CHP 14 : Pleasure

63.4K 844 3
                                    

Don't forget to voment

Happy Reading
<3

.

.

.

.

.

Bruukk..

Tubuh telanjang Nora menabrak dinding kamar mandi. Ini kedua kalinya bibir tipis Arthur melumat bibir Nora setelah Nora menyetujui permintaan Arthur. Nafasnya sudah kacau bahkan hanya karena tangan-tangan besar dan kasar Arthur menyentuh sekujur tubuhnya untuk meratakan minyak. Tubuhnya benar-benar sensitif dan rindu sentuhan Arthur, sehingga sentuhan lembut pun mampu merangsang tubuhnya.

Tangan Nora bergerak kacau mencari pegangan untuk bertahan dari stimulasi jari Arthur pada kewanitaannya. Tubuhnya kini sudah licin oleh minyak beraroma mawar dengan kewanitaan yang lembab oleh lotion yang semakin melicinkan pergerakan Arthur.

Saking licinnya tubuhnya oleh minyak, tangan Nora meleset dari dinding, tubuhnya hampir jatuh namun Arthur segera mengangkat lutut kanannya di siku. Membuat Nora melayang dan hanya bersender pada dinding dengan kaki kanan terangkat, semakin memperlihatkan bibir kewanitaannya yang sudah basah.

"Kau tampak tak puas." Bisik Arthur pada telinganya. Pria itu mengulum daun telinganya, membuat Nora terlonjak kaget dengan kejutan pada saraf sensitifnya.

"Aku tak menyukai ini, ini aneh." Wajah Nora memelas, menatap sendu iris Arthur yang berkilat senang. Nora benar-benar membenci sensasi aneh yang dibuat oleh minyak dan lotion itu pada tubuhnya.

"Aku ingin menjilat seluruh tubuhmu, tapi kau penuh minyak."

"Ahh.." Nora mendesah semakin keras ketika Arthur menekan-nekan lubangnya. Lambat, cepat, lambat, cepat lagi. Membuat Nora semakin frustasi dan lelah. Kepalanya bergerak menggeleng dengan cepat. Tangannya kini bertumpu pada dada bidang Arthur yang telanjang dengan sesekali mencengkramnya-meninggalkan bekas cakaran dari kuku panjangnya.

"Aku sudah katakan. Aku tidak akan berhenti." Arthur berucap tegas suaranya rendah namun dingin, beriringan dengan jemarinya yang semakin bermain brutal di dalamnya. Membuatnya semakin tak kuat.

"Rebah-rebah saja. Aku tak kuat.." Tak dipungkiri pinggangnya terasa nyeri dengan posisi seperti ini.

Mendengar rintihan Nora, Arthur segera mengangkat tubuh Nora seperti koala. Mendekatkan Nora pada shower lalu menyalakan air dengan suhu hangat.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Nora. Gadis itu agak terkejut karena air menghujani kulitnya, namun tubuhnya menjadi lebih rileks dan nyaman ketika air hangat menguyur tubuhnya. Refleks Nora menengadah, dan hal itu menarik Arthur untuk menciumi kulit lehernya lembut.

"Kau harus mandi sebelum naik ke kasur." Jawab Arthur datar. Ini hal percuma, karena akhirnya pria itu akan menyetubuhinya lagi dan membuat badannya kotor.

Tangannya menurunkan Nora sehingga gadis itu berdiri dengan kedua tangannya, lalu mengambil sabun cair dan menuangkannya ke tubuh Nora.

"Mmh.." desahan Nora lolos begitu saja ketika cairan kental itu menyapa kulit mulusnya. Pria itu meneteskan cairan ke bahu juga ke payudaranya. Setelah dirasa cukup Arthur segera mengusap sabun cair itu, membuat busa menutupi tubuh ramping Nora.

"Aku bisa mandi sendiri!" Nora melakukan perlawanan, namun dengan cepat Arthur membalik tubuhnya dan mengusap sabun ke punggungnya, turun ke pantat lalu ke kaki membuat Nora terpaksa menungging dengan kaki terbuka. Tak pikir panjang, Arthur segera mengusap-usap kaki bagian dalam Nora.

Egoistic 21+ [Finish]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang