[S2] 14. Menangis

1.8K 223 5
                                    


"Kaulah yang menyakiti Taehyung !? Dasar brengsek!" Jin berteriak saat dia menginjak kaki Jungkook.
               

Jungkook melangkah mundur, tangannya jatuh ke senjatanya.

Jin dihentikan oleh anak buahnya lagi karna begitu keterlaluan. Dan sudah merasa bahwa bos mereka akan menembakkan senjata dengan pikiran kacaunya yang sekarang.

Beberapa saat kemudian, Jin menjadi tenang, duduk di sofa jauh dari Jungkook. Terengah-engah saat dia mengetahui bahwa Taehyung sedang dioperasi.
 
"Bagaimana kau tahu kalau Taehyung ada di sini?" Jungkook bertanya tiba-tiba.

"Aku punya caraku sendiri" Jin merengut. Sejujurnya dia berada di rumah sakit bersama petugas polisi secara menyelinap tanpa ketahuan mengikuti Namjoon yang bertugas saat mendapat laporan jika Joker merampok di rumah sakit.

Saat di sana dia melihat bahwa Jungkook  di rumah sakit tidak untuk mencuri uang namun untuk mencuri antibiotik dan hal semacamnya. Dari situ dia curiga ada seseorang yang perlu mendapatkan perawatan.

Jin mengikuti Jungkook dengan mobilnya sampai pria itu tiba di mansion.

"Aku benar-benar tidak percaya dia kembali padamu" geramnya rendah.

"Dia bersamamu sepanjang waktu?" Jungkook bertanya

"Ya, aku menawarinya tempat di rumahku" jawab Jin

"Kau orang yang kacau karna memberitahu kekasihmu sendiri untuk melakukan aborsi" lanjutnya dengan perkataan merendahkan.

"Aku tahu, Aku mencoba berubah untuknya. Dulu aku menyakitinya tapi sekarang aku tidak ingin melakukannya lagi" kata Jungkook

"Bagaimana kau bertemu dengannya?" Lalu Jungkook bertanya

"Oh, dia hamil dengan Iseul sekitar 2 bulan dan dia sangat kesepian di gang sempit hampir seperti gelandangan. Beruntung aku mengenalinya dan mengajaknya untuk tinggal di rumahku. Aku tahu dia tidak punya jalan kembali disaat kau dan polisi memburunya "kata Jin lirih

"Tunggu- dimana Iseul?" Jin bertanya

"Katakan padaku, Apa kau benar-benar mem-"

"Tidak! Tidak! Aku tidak membunuhnya. Dia tertidur di kamar"
                   
"Syukurlah, anak itu sangat menggemaskan. Taehyung tidak tahu ini tapi Iseul dan aku biasa pergi ke danau setiap malam dan kami saling bercerita, anak itu sangat menyukainya" Jin tersenyum mengingat kembali kenangan manis bersama Iseul.
 
Kecemburuan membara di dada Jungkook tapi dia tetap tersenyum.
                   
"Aku sangat takut ketika Taehyung tidak kembali dari menjemput Iseul setelah sekolah, Apa yang terjadi? Apa kau menyeretnya kembali dengan paksa?" Tanya Jin, matanya tertunduk.
   
"Sedikit?" Jungkook berkata dengan gugup.

Pambicaraan mereka terputus ketika Hoseok membuka pintu, operasinya telah berlangsung berjam-jam.

"Kalian bisa melihatnya tapi kunjungi satu per satu, dia masih tertidur, baik bayinya dan dia selamat" Hoseok tersenyum.

"Terima kasih, kau sudah menyelamatkan keluargaku untuk yang kedua kali Hoseok. Aku tidak akan melupakan ini" Jungkook menghela nafas lega, dia memeluk erat Hoseok di depannya sebagai ucapan terima kasih.

"Ini balas budiku karna kau telah membebaskanku dari komplotan Minho. Aku tulus melakukan ini" Hoseok membalas.

Dia sudah lama ingin keluar dari anggota mafia itu, tapi jika dia keluar maka harus merenggang nyawa. Tidak ada yang keluar dengan nyaman atau mendapatkan uang pensiun. Bahkan saat ini pun dia tetap mendapatkn teror dari Minho yang berniat membunuhnya.

ƦƠƬƬЄƝ ✓(ʙʟ)Where stories live. Discover now