5. Gila Permanen

6.4K 657 13
                                    


Taehyung keluar dari mobil ketika hujan rintik turun membasahi jas mahal miliknya. Dia membuat janji temu dengan seniornya di kampus. Mereka sudah lama tidak bertemu, hmm... Mungkin hampir 3 tahun, sejak dia memutuskan untuk menerima pekerjaan di Inggris dan meninggalkan negara asalnya.

Taehyung menggosok tangannya begitu sampai di dalam cafe sederhana yang dekat dengan universitasnya dulu.

"Jin hyung!" Taehyung berlari pelan menuju meja yang terlihat paling mencolok karna letaknya di tengah. Dia memeluk bahu lebar Jin dan meremas bahunya pelan. Dia begitu merindukan sosoknya.

"Bagaimana kabarmu?" Jin bertanya setelah mereka berdua duduk di kursi.

"Aku baik-baik saja, aku ingin berbicara denganmu tentang sesuatu" Karna begitu penting, Taehyung harus menanyakan ini lebih awal sehingga tidak terus merasa penasaran.

"Tentang apa?" Jin bertanya. Ketika itu pelayan datang membawakan pesanan kopi mereka.

"Tentu saja mengenai pekerjaan" Jawaban Taehyung terdengar antusias.

Jin tidak menanggapi lagi tapi sebagai gantinya, dia memberi isyarat agar Taehyung mulai berbicara.

"Jadi, ada pasien baru yang mulai ku rawat, dia sangat berbeda dari siapapun yang pernah ku tangani. Secara fisik dan emosional, dia sangat resisten, tidak menjawab pertanyaan apapun. Aku benar-benar hampir terbunuh hari ini karna entah bagaimana dia memerangkapku dengan tubuhnya dan aku tahu dia begitu gila, dia bahkan menciumku... dia memang suka membunuh dan melakukan kegilaan lainnya. Tapi, dia berbeda, aku bisa merasakannya. Kau tahu hyung aku begitu peka dengan hal-hal seperti ini" Jelas Taehyung panjang lebar, suara tarikan nafasnya bahkan tak terdengar. Dia berbicara dengan nada yang masih terkejut dan tanpa jeda.

"Aku ragu dia berbeda, semua orang gila itu sama. Mereka hanya menginginkan satu hal, melihat dunia terbakar. Juga kenapa kau membiarkannya menciummu?" Jin memiringkan kepalanya dengan bingung, seharusnya Taehyung menjauh sebelum jarak semakin dekat jika orang gila itu berhasil menciumnya kemungkinan setengahnya Taehyung tidak menolak. Dia juga memperhatikan wajah kepiting rebus Taehyung saat menceritakannya. Anak itu bahkan tak sadar tengah tersipu malu, sangat konyol.

"Aku tidak bisa karna dia Joker, dia bisa membunuhku saat itu jika langsung menolak" Gumam Taehyung, Jin bahkan tidak mengerti jawaban Taehyung. Dia mengangkat cangkir dan menyesap kopinya. Kemudian dia baru menyadari beberapa kata yang terlewat.

"Apa?!" Dia menelan kopi dengan kasar di tenggorokannya. Tanpa sengaja dia bahkan hampir meludah.

"Pria itu menciummu?!" Jin berteriak keras setelah memproses dalam kepalanya. Beberapa orang menatap mereka karena berisik dan kebetulan sekali meja mereka ada di tengah kerumunan yang membuat perhatian semua orang dengan mudah tertuju pada mereka.

"Apa itu Joker? Kau sungguh yakin?" Membuka mulut dengan lebar sambil memutar mata, Jin masih tidak percaya jika Taehyung mendapatkan ciuman langka dari penjahat paling terkenal di seluruh dunia. Itu sebuah keberuntungan atau justru kesialan akan menimpanya.

"Ya, dia Joker"

Jin tersedak dengan pengakuan Taehyung, meski Taehyung sudah mengatakannya sejak awal.

"Taehyung, kau tahu kau mungkin telah di incar. Dia menciummu bisa saja dia akan melakukan sesuatu padamu lagi nantinya" Mata Jin menunjukkan keprihatinan, yang jelas nasib Taehyung tidak akan aman-aman saja setelah ini. Tidak ada alasan penjahat terkejam di dunia yang membunuh secara brutal tiba-tiba saja mencium psikiaternya. Gila itu mungkin sudah menguasai seluruh tubuhnya. Dia bisa melakukan hal di luar kendali dan membahayakan Taehyung.

Memikirkannya saja sudah mengerikan. Jin tidak bisa membayangkan berada di posisi Taehyung, dia mungkin sudah mengundurkan diri setelah di cium jika menjadi Taehyung.

"Aku tidak takut hyung. Aku benar-benar percaya bisa membuatnya berubah. Dia sudah menunjukkan perkembangan dan aku mendapatkan beberapa rahasia kecilnya. Bayangkan kesuksesan yang akan aku dapatkan... ketenaran akan datang padaku jika aku bisa membantunya" Mata Taehyung menjadi berbinar membayangkan masa depannya yang bersinar. Kesempatan seperti ini tidak datang dua kali.

"Tae, apa kau sudah gila?! Menurutmu dia akan terbuka padamu atau apapun-" Sergah Jin, dia menatap Taehyung dengan serius dan ingin agar Taehyung mempertimbangkan masa depannya yang bisa saja menjadi suram seketika.

"Aku akan mencoba, aku harus melakukannya. Dia telah memperlakukanku berbeda dari orang lain" Ternyata Taehyung benar-benar termakan oleh omongan Jungkook. Kata sayang, ciuman dan pujian dari Jungkook membuat Taehyung tidak sadar betapa besar manipulatifnya sebagai seorang kriminal yang sulit di taklukkan.

"Aku lebih yakin dengan rumor yang beredar, rumor beredar bukan tanpa alasan Tae. Dia telah mengacaukan pikiranmu dan menjadikanmu bonekanya" Selama Jin membuatnya tersadar, Taehyung tidak menatapnya sama sekali. Pria itu justru melamun entah kemana dan tersenyum sendiri seperti orang gila. Mungkin virus tawa dari Mister J telah menular padanya perlahan.

"Aku tidak akan pernah menjadi boneka siapapun. Percayalah padaku, hyung. Bukankah kau selalu memberitahuku seberapa baiknya aku dalam melakukan pekerjaan? Dan bagaimana aku menjadi psikiater terbaik di kota Gangnam" Taehyung yakin bahwa dia bisa mengatasi masalah ini sendiri dan tidak akan ada hal yang lebih buruk.

"Aku hanya tidak ingin kau terluka, Tae. Kau tahu bahaya dan reputasinya" Jin mengingatkannya lagi. Bahwa tidak ada orang lain yang akan percaya jika Taehyung mengatakan bahwa Jungkook bisa diperbaiki atau dia hanya sedikit tersesat. Orang kejam itu bahkan membunuh tanpa ampun dan belas kasihan. Dia menargetkan siapapun yang mencoba mengganggunya termasuk polisi. Hanya karna kepala hijau itu gila, hukum tidak bisa membuatnya mati lebih cepat. Mereka tidak akan pernah mengeksekusi mati karna kelainan jiwa.

"Biarkan aku mencoba. Biar ku tunjukkan padamu hyung bahwa aku bisa mengubahnya. Aku akan membuat perbedaan, ingatlah itu" Taehyung berdiri setelah menghabiskan secangkir kopinya dan meninggalkan cafe tanpa mendengar sepatah katapun yang di ucapkan Jin untuknya. Jin jelas khawatir, dia tidak ingin yang lebih muda terluka. Dia tidak berpikir bahwa Taehyung bisa mengubahnya. Selamanya Joker sudah gila, tidak mungkin bisa diperbaiki.



.

.

.

TBC

ƦƠƬƬЄƝ ✓(ʙʟ)Where stories live. Discover now