(27) Bulan Purnama

1.3K 108 10
                                    

Sebelum membaca Chapter ini, Author hanya mengingatkan cerita ini hanyalah fanfiction. Jadi, kalau melenceng jauh dari aslinya ya udahlah yaa.. hehehe 😂😝

Happy Reading 🔩🥗
-
-
-
-
-
"Ohh ternyata ada seorang Uchiha. Aku yakin kau adalah putri Uchiha Sasuke bukan?" tanya Takeshi-sang pemimpin Desa Mawar.

"Kebetulan sekali, bukankah kau ada dendam pribadi pada Uchiha Sasuke itu?" tanya Kenya.

"Kau benar, ternyata sang Dewi Keberuntungan sedang berpihak padaku gadis manis." ucap Takeshi menyentuh beberapa helai rambut Sarada yang menjuntai.

"Jangan sentuh dia sialan!" teriak Boruto.

"Are... Jadi tebakanku benar kalian sepasang kekasih bukan?" ucap Kenya menimpali.

"Hahaha. Kau bahkan tidak bisa melindunginya." ucap Takeshi meremehkan.

Bulan purnama menunjukkan sinarnya yang begitu terang. Awan yang menutupi keindahan sinarnya entah pergi ke mana.

"Sebaiknya kau bersamaku saja. Gadis manis." ucap Takeshi. Tangannya kembali terulur hendak menyentuh pipi Sarada.

Sarada memundurkan kepalanya dan menampilkan wajah ketakutan. Tentu saja Boruto melihatnya.

"Jangan sentuh Saradaaaaaaaa" teriak Boruto.

Sling

Mata Jougan Boruto kembali aktif.

Slash Ctarrrrrr

Keluarlah petir berwarna biru muda dari mata kanan Boruto. Petir biru muda mengenai para ninja pelarian.

Petir? batin mereka semua.

"Ahhggg" teriak semua ninja pelarian yang terkena petir muda itu. Tidak ada waktu menghindar.

"Ahhhggg" teriak Boruto kesakitan.

Mata kanan pemuda itu mengeluarkan petir tidak terkendali. Petir itu menyabet kemana-kemana. Warnanya biru muda terang yang menyilaukan mata. Sementara Boruto benar-benar merasakan kesakitan di sekujur tubuhnya.

"Borutooo" teriak Sarada melihat Boruto yang sangat kesakitan.

"Ahhhhggg"

Petir itu meluluhlantakkan semua ninja pelarian dan membuat semuanya pingsan. Tetapi, petir itu sama sekali tidak menyentuh Tim 7, Hikoto & Kagami.

Jutsu lumpur hisap dan tanah yang mengeras tadi sudah terlepas karena penggunanya juga sudah pingsan.

"Ahhhhggg" Boruto masih merasa kesakitan. Dia menjatuhkan satu lututnya ke tanah dan memegangi kepalanya.

Petir biru muda itu terus menerus menyambar tanpa arah.

Sarada berlari ke arah Boruto. Dia segera memeluk Boruto dengan erat.

"Tenanglah Boruto tenang." ucapnya menenangkan pemuda itu dan menepuk punggungnya dan mengeratkan pelukannya.

"Ahhhggg"

"Borutoo..." Sarada kembali menenangkan Boruto.

Perlahan mata kanan Boruto berubah menjadi warna biru muda seperti mata kirinya.

Pruk

Boruto pingsan di pelukan Sarada.

Bulan purnama itu masih saja terang benderang menenangkan siapapun yang menatap ke arahnya.

"Hei nona biar aku yang menggendongnya." ucap Hikoto menawarkan diri. Sarada mengangguk, dengan cepat Hikoto menggendong tubuh Boruto yang pingsan.

Lightning Moon ☑️Where stories live. Discover now