LELAH

1K 118 9
                                    

Pagi tadi, Baekhyun terlambat datang ke pabrik obat nyamuk tempatnya bekerja karena motornya tiba-tiba mogok saat ia baru setengah perjalanan. Karena keterlambatannya itu, Baekhyun dimaki habis-habisan oleh pengawas utama di tempatnya bekerja dan diberi sangsi untuk menambah jam kerja di shift berikutnya.

Karena mendapatkan hukuman, Baekhyun pun pulang 1 jam lebih terlambat dari biasanya, dan sialnya malam itu hujan turun cukup deras sehingga Baekhyun memutuskan untuk berteduh di sebuah toko roti yang telah tutup.

Setelah hujan mulai sedikit reda, Baekhyun memutuskan untuk menerjang gerimis, tapi pada akhirnya ia masih tetap basah kuyup saat sampai di rumah.

Baekhyun baru saja meraih handuk dan hendak mandi, tapi tiba-tiba sang ayah memanggilnya dari arah ruang tamu, dan saat Baekhyun menghampiri pria berkumis itu, Baekhyun mendapatkan cengkraman kuat pada lengannya hingga membuatnya meringis kesakitan. "Beri ayah uang, ayah harus membeli beberapa nomor lotre."

"Aku tidak punya uang lagi, ayah. Uang gajiku bulan ini sudah habis untuk membayar kontrakan dan membeli obat untuk ibu."

Pria tua itu tidak mau mengerti, ia justru menjambak rambut Baekhyun dan menghempaskan kepala Baekhyun hingga membentur tembok.

Baekhyun mengurungkan niatnya untuk mandi, dengan bajunya yang masih basah, ia memilih untuk masuk ke dalam kamar dan membanting tubuh lelahnya di tempat tidur.

Jika biasanya Baekhyun tidak pernah menyukai saat ada orang yang menyentuh rambut halus miliknya, maka akan berbeda cerita jika orang itu adalah Chanyeol, atau lebih tepatnya Baekhyun hanya ingin Chanyeol adalah satu-satunya orang yang melakukannya.

"Tidak jadi mandi?" Chanyeol bertanya saat Baekhyun menyamankan diri pada lengan kirinya dan meraih satu tangan lainnya untuk mengusap-usap rambutnya seperti biasanya. "Bajumu basah." Ucapnya.

"Sebentar saja, aku hanya ingin seperti ini sebentar saja." Ucap Baekhyun sambil melingkarkan tangannya untuk memeluk Chanyeol.

"Kenapa? Apa kau baik-baik saja?"

Tangis Baekhyun yang sejak tadi tertahan akhirnya tumpah juga. "Aku lelah." Adunya.
"Ibu terus saja memarahiku meskipun aku tidak membuat kesalahan, padahal aku juga sudah berusaha merawatnya sebaik yang aku bisa. Ayah selalu saja memukulku dan mengatakan bahwa aku anak yang tidak berguna karena aku tidak memberinya uang untuk berjudi, bahkan urusan perkerjaanku pun juga tidak berjalan baik." Keluh Baekhyun sambil membenamkan wajahnya pada dada bidang milik Chanyeol yang setidaknya cukup mampu untuk membuatnya merasa tenang.
"Apakah keadaan akan berubah jika aku sudah tidak ada lagi di kehidupan mereka?" Baekhyun meminta pendapat saat pria bertubuh jangkung itu tidak memberinya tanggapan atas keluhannya.
"Chanyeol-ah. Aku lelah." Baekhyun mengeluh lagi.
"Bisakah kau kembali? Hanya untuk menjemputku dan membawaku pergi bersamamu, mungkin?"

Bulir air mata kembali mengalir dari pelupuk mata Baekhyun, bersamaan dengan menghilangnya sosok Chanyeol dari tempatnya.

CHANBAEK DAILY ROMANCE (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang