucap vio dari dalam

Ceklek

Vino masuk dengan membawakan nampan berisi makanan dan segelas susu putih tak lupa senyuman mengukir di bibir manisnya .

Vio hanya memutar bola matanya malas, ia marah dengan saudara kembarnya ini, andai aja vino ngga ngadu ke ayah nya, mungkin semua ini bakal baik" aja

"Sarapan Vi" ucap vino duduk di samping adiknya

"Ga laper" jawab vio lalu memalingkan wajahnya

"Masih marah sama Abang hm?"

"Pikir aja sendiri" ucap vio mengerucutkan bibirnya

Vino terkekeh melihat tingkah adiknya ini, meskipun sedang marah, vio tetap menggemaskan di matanya .
Pantas saja seorang Devan kecantol .

Vino memeluk vio dari samping,

"Ayo dong, jangan marah lagi, Abang minta maaf ya" ucap vino mencium pipi kiri adiknya

"Ini semua gara gara Abang, coba aja kalau Abang ga ngadu ke ayah sama bunda, pasti semua bakal baik" aja , sekarang ayah marah sama vio, ayah nyuruh vio jauhin devan, Abang tau sendiri kan vio sayang banget sama devan " cerocos vio dengan mata yang sudah berkaca-kaca

" Iya , Abang minta maaf , ini semua juga bisa kamu jadiin pelajaran Vi, bolos itu gabaik"

" Iya vio tau, tapi kan cuma sekali aja, apa salahnya?"

" Ck, kamu nyoba sekali bisa keterusan sayang, kamu tau kan, ayah paling ga suka kalau anak nya bolos?"

Vio menganggukkan kepalanya.

"Jangan di ulang" peringat vino

Lagi" vio hanya menganggukkan kepalanya .

Vino mengecup kening adiknya dengan sayang

"Gimana, kalau ayah marah sama devan, gimana kalau ayah nyuruh vio putus sama devan? Hiks" gumam vio sudah menangis

"Sttttt, jangan nangis dong , ayah ga marah sama devan, mungkin cuma di nasehatin aja " ucap vino menghapus air mata adiknya

" tapi hiks kemarin ayah bilang hiks nyuruh vio jauhin devan hiks "

"Nanti bisa di omongin baik" kan, kamu jangan khawatir, ayah nanti pasti juga ngerti "

"Abang jangan marah sama devan " ucap vio dengan suara parau nya

"Iya, Abang ga marah sama devan, paling cuma adu jotos "