[S2] 5. Hukuman

2.6K 266 2
                                    


Taehyung menghela nafas sambil meraih tangan anaknya yang berteriak.

"Hentikan Iseul! Berhenti bersikap begitu tidak patuh!" Taehyung berteriak pada anak laki-laki rewel yang mengejar pamannya.

Jimin terkikik sambil menggoda bocah itu.

"Paman Jimin buruk!" Iseul menangis.

Taehyung meraih tangan Iseul sebelum bocah itu melempar sesuatu. Karena Iseul setidaknya ada empat vas kaca yang tergeletak di sana, pecah.

"Jim, hentikan omong kosongmu" erang Mingyu saat dia mendengar jeritan punggung anak laki-laki kecil itu.

Yoongi memejamkan mata dan menutup telinganya.

"Oke! Maafkan aku Iseul! Tolong berhenti menangis!" Kata Jimin saat anak laki-laki itu berteriak sekuat tenaga.

Taehyung meraih Iseul yang menarik baju Jimin dengan kasar.

"Hentikan, Iseul!" Taehyung berkata dengan tegas, dia berlutut dengan susah payah karena perutnya semakin besar.

Iseul berteriak lagi, memberikan pukulan besar pada tubuh Jimin.

Taehyung menoleh ke arah Jungkook meminta bantuan, mata mereka bertemu. Jungkook mengangkat bahu tak ingin ikut campur.

"Kumohon Iseul, eomma tidak mengalami hari yang baik" desah Taehyung saat bocah itu menjerit rewel, air mata mengalir di pipinya.

"Dia sama sadisnya seperti Jungkook" canda Yoongi dengan sebutir apel di tangannya, sambil duduk di sofa.

"Diam, pale" Jungkook mencibir dengan mengatakannya pucat.

Taehyung menggendong anaknya yang pemarah, jelas anak laki-lakinya lelah tapi menolak untuk tidur. Taehyung menyuruh anak laki-laki itu beristirahat dalam gendongan belakangnya.

"Aku tahu sayang, aku tahu kau lelah. Jangan menangis anak manisku" Dia mengayunkan pelan tubuh Iseul di belakang punggungnya.

"Maafkan aku..." Jimin menatap bersalah pada Taehyung yang tersenyum.

Taehyung kembali menghela nafas saat dia merasakan Iseul menekan telapak tangannya ke bibir dan hidungnya.

"Jangan berbicara padanya eomma!" Anak itu kembali berteriak dan memalingkan wajah dari Jimin. Sepertinya mereka tidak akan akur satu sama lain.

"Aku baru saja menyaksikan penyihir batin Taehyung melakukan sihir" kata Mingyu sambil menyeruput kopinya.

Taehyung terkikik geli.

"Dia sedang lelah, jadi dia begitu pemarah" Kemudian Taehyung membalasnya.

Iseul menguap saat matanya menatap paman dan ayahnya. Tangannya menjangkau mereka tetapi segera lemas karena dia lelah.

Matanya mulai memejam, Taehyung berjalan ke sofa, teman-temannya tersentak saat bocah itu membuka mulutnya untuk menguap.

Taehyung terkikik saat ia duduk di samping Jungkook, menempatkan anak laki-laki itu di pangkuannya.

"Aku tahu sayang, kau sangat lelah" kata Taehyung sambil menepuk dada anak laki-lakinya.

Jungkook menatap bocah kecil yang menggeliat lelah di atas pahanya.

"Aku tidak punya anak huft..." Mingyu mendengus.

"Ck... Bercintalah dengan sembarang gadis jika kau ingin punya anak" Jimin menyeletuk dengan kurang enak.

"Kau ini sangat sembarangan park, aku masih waras. Kau sendiri tak pernah bercinta tapi sangat mesum. Pengetahuan mesummu jadi tak berguna, dasar bergundal!" Mingyu menyiram Jimin dengan sebotol anggur.

ƦƠƬƬЄƝ ✓(ʙʟ)Where stories live. Discover now