이십오 [25]🔞

18.8K 550 161
                                    

WARNING⚠️

PLEASE, READ THIS!!

Part ini akan banyak sekali adegan tidak manusiawi, jika tidak sanggup untuk membaca sangat disarankan untuk tidak meneruskannya.

Tanda 🔞 yang aku pasang di judul bukan untuk adegan ranjang di part ini! Sekali lagi, jika kalian tidak suka dengan adegan sadisme langsung di skip saja! Sekian terima kasih.

Enjoy!

***

Sisi cantikmu akan terlihat disaat kau sudah vote dan komen.

-Mark

***

SIDER?

SIDER?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


****

Cr: on pict

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cr: on pict.

****

Kini suasana diruang tunggu itu benar - benar tegang. Haechan terus bergerak gelisah didepan ruang operasi seraya terus merapalkan doa agar kekasih dan anaknya baik - baik saja.

Haechan mungkin bukan orang yang terlalu rajin datang ke gereja disetiap hari minggu untuk berdoa bersama memuji Tuhan nya, tapi Haechan berharap kali ini saja doanya didengar oleh Tuhan agar kekasih dan anak yang sedang dikandung oleh Renjun dapat selamat.

"Haechan tenanglah, pasti Renjun akan baik - baik saja", ucap Jaemin dengan mengusap bahu Haechan yang terlihat tegang.

Jaemin menyusul Haechan setelah Jeno mengabarinya bahwa Renjun dibawa ke rumah sakit. Dia datang bersama dengan Yuta yang mengantarnya.

"Bagaimana aku bisa tenang jika kekasihku sedang berjuang didalam sana untuk terus bertahan hidup", lirihan frustasi itu lolos dari bibir Haechan.

"Aku bodoh Jaem, aku bodoh telah meninggalkan dirinya sendirian dan tidak mengangkat telfonnya saat dia menghubungiku".

"Ini semua salahku, andai saja aku tidak meninggalkannya, dan andai saja aku tidak mematikan ponsel ku mungkin saat ini Renjun tidak akan seperti ini, aku bodoh Jaem", racau Haechan yang membuat Jaemin langsung memeluknya.

RUMAH || HYUCKREN🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang