33. Mendengkur

3.4K 341 10
                                    


Taehyung berjalan tertatih-tatih menuju dapur, manset logam berat masih mengikat kakinya sehingga hampir tidak mungkin untuk berjalan.

Kedua tangannya pun tak lepas dari borgol. Dia mencapai meja marmer mewah di dapur, bersandar di sana untuk melihat kakinya.

Dia ingin meminta Yoongi atau seseorang untuk melepaskannya, tetapi dia tidak melihat siapa pun di dekat. Rumah yang sangat besar ini, terasa sangat kosong.

"TaeQuinn!" Kata Mingyu membuat Taehyung menoleh padanya.

"Anda..."

"Tae saja, jangan panggil aku dengan panggilan formal"

"Tapi kita tidak dekat dan jarang bertemu" Mingyu mengernyitkan dahi, karna dia merasa bahwa Taehyung layak mendapatkan hormat darinya.

"Aku tidak masalah, kita bisa dekat lagi"

Mingyu tanpa berpikir menatap cangkir kaca yang telah Taehyung pegang selama beberapa menit.

"Baiklah, Tae tapi kau seperti patung" candanya

"Anu... Aku harus memberikan air pada Jungkook, tapi..." Katanya kemudian melirik pada kakinya yang terborgol manset logam. Dia kira Mingyu akan mengerti dan membantu melepasnya.

"Tenang aku akan melakukannya untukmu, berikan gelasnya. Aku akan bertanya apakah Jimin punya kunci untuk benda itu" Mingyu memperhatikan manset logam yang masih terpasang di kedua kaki Taehyung.

"Tunggu di sini, aku akan mencari seseorang sebagai gantinya. Beri aku waktu sebentar!" Mingyu berkicau

Tapi Taehyung tidak mendengarkan, dia menyeret dirinya kembali ke kamar Jungkook.

.

.

.

Taehyung menyerahkan segelas air kepada Jungkook, dia terkejut dengan Iseul yang tidur nyenyak. Bocah malang itu pasti kelelahan karena mimpi buruk yang menghantui.

Taehyung duduk di sebelah Jungkook, tapi masih terasa tidak enak. Jungkook meliriknya yang sedang menatap dinding tanpa alasan.

"Apa yang salah?" Dia bertanya dengan lembut meraih tangan Taehyung.

Taehyung tidak menanggapi, kemudian Jungkook bisa melihat kakinya yang diborgol.

"Tae?" Dia berbicara

"Jungkook-" Taehyung memulai

"Semuanya begitu sempurna empat tahun yang lalu, apa yang terjadi pada- kita?" Tanya Taehyung dengan mata berkaca-kaca.

Jungkook memiringkan kepalanya dengan bingung.

"Tidak ada, selain aku menjadi monster dan tidak menerima anakku-"

"Tidak, tidak, bukan itu, maksudku kita dulu begitu bebas di sekitar satu sama lain, sekarang rasanya tidak enak" kata Taehyung lembut masih bingung.

Jungkook dengan lembut meraih dagunya, mengarahkannya untuk melihat ke dalam bola matanya.

"Tidak ada yang berubah di antara kita Tae. Jika kau ingin semuanya kembali seperti semula. Kita bisa memulainya kembali, oke?" kata Jungkook penuh kehati-hatian.

Taehyung tidak bisa menjelaskan dengan kata-kata betapa dia merindukan suara perhatian dan mata yang penuh perhatian itu.
Bertahun-tahun melarikan diri darinya dan membesarkan anak laki-lakinya sendirian membuatnya merasa sendirian di dunia ini, dia merasa sangat lelah dengan segalanya.

Seperti dunia tidak ingin dia berdiri. Dia lupa kalau dia dulu disembah di tangan Jungkook.
Tapi dia tidak menyesali satu hal pun, memiliki Iseul adalah hal terbaik yang bisa terjadi padanya.

ƦƠƬƬЄƝ ✓(ʙʟ)Where stories live. Discover now