(17) Cemburu Part 1

1.4K 108 4
                                    

--Selamat Membaca 🔩🥗
Terima kasih yang sudah memberikan Vote & Komen----

--------

Sarada hari ini memutuskan untuk berkunjung ke rumah Chocho meskipun biasanya Chocholah yang datang ke rumahnya.

Sarada berjalan tergesa-tergesa malah cenderung cepat.

"Aku harus cepat" gumamnya mempercepat langkah kakinya.

Beberapa saat kemudian dia telah sampai di depan rumah Chocho.

Tok tok tok

Sarada tidak sabaran mengetuk pintu rumah Chocho berkali-kali.

--------

"Chocho ada tamu di luar. Cepat bukain pintu!" teriak Karui Mama Chocho dari dapur.

"A-ku sedanghs makannn kare Mama" ucap Chocho tidak jelas.

Pasalnya Chocho saat ini sedang berlomba makan kare dengan ayahnya.

"Ayo sayang kita buktikan siapa yang paling kuat" ucap Choji ayah Chocho.

"Bwaikk" ucap Chocho dengan mulut penuh.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu kembali terdengar.

"Chocho!" panggil Sarada sedikit teriak karena merasa tidak di bukakan pintu.

"Itu ada temanmu Chocho" ucap Karui lagi.

Merasa Chocho dan suaminya tidak mendengarkannya. Akhirnya Karui memutuskan segera keluar dari dapur menuju ke pintu depan rumahnya.

---------

"Ck lama banget sih" ucap Sarada mulai mengeluh pelan.

"Sarada-chan" panggil Karui setelah membuka pintu dan melihat Sarada yang datang tepat setelah makan siang.

"Apa Chochonya ada bibi?" tanya Sarada.

"Ada. Sebentar bibi panggilkan." ucap Karui.

"Baik. Arigatou bibi"

Karui kembali melangkahkan kakinya masuk kembali ke rumahnya.

"Chocho! Ada Sarada di luar. Kasihan dia menunggu." ucap Karui.

Chocho malah asik makan kare ke empatnya tidak mendengarkan mamanya yang sedari tadi berbicara.

"Chocho!" teriak Karui menatap tajam ke arah Chocho.

"Ehh baik baik aku keluar" kata Chocho dengan nada malas tetapi tetap menuju ke arah pintu.

----------

Sarada menunggu dengan menyenderkan punggungnya di dinding rumah Chocho. Dia mengetuk-ngetukkan kakinya di tanah. Bibirnya terus menggerutu karena sedari tadi orang yang di tunggu tidak kunjung keluar.

"Nani Sarada?" tanya Chocho dengan nada malas melirik ke arah sahabatnya yang identik dengan warna merah itu.

Sarada yang mendengarnya menoleh ke samping dimana tempat Chocho berada.

"Chocho ayo kita ke Burger Petir!" ajak Sarada menarik tangan Chocho agar mengikuti keinginannya.

"Tunggu Sarada. Aku siap-siap dulu" ucap Chocho dengan nada malas yang sama.

"Ck. Sana" Sarada berdecak jengkel.

-----------

Tsubaki telah sampai di kedai Burger dan duduk di salah meja di sana. Matanya mencari seseorang yang janjian dengannya siang ini. Meskipun Tsubaki baru saja sampai entah mengapa dia ingin cepat-cepat melihat pemuda berambut pirang itu.

Lightning Moon ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang