(10) Tidak Mungkin Menyukainya

1.3K 112 18
                                    

Selamat Membaca 🔩🥗

------
Di kediaman Uchiha.

"Tadaima" kata Sarada.

"Okaeri Sarada." kata Sakura yang sedang memasak di dapur.

Sarada masuk kemudian duduk di meja makan.

"Mama boleh aku bertanya."

"Ya Sarada."

"Apa Kawaki sudah di perbolehkan pulang sekarang Mama?" tanya Sarada.

"Hmm ya dia tadi sudah boleh pulang. Kau sangat mengkhawatirkan nya Sarada?" tanya Sakura menggoda.

"Hmm entahlah mama. Sepertinya tidak" kata Sarada.

"Begitu ya, apa kau menyukainya?" Sakura yang selalu bertanya-tanya Sarada mencintai Kawaki atau Boruto akhirnya angkat bicara.

"..." Sarada tidak menjawab.

"Bagaimana mama bisa mencintai papa? Bukankah papa orang yang sangat dingin" tanya Sarada memandang mamanya itu.

"Ehh.. Meskipun papa orang yang dingin tapi dia memiliki sisi yang hangat. Apa kau tidak merasakannya saat bersama Papamu Sarada?" tanya Sakura

"Aku merasakannya saat bersama Papa. Tapi tidak saat bersama Kawaki." kata Sarada menerawang.

Tok

Tok

"Tadaima" kata Sasuke.

"Okaeri Papa / Sasuke-kun."

Sasuke masuk ke dalam rumahnya dan duduk di meja makan di depan Sarada.

"Bagaimana saat bersama Boruto?" tanya Sakura mengedipkan matanya.

"Boruto. Dia itu sangat kekanak-kanakan mama. Dia selalu membuatku khawatir. Dia itu sangat bodoh. Aku tidak bisa diam saja karena dia selalu melakukan hal-hal yang aneh-aneh. Aku tidak mungkin menyukainya kan mama?." kata Sarada menatap Sakura.

"Hahaha begitu ya." kata Sakura tersenyum geli.

Sasuke hanya diam melihat keduanya. Sudah biasa pasti yang menjadi obrolan keduanya adalah Boruto.

Tenyata sifat Sarada menurun dari Sasuke-kun. Hahaha dasar gadis Tsundere. Batin Sakura.

"Hanya kau yang tau tentang perasaanmu Sarada. Pesan mama jangan sampai menyesal karena bersikap seolah tidak mencintai." kata Sakura tersenyum.

"Apa maksud Mama?" tanya Sarada bingung.

"Nanti kau akan mengerti Sarada-chan" kata Sakura kemudian ikut duduk di samping Sasuke.

"Itadakimasui" kata mereka bersamaan.

------
Di kediaman Uzumaki.

Boruto membaca halaman demi halaman buku itu.Tapi dia sama sekali tidak mengerti.

Boruto hanya bisa memahami yang berbentuk gambar. Tapi percuma saja. Itu sama seperti latihannya kemaren-kemaren.

"Tapi ada yang aneh. Kenapa sepertinya rangkaian gambar ini menunjukkan jumlah Cakra penggunanya tidak berkurang." ucap Boruto pada dirinya sendiri.

"Huh" Boruto menghela napasnya.

Kepalanya pening memikirkan kata demi kata yang terangkai dalam buku itu.

"Sudahlah sebaiknya aku berlatih agar tidak kehilangan fokus seperti tadi-dattebasa" kata Boruto membuka boneka pedangnya.

"Boruto! Sudah cukup latihannya." kata Naruto membuat Boruto yang sudah bersiap-siap menekan tombol ON pada remote boneka itu menghentikannya.

Lightning Moon ☑️Where stories live. Discover now