ES KRIM

1.8K 142 7
                                    

"Chanyeolie lihat!" Baekhyun mengangkat sedikit kaosnya untuk menunjukan perutnya yang tampak rata.
"Aku memiliki perut kotak-kotak sepertimu." Tangan Chanyeol Baekhyun raih, lalu ia gunakan untuk mengusap perutnya.

Chanyeol tersenyum, lalu menyingkirkan laptop yang sedari tadi berada di pangkuannya untuk ia letakkan pada sisian meja. "Maaf, aku tidak bermaksud mengabaikanmu." Chanyeol tau bahwa Baekhyun hanya sedang berusaha menarik perhatiannya.
"Ingin bermain?" Duduknya Chanyeol tegakkan, lalu mendudukkan Baekhyun pada pangkuannya.
"Bagaimana jika kita bermain bola di halaman belakang?" Tawarnya.

"Tidak, itu melelahkan, dan aku tidak suka berkeringat." Baekhyun menggeleng untuk tawaran itu.

"Bagaimana dengan panahan?"

"Tidak juga, itu membosankan, dan aku selalu berakhir dengan kalah." Baekhyun mendengus mengingat betapa payahnya ia dalam permainan itu.

"Lalu, bagaimana jika kita bermain kartu?" Chanyeol menggendong Baekhyun untuk masuk ke dalam kamar. "Kita tidak akan berkeringat dan bermain kartu tidak akan membuatmu bosan."

"Aku akan setuju jika kau memberiku hadiah jika aku menang." Kali ini Baekhyun terdengar percaya diri karena ia cukup hebat dalam bermain kartu.

"Apa kau sedang menginginkan sesuatu?" Chanyeol menaruh curiga.

"Tentu saja! Aku ingin kau membelikan satu truk es krim untukku!" Baekhyun berseru, sejujurnya ia memang tengah merasa kesal karena Chanyeol melarangnya untuk memakan es krim belakangan ini karena cuaca sedang tidak menentu, kadang panas terlalu terik, dan kadang hujan deras disertai angin kencang.

"Baiklah, aku akan membelikanmu satu truk es krim, bahkan aku akan membeli pabriknya jika kau mau." Chanyeol terkekeh. "Lalu bagaimana dengan kalah? Apakah ada hukuman?"

Baekhyun tampak berpikir, dan setelahnya ia memberi usul agar pihak yang kalah harus membuka baju satu persatu dalam setiap babak agar permainan menjadi lebih seru, lalu untuk hukuman utamanya, yaitu membersihkan rumah selama tiga hari tanpa bantuan. "Tapi ngomong-ngomong, apa yang kau inginkan jika kau menang?" Baekhyun ingat bahwa hanya dirinya yang bersemangat untuk mendapatkan hadiah.

"Aku akan memikirkannya selagi kita bermain."

"Baiklah, aku jadi tidak sabar untuk mendapatkan satu truk es krim." Baekhyun beranjak untuk mengambil kartu di dalam nakas, sementara Chanyeol menyiapkan beberapa camilan dan minuman untuk teman bermain.

Di babak pertama dan kedua, Baekhyun berhasil menang.
Chanyeol memilih untuk membuka celana pendek berserta celana dalamnya. Ya, pria mesum itu memilih untuk menyingkirkan celananya terlebih dulu alih-alih membuka kaosnya.

Di babak ketiga dan keempat, Chanyeol berhasil mengalahkan Baekhyun hanya dengan waktu permainan yang cukup singkat.
Pria mungil itu memilih untuk membuka kaos dan celana pendeknya, menyisakan celana dalam berwarna merah dengan gambar anak gajah di bagian tengahnya.

Permainan sudah berjalan di putaran ke 5, Baekhyun mulai was-was karena ia masih memiliki 4 kartu, sementara Chanyeol hanya memiliki 1 kartu yang Baekhyun tidak tau apa gambarnya.
"Ini putaran terakhir, jadi bersiaplah untuk memesan satu truk es krim untukku."
Ya, ia masih cukup percaya diri selagi meletakkan kartu diamond dengan gambar seorang raja.

"Sepertinya kau akan mendapatkan es krim jenis yang lain." Chanyeol membuka kedua kakinya dan menunjuk penisnya dengan dagu selagi meletakan kartu As dengan gambar yang sama di atas kartu milik Baekhyun.

"Di luar hujan, sepertinya akan seru jika kita bermain bola dan bermain kotor-kotoran." Baekhyun berusaha untuk menyelamatkan diri.

"Tidak, sayang. Kau harus suportif dan juga kau harus melepaskan ini." Chanyeol membuka satu-satunya kain yang masih menempel pada Baekhyun.

"Huft, memangnya hadiah apa yang kau inginkan?" Baekhyun menanyakan keinginan Chanyeol sebagai pemenang.

"Apa aku sungguh harus menjelaskan?" Chanyeol yang hanya mengenakan kaos tanpa celana, menggeser tubuhnya untuk bersandar dengan nyaman pada kepala ranjang dan membuka kedua kakinya, memperlihatkan penisnya yang menggantung, menunggu untuk Baekhyun manjakan.

"Baiklah." Baekhyun memutar bola matanya dengan malas.
Ya, ia cukup peka, apalagi yang pria jangkung itu inginkan selain 'hand and blow job' darinya?

Setelah merapikan semua kartu dan menyimpannya, Baekhyun mendekatkan diri pada si jangkung. "Dasar pria jahat, apa kau tidak tau bagaimana cara mengalah?" Bibir kecilnya terus mengomel karena tidak terima dengan kekalahannya.

"Berhenti mengomel, sayang. Kau sendiri yang membuat peraturan sebelum bermain, 'kan?"

Tangan Baekhyun mulai bergerak memegang penis Chanyeol, mengusap dan menggaruk ujungnya, lalu memijat dan mengocok batangnya. "Dasar pelit, kau tidak mau mengalah karena tidak mau membelikanku es krim, 'kan?" Tuduhnya, tanpa menghentikan pekerjaan tangannya.

"Benar sekali, anak pintar. Aku akan membiarkanmu menang seandainya kau menginginkan hal lain, mobil baru atau sejenisnya, mungkin?" Bibir kecil yang tengah mengerucut kesal itu Chanyeol kecup dengan gemas.

"Lihat saja, aku akan -" Ucapan Baekhyun terpotong saat Chanyeol mengubah posisinya untuk berdiri di lantai dan menyumpal mulut Baekhyun dengan batang penisnya yang sudah nyaris mengeras sempurna karena rangsangan dari tangan Baekhyun sebelumnya.

"Ku bilang berhenti mengomel, sayang." Ucapnya sambil meremas rambut Baekhyun dan menggerakkan kepala pria mungil itu maju-mundur untuk meng-oral penisnya.

"£#¥#!$&$£" Entah apa yang Baekhyun coba untuk katakan, yang pasti Chanyeol tidak dapat memahaminya karena ia sibuk mendorong kepala Baekhyun agar lebih dalam lagi melahap batang penisnya.
Beberapa kali Baekhyun hampir tersedak setiap kali ujung penis Chanyeol menyentuh tenggorokan terdalamnya, tapi lama-lama ia mulai terbiasa dan mulai menggerakkan kepalanya sendiri tanpa harus dikendalikan oleh Chanyeol.

Batang penis Chanyeol semakin membesar, mulut Baekhyun pun semakin penuh dan terasa kebas karena terlalu banyak bergesekan dengan batang penis Chanyeol, tapi alih-alih berhenti, Baekhyun justru mempercepat gerakan kepalanya dan memperkuat hisapannya sampai akhirnya cairan hangat dan kental milik Chanyeol mulai keluar di dalam mulutnya.
Tanpa ragu Baekhyun menelannya hingga tetes-tetes terakhir tanpa sisa.

Ya, Baekhyun memang kalah dan Chanyeol tidak perlu membelikan satu truk es krim untuknya, tapi karena Chanyeol adalah pria yang cukup baik, jadi ia tetap membiarkan Baekhyun mendapatkan setidaknya satu jenis es krim yang dapat Baekhyun nikmati langsung dari pabriknya.

CHANBAEK DAILY ROMANCE (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang