DRAMA PAGI

1.6K 126 6
                                    

Memiliki dua suami dengan karakter yang bertolak belakang tentu saja menjadi hal yang sedikit merepotkan, bahkan untuk membayangkannya saja pasti kebanyakan orang akan bergidik ngeri. Tapi hal itu tidak berlaku bagi Baekhyun, menurutnya sifat manja yang Chanyeol miliki adalah sesuatu yang menggemaskan dan sifat dingin yang Loey miliki adalah sesuatu yang cukup keren.

Ini masih terlalu pagi, tapi Chanyeol sudah berada di dapur untuk membuatkan Baekhyun segelas susu hangat dan satu porsi pancake langkap dengan whipcream dan potongan stoberi di atasnya.
Berbeda dengan Chanyeol, yang Loey lakukan hanya menelpon restoran pesan antar dan memesan beberapa makanan kesukaan Baekhyun untuk menu sarapan.

"Selamat pagi, sayang." Sapa Chanyeol pada Baekhyun yang sedang menuruni anak tangga.

"Good morning, babe." Loey menyapa pada sosok yang sama.

"Baekhyun hanya tersenyum dan mengangguk kecil atas sapaan manis yang ia dapatkan. "Apa yang kalian lakukan sepagi ini?" Tanyanya sambil melanjutkan langkahnya untuk menuruni anak tangga.
"Aku baru saja berniat untuk membuatkan kalian sarapan, tapi sepertinya kalian sudah lebih dulu menyiapkannya untukku."  Baekhyun mendudukkan diri dimeja makan, menatap beberapa menu kesukaannya yang seolah memanggil untuk segera ia cicipi.
"Apakah kalian sedang berkompetisi untuk mempertaruhkan sesuatu?" Sidiknya, mengingat kedua suaminya itu memang sangat sering berselisih hanya untuk sesuatu yang bahkan menurutnya terlalu sepele.

"Tidak, aku hanya ingin menyiapkan sarapan untukmu sesekali. Anggap saja sebagai bonus karena kau bermain dengan sangat hebat semalam." Chanyeol lebih dulu menjawab sambil menatap Loey dengan tatapan mengejek, seolah 'pamer' karena semalam ia bercinta dengan Baekhyun disaat Loey tengah lembur di kantor.

"Terima kasih." Baekhyun tersipu saat mendengar alasan dari Chanyeol, dan sekarang tatapan Baekhyun tertuju pada Loey yang berada di sebelah kirinya, menunggu pria berkacamata itu untuk menanggapi sidikan darinya.

"Apakah harus ada alasan khusus jika aku ingin memesan menu makanan kesukaan suamiku sendiri?" Berbeda dengan Chanyeol, Loey hanya menjawab seperlunya, dengan nada yang datar pula.

"Tentu tidak harus, terima kasih untuk bubur kepitingnya."
Setelah mengucap 'terima kasih' kepada kedua suaminya, Baekhyun kembali fokus pada menu makanan yang ada di meja makan.
Pancake dengan toping whipcream serta strobei dan bubur dengan toping daging kepiting adalah sesuatu yang tidak cocok untuk dimakan secara bersamaan, tapi Baekhyun tetap memilih untuk memakan kedua menu itu meskipun tidak ia habiskan karena terlalu kenyang.

"Apa kau sudah selesai makan?" Chanyeol menyodorkan susu hangat yang telah ia siapkan.

"Eung... perutku terlalu penuh hingga rasanya hampir meledak." Baekhyun terkekeh sambil mengusap permukaan perutnya sendiri.

"Kau tidak lupa bahwa kau menjanjikan sesuatu untukku, 'kan?" Loey menyela dengan tatapan yang terfokus pada Baekhyun dan kedua tangan yang terlipat di dada.

"Tentu aku tidak lupa." Jawab Baekhyun yang jelas mengingat tentang sebuah janji yang ia ucapkan saat menelpon Loey tadi malam.

"Sebenarnya aku memesan bubur kepiting sebagai ucapan 'terima kasih' untuk janji itu." Loey berterus terang. "Jadi, apakah aku boleh menagihnya sekarang?"

"Apakah Baekhyun menjanjikan untuk bercinta 'hanya' denganmu hari ini?" Kali ini Chanyeol yang menyela dengan menekan kata 'hanya'.

"Lebih tepatnya, pagi ini." Loey menyeringai dengan angkuh pada Chanyeol.

"Sayang, kenapa kau membuat janji semacam itu?" Chanyeol melayangkan protes.

"Kenapa? Apakah ada yang salah jika aku menjanjikan hal semacam itu pada suamiku sendiri?" Baekhyun sengaja menggoda Chanyeol yang tengah kesal.

"Tapi aku juga suamimu, kenapa kau 'hanya' akan 'melakukannya' dengan Loey?" Chanyeol masih tidak terima.

"Kau tidak lupa bahwa semalam aku 'hanya' bercinta denganmu disaat Loey masih lembur di kantor, 'kan?, dan aku rasa kau sendiri yang mengucapkan 'terima kasih' karena aku bermain dengan sangat hebat semalam." Baekhyun mengingatkan.

Chanyeol masih mendengus tidak suka, dan Loey masih memasang wajah angkuhnya, sementara Baekhyun hanya bisa memandangi wajah kedua suaminya secara bergantian dengan raut heran karena drama konyol yang terjadi sepagi ini.
"Apakah Chanyeol boleh bergabung dengan kita?" Tanyanya pada Loey saat pria berkacamata itu berdiri dan meraih tangannya.

"Tidak, manusia tukang pamer tidak perlu diajak." Jawab Loey sekenanya, dan menggandeng Baekhyun menaiki tangga untuk kembali ke dalam kamar.

Chanyeol hanya bisa merutuki kebodohannya, bahkan ia juga memukul mulutnya sendiri.
Andai ia tidak memiliki sifat jail yang dengan sengaja 'pamer' untuk membuat Loey merasa iri padanya, mungkin sekarang ia turut bermain dalam pergumulan panas yang tengah Loey lakukan bersama Baekhyun di dalam kamar, sementara dirinya hanya bisa duduk bersandar pada daun pintu yang terkunci dan menyakiti dirinya sediri dengan tetap mendengarkan suara Baekhyun yang tengah mendesahkan nama orang lain.

CHANBAEK DAILY ROMANCE (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang