PERNIKAHAN (6)

1.1K 115 2
                                    

Waktu menunjukkan pukul 10 pagi, tapi Chanyeol masih tertidur pulas dan membungkus rapat tubuhnya dengan selimut tebal di kamar Baekhyun, padahal biasanya ia akan pergi meninggalkan rumah kurang dari pukul 9 pagi.

"Chan, kau tidak pergi ke kantor?" Baekhyun memberanikan diri untuk membangunkan suaminya itu setelah selesai menyiapkan sarapan dan membereskan dapur, tapi Chanyeol tak kunjung turun ke bawah.

Ya, Chanyeol memang selalu datang setiap hari untuk memantau projek-projek banyaknya artis yang bernaung di rumah produksi miliknya, bahkan Chanyeol tak segan untuk terlibat langsung dalam setiap hal, entah itu tentang lagu, drama ataupun hal lainnya, meskipun banyak staff yang sudah mengurus bagiannya masing-masing.

"Hm? Jam berapa sekarang?" Chanyeol mengerjap, tapi kedua matanya kembali terpejam rapat.

"Astaga, kau demam?" Baekhyun terkejut saat lengan Chanyeol yang tak sengaja bersentuhan dengannya terasa hangat padahal suhu ruangan sangat dingin. Tanpa sadar tangan Baekhyun terulur untuk memeriksa kening pria jangkung itu yang ternyata memang cukup panas.
"Kau pasti sangat lelah karena beberapa hari belakangan kau selalu pulang larut."
Baekhyun beranjak untuk mengambil air hangat, tapi saat ia kembali, Chanyeol sedang duduk bersandar pada kepala ranjang masih dengan tubuhnya yang terbungkus selimut.

"Kau bangun? tunggu sebentar oke? Aku akan mengambilkanmu jaket dan mengantarmu ke rumah sakit." Baekhyun berniat untuk pergi ke kamar Chanyeol yang letaknya berseberangan dengan kamarnya, tapi Chanyeol telah lebih dulu mencekal pergelangan tangannya.

"Tidak perlu, aku hanya ingin beristirahat di rumah."
Ucap Chanyeol dengan suara parau.

"Baiklah jika kau maunya seperti itu." Baekhyun meraih remot pendingin ruangan dan mengatur suhunya agar tidak terlalu dingin, dan setelahnya ia memeras handuk kecil yang sebelumnya ia rendam di air hangat, tapi pergerakan tangannya tiba-tiba terhenti dan menatap Chanyeol tanpa kata.

"Kenapa diam? Bukankah mau menyiapkan itu untukku?"

"Huh? I-iya, tentu saja." Baekhyun mendadak panik, sepertinya Chanyeol cukup paham dengan keraguannya.
Dengan hati-hati Baekhyun mulai menyeka wajah Chanyeol dengan handuk hangat itu, membilasnya lagi, lalu menyeka bagian lain, leher, dan juga lipatan tangannya. "Apa kau merasa pusing?" Tanyanya dan Chanyeol mengangguk sebagai jawaban.

Setelah selesai mengompres dan mengambilkan kaos lain untuk Chanyeol ganti, Baekhyun meninggalkan kamar untuk beberapa saat, lalu ia kembali lagi dengan semangkuk oatmeal panas dan beberapa obat. "Jika kau tidak mau pergi ke rumah sakit, setidaknya kau tetap harus makan dan minum obat." Ucapnya sambil mendudukkan diri di tepi tempat tidur. "I-ingin kubantu, atau kau ingin makan sendiri?" Tanyanya pelan, tentu ia tidak ingin membuat Chanyeol merasa tidak nyaman jika ia terlalu menaruh perhatian.

"M-mau dibantu." Jawab Chanyeol dengan nada canggung, dan Baekhyun meresponnya dengan sebuah senyuman lega.
"Maaf membuatmu repot." Lirih Chanyeo saat satu suap oatmeal telah ia telan.

