네 [4]

10.3K 1.1K 52
                                    

Sisi cantikmu akan terlihat disaat kau sudah vote dan komen.

—Mark

***

Renjun sudah satu bulan bersekolah, dan tentu saja dia sudah akrab dengan yang lainnya, tak terkecuali dengan Haechan. Haechan yang dulu dia anggap sebagai orang yang tenang, sekarang lenyap dari pemikirannya.

Seperti pagi ini, Renjun sudah harus berteriak - teriak dikoridor sekolah, yang disebabkan oleh oknum bernama Lee Haechan yang lagi - lagi menguji kesabarannya. Sepertinya berteriak dikoridor sekolah atau memaki Haechan adalah kebiasaan baru Renjun saat ini, bahkan para murid sudah terbiasa jika melihat Renjun dan Haechan yang selalu berdebat atau bahkan melihat mereka yang kejar - kejaran dikoridor sekolah.

Bahkan banyak yang mengira kalo mereka berdua adalah sepasang kekasih baru disekolah Neo Culture ini.

"YA BERHENTI KAU LEE HAECHAN! KEMBALIKAN PONSELKU HAECHAN-AH!", murid - murid yang mendengar teriakan Renjun dari ujung koridor hanya bisa menghela nafas lelah. Bagaimana tidak lelah? Ini masih pagi tapi dua orang itu sudah berbuat keributan dipagi yang cerah seperti ini.

"HAHAHAHAHA kejar aku Renjunie, aku tidak akan mengembalikannya sebelum kau bisa menangkapku!", seru Haechan sembari menjulurkan lidahnya, mengejek Renjun dengan mukanya yang menyebalkan.

"Berhenti bersikap seperti anak kecil Lee sialan Donghyuck!", ucap Renjun dengan frustasi, sedangkan sang tersangka sudah tertawa lepas diujung koridor lainnya. Baginya melihat wajah Renjun yang memerah menahan kesal itu sangat menggemaskan dan menyenangkan.

Renjun melangkahkan kakinya mendekati Haechan yg saat ini tengah fokus membuka - buka ponsel Renjun, tenang Renjun tidak marah kok melihat Haechan membuka ponselnya, karena mereka berdua sering bertukar ponsel dan saling terbuka. Entah apa maksud dari mereka yang sering bertukar ponsel seperti itu, padahal mereka bukan sepasang kekasih.

Lalu kenapa Renjun tadi berteriak kesal disaat Haechan membawa kabur ponselnya?

"Hei Lonjon kenapa Lucas hyung sering sekali menelfonmu setiap malam? Tapi tidak mengirimu pesan", tanya Haechan disaat Renjun sudah dekat dengannya, sehingga tidak ada orang yang tau apa yang ditanyakan oleh Haechan. "Dan ternyata tadi Lucas hyung sedang menelfon mu ya", lanjut Haechan dengan pandangan masih terarah pada ponsel Renjun.

"Hei beruang madu! Namaku itu R-E-N-J-U-N dibaca Lownjin bukan Lonjon bodoh! Sudah berapa kali aku mengatakannya hah?!", Jawab Renjun dengan kesal, karena Haechan sering kali memanggilnya dengan nama Lonjon.

"Itu panggilan khusus untukmu dariku", jawab Haechan dengan santai. "Jangan mengalihkan topik pembicaraan Njun!", lanjutnya dengan menatap tepat pada mata Renjun.

"Sialan!", batin Renjun.

Disaat Renjun akan membuka mulutnya, tiba - tiba bel masuk sudah berbunyi nyaring.

"Nah bel masuk sudah berbunyi, kajja kita masuk ke kelas! Aku tidak mau dihukum karena terlambat masuk kelas!", kata Renjun seraya menarik tangan Haechan. Diam - diam Renjun tengah bersyukur kepada semesta karena telah menolongnya untuk tidak menjawab pertanyaan Haechan tadi.

Sedangkan Haechan saat ini tengah menyumpah serapahi yang telah memencet bel masuk, itu tandanya pelajaran - pelajaran yang amat sangat membosankan itu akan dimulai. Entahlah Haechan hanya bosan mendengarkan ocehan - ocehan guru yang benar benar monoton. Haechan sering kali tidak menanggapi penjelasan guru, dia lebih suka menjahili Renjun yang duduk tepat di depannya. Baginya Renjun lebih menarik dibandingkan dengan huruf atau angka yang tengah dijelaskan oleh gurunya.

RUMAH || HYUCKREN🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang