CHP 3 : Prom

50.3K 1.2K 4
                                    


Don't forget to voment

Happy Reading!
<3

.

.

.

.

.

.

.

.

Malam Prom.

Nora tak menyangka akan menghadiri pesta lagi, terakhir kali ia pergi bersama kedua orangnya saat umurnya masih belia. Kini Nora akan pergi ke perayaan elit sebagai teman David bukan sebagai Nora Madison gadis pewaris perusahaan ayahnya.

Nora melangkah pelan menuju pinggir ranjangnya dengan bathrobe melilit tubuhnya. Keduanya tangan bergerak membuka bingkisan merah dengan pita silver yang membelitnya. Tak ingin membuang banyak waktu, Nora segera menanggalkan bathrobe nya dan menggantinya dengan gaun yang dibelikan David. Dan lihat dirinya sekarang.

Gaun hitam sebatas setengah paha itu terpasang pas di tubuhnya dengan pita serupa chokker yang melilit lehernya membantu kain itu tidak jatuh ke lantai. Bagian belakang gaun itu menampakkan punggung mulusnya hingga hampir mencapai pantatnya. Ingatkan Nora untuk menggerai rambutnya agar menutup bagian itu. Beruntung ada pita hitam yang memilih pinggangnya sehingga bajunya tidak terlalu longgar.

Siapa yang menyangka selera fashion David cukup bagus. Apalagi dengan heels silver dengan hiasan tali putih dengan beberapa permata.

Tak lama setelah Nora berias dengan make up minimalis dan menata rambutnya, David datang dengan Limousine hitamnya terparkir di halaman depan apartemen Nora. Buru-buru Nora berlarian melewati tangga dan menemui pewaris muda itu.

David tampak begitu elegan dengan kemeja putih dan jas hitam pekatnya berdiri di samping pintu Limousine nya. Pemuda itu tampak melirik rollex yang tergantung elit di tangan kirinya.

"Limo? Sepenting apa acara malam ini, Tuan David?" Ujar Nora mencoba seanggun mungkin. Nora sengaja sedikit menaikkan gaunnya dengan kaki kirinya mundur, diikuti dengan tubuhnya yang sedikit menunduk. Seakan ia adalah putri yang menemui pangeran ke pesta dansa.

"Pengangkatan pewaris salah satu perusahaan ternama di sini. Mereka sainganku." David mengukir senyuman remeh sambil membukakan pintu limo nya untuk Nora, mempersilahkan gadis itu masuk dan duduk. Keduanya segera melesat ke hotel berbintang  termewah di London.

***

Tepat setelah Limousine David berhenti di halaman depan hotel, David segera turun dan membukakan pintu untuk Nora. Lihat bagaimana bibir tebal David mengukir senyuman main-main, pemuda jail sungguh tak cocok dengan acara mewah seperti ini.

"Ku harap kau beradaptasi dengan mudah, sayang." Kekeh David sambil mengistirahatkan tangannya pada pinggang ramping Nora. Mereka berjalan beriringan di antara banyak tamu undangan lainnya.

"Jangan meremehkan ku David. Aku bisa melakukannya lebih baik darimu."

Teman masa kecil itu saling terkekeh sembari melangkah masuk ke aula pesta. Tempat yang didominasi warna putih terang itu terlihat begitu penuh dengan lautan manusia di dalamnya. Dekorasi seperti bunga-bunga juga lampu-lampu menggantung menambahkan kesan mewah dan elegan. Dan yang benar saja, beberapa artis juga pengusaha yang sering muncul di koran atau televisi terlihat di pesta itu. Seberapa besar kuasa si penyelenggaraan hingga mengundang artis terkenal?

Egoistic 21+ [Finish]Where stories live. Discover now