ANTARA KITA (6)

696 95 7
                                    

"Wajahmu nyaris terlihat seperti zombi, tapi kenapa kau tampak  senang sekali?" Suara sang ibu membuat Baekhyun terkejut saat dirinya baru saja membuka pintu.

"Akh, ini sakit sekali." Baekhyun mendramatisir dengan memegang kepalanya.

"Kau berkelahi dengan siapa lagi kali ini?"
Baekhyun menghindar saat tangan sang ibu hendak menyentuhnya.

"Jangan khawatir ibuuu, aku hanya jatuh." Ucapnya disertai kekehan.
"Maksudnya, jatuh cinta." Baekhyun segera berlari ke dalam kamarnya sebelum ibunya semakin menyidik.

*
Pagi ini, Baekhyun berpikir untuk berangkat ke sekolah sedikit lebih pagi dari biasanya agar setidaknya ia dapat bertemu dengan Chanyeol sebelum jam belajar dimulai, mengingat keduanya memang tidak berada di kelas yang sama.

"Ibu, aku akan berangkat sekarang."
Baekhyun berpamitan selagi meraih setangkap roti di atas piring dan menggigitnya.

"Habiskan sarapanmu terlebih dulu, kau akan sakit perut jika makan sambil berjalan." Ujar sang ibu mengingatkan.

"Apakah 'khawatir' adalah hobi baru ibu?"
Baekhyun tersenyum meledek dan mencium pipi wanita berparas cantik itu.
"Aku ada tambahan kelas pagi, jadi aku harus buru-buru." Baekhyun membuat alasan, lalu melambaikan tangan sebelum akhirnya menutup pintu.

**
"Sayang, bangun! Kau bilang ingin berangkat sekolah bersama, tapi kenapa kau masih tidur di jam segini?" Suara Baekhyun yang terdengar samar membuat Chanyeol mengerjapkan matanya.
"Cepat bangun atau kita akan terlambat ke sekolah."
Pipi Chanyeol Baekhyun tepuk pelan untuk membuat kekasih barunya itu terbangun.

"Beri aku 5 menit lagi." Chanyeol merengek sambil mengangkat 5 jarinya ke udara.
"Mataku berat sekali."

"Kau tau? Ini sudah ke 6 kalinya kau minta tambahan waktu 5 menit lagi. Itu artinya aku sudah membiarkanmu tidur lagi selama hampir setengah jam." Baekhyun mulai kesal, lalu dengan berani ia mencoba mencium bibir lelaki bermata bulat itu dan sedikit melumatnya.

"Ok, kau menang. Aku akan bangun sekarang.
Chanyeol mengusap kedua matanya beberapa kali, lalu menatap Baekhyun yang telah berseragam rapi.

"Dasar cabul, apa kau sengaja menunggu hal itu sejak tadi?" Baekhyun mengomel, tapi ia juga tampak lega karena usahanya itu berhasil membuat Chanyeol terbangun.

"Kau harus bertanggung jawab." Ucap Chanyeol sebelum ia beranjak dari tempat tidur dan bersiap untuk pergi ke sekolah.

"Huh? Maksudnya?" Baekhyun menatap Chanyeol dengan tidak mengerti.

"Selain aku, kau juga membuatnya terbangun."
Chanyeol menurunkan celananya, memperlihatkan batang penisnya yang berdiri tegak saat celananya terbuka.

"PARK CHANYEOL!" Baekhyun memekik. "Sudah ku bilang kita akan terlambat." Jari telunjuknya Baekhyun tunjukkan pada jam besar yang terdapat di dinding kamar Chanyeol.

"Kau harus melakukannya dengan cepat kalau begitu."
Chanyeol meraih tangan Baekhyun untuk menyentuh penisnya. "Kau pasti tau bagaimana caranya untuk membuat 'itu' relaks, 'kan." Tangan Baekhyun Chanyeol tekan agar memijat batang penisnya.

"Kita masih anak SMA, apakah tidak masalah jika aku membantumu bermasturbasi?" Baekhyun bertanya dengan polos, karena biasanya ia akan melakukannya sendiri disaat ia bangun tidur dan menemukan batang penisnya berdiri.

"Tidak akan menjadi masalah karena aku yang meminta." Chanyeol menjelaskan. "Akan berbeda cerita jika kau melakukannya tanpa izin dariku. Jadi, cepat lakukan, kau bilang kita akan terlambat, kan?" Akhirnya Chanyeol tersenyum penuh kemenangan saat merasakan tangan Baekhyun mulai bergerak cantik pada batang penisnya, memijat dengan lembut, lalu mengocoknya dengan tempo yang tidak beraturan karena Baekhyun sendiri juga seorang lelaki yang baru saja memasuki masa pubertas, ia masih seorang amatiran untuk urusan seperti ini.

"Aku suka melakukannya seperti ini saat penisku berdiri." Ucap Baekhyun, lalu menggaruk-garuk kecil pada lubang pelepasan Chanyeol menggunakan kuku-kukunya yang tidak terlalu panjang. Memberitahu lelaki tinggi itu bahwa ia menyukai sensasi seperti itu saat ia sedang bermasturbasi.

"Selain pandai di sekolah, ternyata kau juga pandai dalam hal semacam ini." Chanyeol memberi pujian dan Baekhyun tersenyum malu atas pujian itu.

"Sebenarnya aku penasaran dengan sesuatu." Baekhyun menghentikan pekerjaan tangannya, lalu mendekatkan wajahnya di tengah kedua paha Chanyeol yang terbuka. "Apakah aku boleh mengulumnya?."

"Huh?" Mata Chanyeol membola, tapi Baekhyun telah tebih dulu melahap batang penisnya sebelum ia memberikan izin.
"Ssshhh...." Chanyeol mendesis saat Baekhyun mulai menghisap-hisap batang penisnya dan menggerakkan kepalanya naik-turun hingga membuat batang penisnya keluar-masuk menghujam mulut Baekhyun.
Chanyeol mulai bergerak dengan resah saat merasa batang penisnya nyaris meledak, tanpa sadar tangannya mencengkram rambut Baekhyun dan menggerakkan kepala lelaki mungil itu agar semakin mempercepat gerakkannya dan membuat batang penisnya semakin melesak jauh ke dalam.
Kedua mata Chanyeol terpejam rapat, tangannya masih mencengkram rambuat Baekhyun dengan kuat, ia berhasil menyemburkan putihnya bersamaan dengan dering ponselnya yang berbunyi dan membuat Chanyeol terdistraksi dari pelepasannya yang luar biasa.

"Chan! Apa kau tidak pergi sekolah hari ini?"
Suara nyaring milik Baekhyun terdengar saat Chanyeol menggeser tanda terima pada ponselnya.

"Sial, apa yang ku lakukan?" Chanyeol bergumam dalam hati, lalu segera menarik tangannya dari dalam celananya yang telah basah.
"Tunggu sebentar, oke? Aku sudah di jalan."
Ucapnya berbohong, lalu bergegas untuk membersihkan diri alakadarnya dan setelah berseragam lengkap, ia mengendarai motor mahalnya dengan cukup kencang agar tidak terlambat tiba di sekolah.

(To be continue....)

CHANBAEK DAILY ROMANCE (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang