(34) Saling Membenci

1.4K 103 27
                                    

Selamat Membaca 🔩🥗 ♥️
-
-
-

Ketika kita saling membenci. Akankah rasa cinta itu masih ada?

-


Boruto tengah bertarung mati-matian di dalam penghalang setengah lingkaran itu. Bajunya sudah compang-comping dan tubuhnya mengeluarkan darah.

"Kagebunshin No Jutsu" Boruto membuat 5 buah bunshin. 3 buah bunshinnya maju menyerang tubuh gempal Sumo.

"Trik murahan" ujar Sumo.

Sumo mengarahkan kunai berlapis Cakra itu tepat ke jantung Boruto yang memegang pedang.

Clep

"Borutoo!!" teriak Sarada dia tahu Boruto tertusuk tepat di jantungnya.

Poofftt

Ternyata salah satu Bunshin Boruto yang tertusuk dan menghilang.

Tring

Katana milik Boruto terjatuh.

"Sialan!" Sumo menggeram frustasi.

"Rasengan" teriak Boruto yang asli mengarahkan serangannya ke arah perut bagian kiri tubuh gempal Sumo.

Tangan Boruto dengan cekatan menangkap katana yang di lempar Bunshin miliknya yang masih bertahan.

Clep

Katana Boruto menancap tepat di perut bagian kiri Sumo yang sebelumnya telah terkena Rasengan miliknya.

Pemuda bersurai kuning itu tersenyum kemenangan setelah berhasil menumbangkan lawannya.

Kotaru membuka penghalang yang tadi ia buat. Sementara 1 orang lainnya mengacungkan jari jempolnya.

Boruto memegang lengan kanannya yang ternyata tergores cukup dalam. Kedua lengan itu terluka dan masih mengeluarkan darah.

"Maaf kalian jadi terluka" ujar Boruto tersenyum tipis.

"Baka!" Sarada dengan cepat menghampiri Boruto.

"Diamlah! Aku akan mengobati mu." ujar Sarada meraih tangan Boruto.

"Tidak perlu Sarada." Boruto melepaskan pegangan tangan Sarada yang berada di tangannya.

"Tapi kenapa? Kau itu terluka. Kau selalu ceroboh Boruto." ujar Sarada dengan nada tinggi.

"Tidak papa" jawab Boruto singkat.

"Ayo kita bawa orang ini Boruto-kun." ujar seorang bertopeng.

"Baiklah" Boruto hendak berlari menghampiri dua orang temannya. Tapi, tubuhnya kembali berbalik dan di peluk oleh Sarada yang tadi menarik tangannya cepat sebelum pemuda itu berhasil lari dari hadapannya.

Grep

Sarada memeluknya dengan erat. Dia benar-benar merindukan aroma tubuh ini. Boruto mendorong tubuh Sarada pelan. Tapi Sarada tidak mau melepaskan pelukannya.

"Kenapa kau memelukku sialan?" tanya Boruto dengan nada ketus.

Sarada melapaskan pelukannya dengan mata berkaca-kaca. Ini untuk pertama kalinya Boruto berucap kasar padanya.

"Apa setelah ini aku harus memanggilmu dengan sebutan gadis mesum dan..." Boruto menggantungkan kalimatnya.

"Tidak tau diri atau bajingan?" tanya Boruto mengangkat sebelah alisnya. Tentu saja Boruto mengingat kata-kata pedas yang saat itu di luncurkan oleh Sarada.

Lightning Moon ☑️Where stories live. Discover now