ABDI NEGARA

1.3K 116 5
                                    

Baekhyun termenung, menatapi rintik hujan yang turun begitu deras dari balik jendala kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baekhyun termenung, menatapi rintik hujan yang turun begitu deras dari balik jendala kamarnya.

"Ada yang kau pikirkan, hm?" Chanyeol memeluknya dari belakang dan memberikan satu ciuman pada tengkuk pria mungil itu.

"Agensi akan mengirimku untuk menjalankan wajib militer dalam beberapa bulan." Baekhyun menjelaskan tentang hal yang membuatnya begitu kalut, tanpa mengalihkan pandangannya dari rintik hujan.

"Jangan khawatir. Bukankah kita akan pergi bersama?"
Pelukannya semakin Chanyeol eratkan, kedua matanya terpejam rapat saat ia menghirup aroma harum dari tengkuk Baekhyun yang sepertinya akan sangat ia rindukan.

"Bagaimana jika kita di tempatkan di devisi yang berbeda?" Baekhyun semakin gelisah dengan bayang-bayang mengerikan menguasai pikirannya.
"Bagaimana jika memang ini cara mereka untuk memisahkan kita?" Bibir bawahnya Baekhyun gigit sendiri untuk menahan tangis.

"Apa kau tidak percaya takdir?" Tubuh Baekhyun Chanyeol putar untuk sepenuhnya berhadapan dengannya.
"Mereka (agensi) memang memiliki kuasa, tapi aku rasa mereka tidak cukup hebat untuk melawan takdir." Kedua mata Baekhyun Chanyeol tatap dalam-dalam untuk meyakinkan.
"Tidak masalah jika nantinya kita benar-benar di tempatkan di devisi yang berbeda, selagi perasaan kita masih sama, bukankah itu cukup?" Chanyeol melanjutkan dan Baekhyun mulai mengangguk tanda setuju.
"Apa kau ingin aku melakukan sesuatu agar kita tidak pergi?" Chanyeol memberikan penawaran seandainya Baekhyun tidak sepenuhnya yakin dengan ucapannya yang sebelumnya.

"No.." Kali ini Baekhyun menggeleng tanda tidak setuju.
"Mungkin ini terasa menakutkan karena kita harus dipisahkan, tapi ini lebih baik daripada kita disebut pecundang." Ucapnya lirih.
"Aku hanya gelisah karena ini kali pertama, dan aku terlalu sibuk memikirkan apa yang akan aku lakukan di sana." Baekhyun menjelaskan arti kegelisahannya dengan rinci.

"Hey, kemana perginya Byun Baekhyun yang sangat berani dan percaya diri?" Wajah kecil itu Chanyeol tangkup.
"Percayalah, kita bisa melewati ini bersama-sama, dua tahun bukanlah waktu yang lama." Manik mata yang terlihat resah itu Chanyeol tatap dalam-dalam seolah menyalurkan energi positif.
"Dan apa kau tau? Tuhan tidak menciptakan 'perpisahan' tanpa alasan. Aku yakin segalanya akan menjadi lebih baik setelah ini."

Baekhyun mengangguk, mencoba untuk memiliki keyakinan yang sama.
"Kenapa tiba-tiba aku menjadi sangat penasaran?" Raut wajah Baekhyun berubah menjadi sangat ceria dalam seketika.
"Aku tidak sabar membayangkan tentang bagaimana nantinya kita akan kembali bersama."
"Haruskah kita pergi lebih cepat?" Tanyanya.
"Bagaimana jika kita majukan tanggalnya menjadi minggu depan saja?"

"Dasar anak kecil, kenapa suasana hati dan pikiranmu cepat sekali berubah?" Hidungnya Chanyeol usakkan dengan hidung milik Baekhyun. "Harusnya agensi mengirimmu untuk masuk ke sekolah taman kanak-kanak, bukan menjadi seorang abdi negara."

Dan suasana hati Baekhyun pun kembali berubah, ia kesal, lalu menggigit hidung Chanyeol dan segera melarikan diri dari sana.

CHANBAEK DAILY ROMANCE (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang