[S2] 1. Panik

3.1K 324 14
                                    


Taehyung gemetar.

"Tidak... tidak, aku hanya panik tanpa alasan" katanya pada dirinya sendiri.

Tapi dia tahu perasaan ini.

Dia pernah hamil, jadi dia tahu yang dia rasakan sekarang.

Taehyung mencengkeram rambutnya karena frustrasi, ingatan malam dia kabur datang menghantuinya.

"Ya Tuhan" serunya

Dia mondar-mandir di dalam kamar, matanya menampakkan kecemasan. Raut wajahnya bahkan berubah menjadi kusut di depan cermin.

Sebuah ide muncul dalam benaknya menyuruhnya untuk membersihkan ruangan kamar lamanya yang kotor sehingga dia pasti akan melupakannya perasaan familiarnya saat ini.

Dia melakukannya dengan mengambil kain basah untuk menyeka debu.

Tapi kembali mengerang saat bersandar di laci.

"Sial" Taehyung mengutuk dirinya saat dia membenamkan kepalanya pada dua tangan.

"Ada apa denganku? Kenapa aku seperti ini?"

Namun ini juga salah Jungkook, karena memperkosanya.
Dia menggigit bibirnya sambil menatap langit kamar.

.

.

.

Jungkook perlahan bangkit, berusaha tidak menekan lukanya. Dia sedang mencoba mencari Taehyung.

"Gyu, Apakah surat-suratnya sudah selesai?"

"Sudah ku kirim!" Mingyu berkicau.

"Sekarang aku akan tidur" Dia menguap pelan.

"Hei, apa Taehyung ada di kamarnya?" Jungkook bertanya dengan cepat.

"Ya dan Iseul berlarian di sekitar rumah" Mingyu tersenyum saat pergi.

Jungkook berjalan ke kamar Taehyung. Matanya tertuju pada laki-laki yang bekerja membersihkan cermin.

"Apa yang kau lakukan, para pelayan akan melakukannya" kata Jungkook sambil mengambil handuk dari tangan Taehyung.

"Tinggalkan aku sendiri" gumam Taehyung

Jungkook dengan kasar melempar handuk ke lantai saat dia mendorong Taehyung, mencoba untuk membuatnya berhenti melakukan pekerjaan.

"Kau sendiri bekerja terlalu keras"

"Tidak masalah, tinggalkan aku sendiri!" Taehyung berteriak dan mendorong Jungkook sebelum memungut handuk dari lantai.

"Dengarkan saja, saat aku mengatakan sesuatu" Jungkook berkata dengan rendah sambil menginjak handuknya.

Taehyung menatapnya nanar, mereka begitu dekat.

"Baik" desah Taehyung saat dia duduk di tempat tidur dengan kesal.

"Bagaimana luka di lenganmu?" Taehyung bertanya karna dia ingin mendapatkan kegiatan lain.

"Masih sakit" jawab Jungkook sederhana.

"Aku bisa membungkusnya kembali" Taehyung menawarkan.

"Silahkan"

Taehyung meninggalkan ruangan untuk mengambil kotak obat. Dia kembali membawa perban dan mulai melepas lapisan perban pertama pada lengan Jungkook. Memutuskan tidak membuka lapisan kedua karena lukanya masih segar.

Taehyung dengan lembut membungkus perban di sekitar lengannya. Dia merasa wajahnya memanas saat jari-jarinya menyentuh bisep tebal nan berotot kekasihnya.

ƦƠƬƬЄƝ ✓(ʙʟ)Where stories live. Discover now