9. Terimalah

4.5K 544 12
                                    

"Jadi, kaulah yang coba memperbaiki Mister J, bukan?" Pria badut berkepala merah yang membawanya ke sini bertanya sambil menyipitkan mata padanya.

Satu-satunya hal yang bisa Taehyung lakukan adalah mengangguk, tidak ingin memperburuk situasi.

Mereka menatap padanya dengan kebencian semakin dalam. Ini salah, mereka semakin gila dan murka. Senjata mereka di keluarkan dan di todongkan ke arahnya, Taehyung menangis semakin deras, tapi dia tidak merengek atau merintih karna para badut tidak akan mendengarkannya. Mereka tidak punya belas kasih, kejam dan tak berperasaan. Menumpas apapun dan menggunakan kekuatan mereka untuk mengambil kepunyaan.

"Serahkan dia padaku" Sebuah suara yang dalam terdengar dari bagian gelap ruangan. Para badut itu segera mundur dan pergi dari ruangan.

"Dokter Kim hari yang indah, bukan?" Jungkook mendekati Taehyung sambil mendecakkan lidahnya. Dia bertelanjang dada dengan lusinan atau mungkin ratusan tato gila yang terlihat di tubuhnya. Seringai lebar yang menakutkan terukir di lengan kanannya sementara parade tawa menghiasi dada dan lengan kirinya.

Geraman rendah terdengar dari mulut Jungkook, senyum jahat berada di wajahnya.

"Jungkook... tolong aku. Aku melakukan semua yang kau katakan, aku membantumu"
Mata Taehyung memantulkan ketakutan saat Jungkook menekan salah satu lampu baja untuk menyinari wajahnya.

Jungkook mundur, matanya berputar seolah tidak percaya apa yang baru saja dia dengar. Dia menggelengkan kepala untuk menghilangkan kebingungannya, lalu membungkuk beberapa inci dari wajah Taehyung.

"Kau membantuku? Dengan menghapus ingatan dan isi kepalaku?" Dia memukul meja berulang kali, Taehyung memejamkan mata ketakutan.

"Itu kesalahan, apa kau akan membunuhku?" Suara Taehyung melemah karna bibirnya yang gemetar. Mulutnya melengkung merasakan tangis yang makin besar. Air matanya jatuh perlahan menetes di celana kainnya yang hitam.

"Oh, sayang... aku tidak akan pernah melakukan hal seperti itu, tapi sekarang aku akan melakukan hal yang sama seperti yang kau lakukan padaku. Aku cuma akan menyakitimu dengan sangat parah" Mengantupkan giginya, Jungkook memainkan elektrode. Menunjukkan cipratan listrik kecil di depan wajah menangis Taehyung.

"Begitukah? Baiklah, kuterima" Taehyung menarik nafas dan berusaha menghentikan tangisnya. Dia balas menatap Jungkook lebih berani.

Taehyung di ikat dengan meja oleh para badut dan dia hanya memejamkan mata penuh kepasrahan. Seluruh penjara di penuhi oleh antek Jungkook, meski dia bisa lepas dari meja dia tidak akan lolos hingga ke luar gedung. Mereka akan membawanya kembali ke dalam dengan mudah.

Ikat pinggang tebal di letakkan di atas mulut Taehyung.

"Gigitlah sayang, aku tak ingin kau merusak gigi cantikmu ketika kau disetrum" Mengusap kepala Taehyung perlahan, Jungkook tersenyum begitu menempatkan dua elektrode di sisi kepala Taehyung, kemudian menekannya.

Erangan keras Taehyung terdengar menyakitkan. Dia mengikuti saran untuk mengigit sabuk. Punggungnya melengkung, dia menggadahkan kepala merasakan aliran listrik menyengat syaraf otaknya. Menghancurkan pikirannya, membuatnya kacau.

Terapi kejut listrik tak melakukan apa pun pada Taehyung, sama sekali. Yang terjadi justru membuatnya semakin tergila-gila pada pemuda itu.

Cahanya lampu terang terlihat buram di matanya. Wajah Jungkook di depannya tertawa lebar. Mengejap beberapa kali, kepalanya merasa pusing dan akan segera berputar. Pandangannya menjadi kurang jelas. Semuanya mendadak gelap tanpa cahaya.

.

.

.

Taehyung membuka mata, hal pertama yang dia lihat berupa langit-langit kusam ruang tahanan yang familiar. Rupanya dia masih terbaring di atas meja yang sama.

ƦƠƬƬЄƝ ✓(ʙʟ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang