[S2] 8. Pembakaran

2.4K 202 8
                                    


Hoseok membenarkan kaca matanya, sekarang pukul 12 malam. Dia masih di depan komputernya, membalas setiap pesan yang datang.

Tak sengaja dia menumpahkan segelas kopi panas ke bawah lantai, yang menimbulkan bunyi keras. Tangannya gemetar saat menscroll layar komputernya yang berisi pesan ancaman.

Pengirim : Unknow

12:05 KST

Nikmatilah hari terakhirmu, Jung Hoseok.

Hidupmu seperti tikus yang bersembunyi dalam sarangnya karna takut terkena perangkap tikus yang kau buat sendiri. Kau pikir aku tak tahu bahwa kau bekerja untuk J.

Dia semakin memuakkan setelah ratunya kembali, jadi aku berniat membunuh keduanya. Semuanya dan bahkan kau, berhati-hatilah dengan jas Tuan Jung yang terhormat.

Hoseok panik dan dia segera membuka seluruh lemari pakaiannya, menyingkirkan semua jas dari sana. Dia tidak tahu cara apa yang akan orang keji itu lakukan untuk membunuhnya.

Tok

Tok

Tok

Kemudian suara ketukan pintu terdengar dari luar.

"Siapa di luar?" Hoseok menelan ludah sebelum bertanya.

"Kami dari pihak asuransi, tolong biarkan kami masuk" kata orang di luar pintu.

Hoseok berdiri dari kursinya dan meninggalkan komputernya yang sedang mencetak pesan.

Membuka pintu apartemennya sedikit, dia juga memasang rantai untuk menahan pintu tidak terbuka terlalu lebar.

"Tolong kerja samanya, bisa buka pintunya?"

"Aku sudah menghubungi pihak asuransi seminggu yang lalu, kenapa kalian baru datang?" Tanyanya sedikit mengernyitkan dahi. Dia ingat menghubungi pihak asuransi hanya sekali dan mereka tidak bisa memberinya asuransi karna pekerjaanya yang tak jelas. Dia juga tak pernah terdaftar bekerja di tempat manapun.

"Ahaha, maaf karna prosesnya cukup lama. Kami memang sedang banyak pelanggan" Orang itu mengenakan jas berwarna hitam dan kantung di bawah matanya sangat tebal. Matanya terlihat merah, lengan pria itu yang terlihat banyak bekas luka. Dia tampak seperti pecandu narkoba.

"Maaf, tapi aku tidak membutuhkan asuransi lagi"

"Tolong pertimbangkan dulu, kami akan memberikan biaya asuransi awal untuk anda sebagai rasa bersalah kami" Orang itu terus membalasnya.

"Baiklah, tunggu sebentar" Hoseok menutup pintu. Dia meraih ranselnya, menaruh kertas yang dia cetak ke dalam ransel.

Dia memakai sepatu bersiap untuk pergi, mendesis pelan saat kakinya terluka dan berdarah. Dia melihat bahwa sepatunya ditusuk oleh sebuah paku.

"Cepat buka pintunya, aku sibuk" Orang itu mendesaknya.

"Ya, sebentar" Dia menyahut, memilih sebuah sepatu. Tapi semua sepatu miliknya berlubang karna paku.

Pintunya di dobrak paksa, dia hampir lupa membawa tabnya dan kembali memasukkannya dalam ransel.

Pintunya berhasil di buka, tiga orang masuk ke dalam ruangannya. Dia segera melompat dari jendela di kamarnya. Jatuh di atas truk dan dia berguling di aspal sambil memegangi kakinya.

Hujan masih terjadi di luar, tubuhnya basah kuyup. Dia segera bangkit dengan berjalan terseok-seok.

"Sialan!"

ƦƠƬƬЄƝ ✓(ʙʟ)Where stories live. Discover now