CHP 38 : Break and Fall

6.9K 489 33
                                    

Don't forget to voment

Happy Reading!
<3

.

.

.

.

.

.

Ruangan yang awalnya hanya ada beberapa orang kini menjadi penuh, banyak orang yang panik berlarian kesana kemari dan suara teriakan terdengar memekakkan telinga. Set pemotretan yang awalnya tertata rapi kini sudah berantakan. Semua staf berhamburan panik, sedangkan Nora kini sedangkan dipapah Jennifer menuju ruang riasnya. Tubuh Nora mendadak lemas ketika tau kursi yang sebelumnya ia duduki kini jatuh menimpa tubuh Charlotte, Jennifer sedari tadi sibuk menenangkannya sembari meyakinkan staf bahwa Nora baik-baik saja.

"Nona, saya bawakan teh hangat." Ujar James yang kini berlutut di depannya dengan secangkir teh mawar yang menjadi kesukaannya, namun kini hilang sudah keinginannya meneguk teh itu.

"James, Charlotte–bagaimana dengan Charlotte." Racau Nora gelisah.

"Nona Charlotte baik-baik saja, beliau sempat menghindar hanya saja luka di kakinya harus cepat diobati." Ujar James tenang.

"Karena aku, ini karena aku kan?" Tanya Nora.

"Tidak nona, anda harus tenang. Ini bukan salah anda." Suara James masih setenang air, pemuda itu berusaha tidak membuat Nora panik.

Nora memeluk dirinya erat, matanya terpejam dengan tubuh yang menggigil. Bagaimana kalau kejadian ini jadi senjata Charlotte?

.

.

.

.

"Kau dengar aku kan, Nora? Ini bukan salahmu dan kau harus tetap tenang. Kontrol emosi mu, mengerti?" Jennifer terus membisiki kalimat yang sama berulang kali. Semuanya menjadi begitu runyam, kejadian itu benar-benar menjadi sorotan publik dalam waktu seperkian detik. Beberapa pihak terpaksa mengadakan pers untuk meluruskan banyak hal.

Nora segera beranjak dan menuju ke ruangan pers. Di sana banyak wartawan dengan kamera dan catatannya yang sigap mencatat apapun yang mereka dengar. Nora harus mengontrol dirinya, ia tidak boleh terlihat panik atau mencurigakan, ini bukan salahnya!

"Saya–" Nora segera berhenti ketika mengetahui suaranya bergetar.

Seorang jurnalis pun mengajukan pertanyaan secara tiba-tiba, "apa pendapat anda dengan kejadian yang menimpa Nona Charlotte Quinzy?"

Nora menggigit bibirnya, "Saya tidak tau dengan jelas. Semuanya terasa baik-baik saja ketika saya duduk di kursi itu. Semuanya terjadi terlalu cepat, saya bahkan tidak sempat–" Nora segera menutup wajahnya ketika ia merasa air matanya menetes tiba-tiba.

"Apa benar anda bertengkar dengan Nona Charlotte sebelum pemotretan kedua." Tanya jurnalis lain.

Pertanyaan itu membuat Nora terkejut, dari mana mereka tau?

"Kami memang sedikit adu pendapat, aku masih tidak menyangka hal seperti terjadi. Mana mungkin aku melakukan hal seperti itu pada Charlotte."

Para jurnalis yang awalnya menganggap Nora pelaku kini menghela nafas dan merasa kasian pada Nora. Publik masih mengira mereka sahabat dekat, dugaan hal seperti itu masih bisa Nora hindari dengan mudah. Tapi apa benar memang ini rencana Charlotte? Apa ini murni ketidaksengajaan?

Egoistic 21+ [Finish]Where stories live. Discover now