"Aku pernah bercita-cita menjadi dokter dan aku juga sempat kuliah di jurusan kedokteran, jadi aku senang jika aku bisa merawat orang sakit." Baekhyun tiba-tiba bercerita sambil menyuapkan suapan-suapan berikutnya.
"Tapi sebenarnya, aku tidak pernah berharap bahwa kau lah orang yang sakit itu." Baekhyun menutup mulutnya seolah ada yang salah dari ucapannya.

"Maksudnya? Kau tidak tulus merawatku?" Chanyeol menolak saat Baekhyun hendak menyuapinya lagi.

Baekhyun menggeleng "Bukan seperti itu, aku hanya tidak mau kau sakit." Lirihnya yang membuat wajah Chanyeol memerah, bukan karena suhu tubuhnya yang sedang tinggi, tapi karena ia sedikit tersipu karena ucapan Baekhyun.

"Kupikir kau justru berharap agar aku cepat mati."

"Bagaimana aku bisa berpikir seperti itu disaat kau membiarkanku hidup sampai detik ini?" Baekhyun meletakkan mangkuk yang masih menyisakan sedikit isinya.

"Maksudnya?"

"Aku telah menghancurkan mimpi dan hidupmu, bukankah harusnya aku yang lebih dulu mati?."

"Padahal aku sudah sering menyakitimu, tapi kenapa kau masih tidak menaruh dendam padaku?" Chanyeol menatap Baekhyun tepat pada kedua matanya, ucapannya pun tiba-tiba terdengar sangat serius.

"Setelah aku menghancurkan alur hidupmu, apa aku masih berhak untuk mengeluh tentang apa yang kau lakukan padaku?" Baekhyun merobek bungkus obat dan memberikannya kepada Chanyeol bersama segelas air putih.
"Aku bahkan tidak akan menyalahkanmu meskipun kau memilih untuk membunuhku." Tambahnya.
"Seandainya pernikahan ini tidak terjadi, kau pasti sedang berbahagia di luar sana bersama kekasihmu."
Baekhyun menunduk, tanpa sadar air matanya mulai mengalir dari pelupuk matanya. "Maaf atas semua itu." Ucapnya penuh dengan nada sesal.

"Apa kau begitu menyesal menikah denganku?" Chanyeol mengambil beberapa lembar tisu yang berada di sebelahnya dan memberikannya kepada Baekhyun.

"Aku menyesal untuk untukmu, maaf karena aku menjadi sangat egois demi biaya pengobatan adikku, dan membuatmu berakhir seperti ini."

Akhirnya Chanyeol paham kenapa pernikahan ini bisa terjadi. Memang karena uang, tapi Baekhyun melakukannya demi kesembuahan adiknya, bukan karena ia seorang jalang murahan yang begitu menggilai uang. Dan setelah Chanyeol ingat lagi, apa yang menimpa pada Baekhyun dan adiknnya pun bermula dari kesalahannya, jadi anggap saja ia memang tengah di hukum karena kesalahannya itu.

"Berhenti mengatakan hal semacam itu, dan tolong berhenti meminta maaf."
Chanyeol menyunggingkan senyum di bibirnya.
"Meskipun mungkin aku tidak bisa membuatmu bahagia, tapi setidaknya aku akan berusaha untuk tidak membuatmu terluka, lagi." Ucapnya. "Sungguh, aku akan berusaha."

"Bagaimana dengan kekasihmu? Semua ini pasti terasa sangat berat juga untuknya."

"Beri aku sedikit waktu untuk hal itu." Chanyeol tiba-tiba teringat tentang hubungannya dengan Hyunbi yang belum berakhir,
"Aku tidak tau apa yang akan terjadi untuk kedepannya, tapi untuk saat ini, tolong biarkan semuanya berjalan seperti ini."

Baekhyun hanya bisa mengangguk, entah Chanyeol akan menerima dirinya sepenuhnya atau Chanyeol justru akan membuangnya, Baekhyun akan terima apapun keputusannya nanti.

(To be continue....)

CHANBAEK DAILY ROMANCE (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang