열 다섯 [15]🔞

31.1K 845 315
                                    

Sisi cantikmu akan terlihat disaat kau sudah vote dan komen.

-Mark

***

SIDER?

SIDER?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


****

Renjun hari ini tidak bangun dari tempat tidur, bagian bawahnya masih terasa sangat nyeri jika digunakan untuk duduk atau berjalan. Dirinya bahkan tidak berhenti mengumpati Haechan yang dengan teganya sudah membuat holenya terasa sangat nyeri.

"Sayang, apa masih sakit?", tanya Haechan saat memasuki kamar dengan membawa satu kotak donat dan satu botol besar banana milk.

"Tanpa ku jawab pasti kau sudah tahu jawabannya", jawab Renjun dengan ketus, sedangkan Haechan hanya meringis kecil. Salahnya juga semalam tidak pelan - pelan, main tusuk saja.

"Maaf ya, lain kali aku akan pelan - pelan", ujarnya lalu duduk disamping Renjun yang masih berbaring.

"Peluk~", ujar Renjun dengan manja. Sungguh hari ini mood si manis benar -  benar susah ditebak, dari yang galak seperti macan habis melahirkan jadi begitu manis seperti anak kucing. Ya contohnya seperti saat ini. Jika Haechan tidak segera menurutinya maka siap - siap saja akan kena amuk.

"Lapar tidak?", tanya Haechan dengan halus yang dijawab gelengan kepala oleh Renjun.

"Apa masih sangat sakit?", tanya Haechan dengan mengusap lembut punggung si manis.

"Tidak separah tadi pagi si, tapi tetap saja kalau buat duduk akan terasa sangat tidak nyaman", jawabnya dengan menggambar abstrak di dada bidang kekasihnya.

"Sini, aku obati lagi biar cepat sembuh", Haechan melepaskan pelukannya lalu meraih kotak obat yang ada di nakas samping tempat tidur.

"Ayo buka kakinya", titah Haechan yang langsung dilaksanakan oleh Renjun. Memang saat ini Renjun tidak mengenakan bawahan apapun, ia hanya mengenakan kaos kebesaran yang bisa menutupi sampai pahanya.

"Sshhh pelan - pelan", rasa dingin menyergap holenya yang lecet akibat cocok tanam saham semalam.

Dengan perlahan Haechan mengusap krim itu ke sekitar hole pink si manis. Sebenarnya Haechan tergoda oleh hole kekasihnya ini, tapi ia juga tidak mau menyakiti kekasihnya lebih parah lagi. Jadi sekuat tenaga ia menahan hasratnya untuk tidak menggempur kembali kekasih mungilnya ini.

"Nah sudah selesai!", ujarnya dengan menghembuskan nafas lega.

Haechan duduk bersandar di ranjang, dan si manis memilih berbaring dipaha kekasihnya.

"Injunie".

"Hm?".

"Aku mencintaimu", ujar Haechan dengan menatap mata kekasihnya.

"Aku tahu itu", jawab Renjun dengan senyum jahil.

Haechan bukannya marah malah gemas dengan tingkah kekasihnya ini, membuat ia mengecup bibir Renjun berkali - kali.

RUMAH || HYUCKREN🔞 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang