Aku disini untuk menemanimu dikala sepi.
Semesta tak sejahat itu membiarkanmu sendiri.
-Lee Donghyuck
***
⚠️DISCLAIMER
- BxB Area!
- No homophobic!
- Mpreg
- Terdapat misgendering karena memanggil dengan sebutan buna, bunda dan sejenisnya kepada sub...
Sisi cantikmu akan terlihat disaat kau sudah vote dan komen.
-Mark
***
SIDER?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
****
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cr: on pict.
****
Terlihat seorang namja berkulit tan tengah duduk di salah satu sofa yang ada di ruang tamunya, ia hanya diam sedari tadi memandang kekasihnya yang hanya mampu menundukkan kepalanya tidak berani memandang tepat pada matanya.
"Aku tidak pernah membayangkan bahwa tunanganku akan berbuat hal menjijikkan seperti ini hanya karena dendam", akhirnya ia buka suara setelah lama terdiam.
Orang itu Kai, dan yang ia maksud tunangan tentu saja Mark yang saat ini hanya mampu diam.
"Kenapa kau melampiaskan dendammu pada orang yang sama sekali tidak mempunyai salah padamu?", tanyanya.
Mark tetap bungkam, tidak ada keinginan untuk menjawab sama sekali.
Saat ia pulang sekolah tadi, ternyata Kai sudah menjemputnya terlebih dahulu dan menyuruhnya untuk ikut ke apartemennya yang ada di daerah Gwangju. Tanpa ada rasa curiga sedikitpun terhadap tunangannya, Mark memilih mengikuti ajakan tunangannya tersebut dan meninggalkan mobilnya di sekolah.
"Mark", panggilnya dengan suara rendah. Aura dominan yang Kai keluarkan membuat Mark sedikit ciut dan tidak berani untuk menjawab sama sekali pertanyaan dari sang tunangan.
Dengan sedikit takut akhirnya Mark mengangkat kepalanya dan memandang Kai tepat dimatanya.
"Apa kau menjemputku hanya untuk menanyakan hal ini?", tanyanya.
Bukan itu jawaban yang Kai inginkan.
"Jawab pertanyaanku Mark, bukan malah kembali memberikan pertanyaan".
"Kenapa kau sangat ingin tahu? Ini urusanku dan aku tidak melibatkanmu dalam hal ini!", Mark bangkit dari tempat ia duduk, dan memandang Kai dengan wajah penuh amarah.
