CHP 7 : Punishment

70.2K 1.3K 9
                                    

Don't forget to voment

Happy Reading!
<3

.

.

.

.

.

.

Dengan gerakan cepat Arthur memutar tubuh Nora dan mendorong punggungnya hingga Nora telungkup di meja. Niat Nora hendak melawan, tapi begitu menyadari pemuda itu membuka paksa ripped jeansnya Nora malah menjerit ketakutan.

"Tidakk!!" Nora merinding ketika hawa dingin membelai bokongnya. Jelas, kini 2 bulatan padatnya sudah tersaji di hadapan Arthur tanpa kain apapun.

Plakk

"Akkhh.." erang Nora begitu tangan besar dan panjang itu menampar pipi pantatnya.

Plakk plak!

"Hentikan.. sakit!!" Air mata mulai merembes turun melewati pipi nya. Entah berapa kali Nora memohon tapi tangan itu tak berhenti menamparnya.

"Kumohon berhenti.. aku minta maaf.. maaf..."
Barulah saat itu tamparannya berhenti, isakan Nora semakin menjadi ketika pemuda itu malah melepas ripped jeans yang tadinya menggantung sebatas paha ke lantai. Menarik gadis itu untuk bangkit dan menghadiahinya dengan ciuman lembut pada bibirnya. Saking lembutnya Nora menjadi terlena dan mengalungkan lengan pada bahu lebar milik Arthur.

"Berlutut." Perintah Arthur seusai melepas ciuman memabukkannya.

Seakan terhipnotis, Nora dengan patuhnya berlutut di hadapan pemuda itu. Iris biru terangnya menatap Arthur tepat di kedua emerald tajamnya. Pemuda itu sontak melepas kancing celana panjangnya buru-buru, jakun pemuda itu terus bergerak naik turun dengan cepat. Jelas sekali Arthur menahan nafsu hanya dengan melihat Nora berlutut pasrah di hadapannya.

Nora meneguk lidahnya gugup, di hadapannya kini sudah tersaji kejantanan berurat yang panjang. Sial, apa kejantanan itu yang merenggut keperawanannya? Pantas saja seharian bokongnya masih perih.

"Hisap."

"Ar-"

"Lakukan."

Mau tak mau Nora menuruti perintah Arthur, ia tak mau mengambil resiko dengan membuat pria tempramental itu marah.

Perlahan Nora menggenggam kejantanan besar di hadapannya, tangannya sedikit bergetar pasalnya ini kali pertamanya ia menyentuh benda itu. Besar hangat, sensasi aneh berterbangan di perutnya. Oh, Nora harus mencicipi rasa kejantanan itu.

Berbekal rasa penasaran dan nafsu, Nora mulai memasukkan barang itu ke mulutnya. Wow, mulutnya terasa penuh. Nora melirik Arthur yang menatapnya sembari menggigit bibirnya.

Merasa Arthur menyukai hangatnya liang mulutnya, Nora mulai menghisap kejantanan itu, sesekali lidahnya menari sensual di sekitar membuat pemuda itu hampir oleng karena nikmat yang menggelayar di tubuh bagian selatannya.

Suara kecupan dan hisapan membuat kuping Arthur memanas, irisnya menggelap tak sabaran. Gadis itu terlalu lambat, Arthur menginginkan mulut itu mengulumnya dengan gerakan cepat dan brutal. Tak ingin membuang banyak waktu, Arthur segera menyelipkan tangannya di antara helaian coklat Nora.

Sruk!

"Eungghhh..." Tak segan-segan Arthur mendorong kepala gadis itu agar barangnya lebih masuk ke dalam. Tarik dorong tarik dorong, hingga Arthur merasakan bibir kenyal Nora mengenai kedua bola menggantungnya.

Egoistic 21+ [Finish]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt